Sabtu, 21 Mei 2011

Bukti cinta Allah kepada kita

Tidak menyegerakan azab

Allah tidak menyegerakan azab bagi hamba-Nya yang berbuat dosa karena mungkin saja hamba itu akan bertaubat. Allah tahu kalau kita suatu saat akan tergoda juga berbuat dosa, tapi Allah menunda siksanya untuk memberi kita kesempatan. Mau bertobat sekarang?

Menerima taubat
 
Kalau dipikir-pikir lagi, kenapa sih Allah mau menerima taubat kita? Kan Allah tidak diuntungkan sama sekali dengan taubat kita itu?! Bahkan digambarkan dalam sebuah hadits bahwa Allah itu sangat gembira ketika hamba-Nya bertobat, lebih dari gembiranya seorang musafir yang bertemu kembali dengan hewan tunggangannya yang hilang. Ini karena Allah mencintai kita!

Melipat gandakan pahala kebaikan

Jujur deh, kalau dihitung secara matematis, kira-kira banyak mana antara kebaikan yang kita lakukan dengan dosa yang kita kerjakan? Bisa jadi banyak dosanya. Probabilitas masuk neraka jadi sangat besar bukan?! Tapi Allah telah menetapkan bahwa sebuah kebaikan bisa berlipat pahalanya dari 10 sampai 700 kali. Lha wong berniat baik saja sudah dapat 1 pahala! Sedangkan niat buruk tidak dicatat kecuali setelah dilakukan, itupun dihitung sebagai satu keburukan saja. Kalau seseorang mengurungkan niat buruknya, itu malah dicatat sebagai satu kebaikan. Begitulah sabda Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Bukhari. Masih ragu akan cinta Allah?
Dan masih banyak lagi bukti-bukti cinta Allah pada kita, lengkapnya ada delapan di bukunya Amir Khalid. Kapan-kapan baca sendiri ya! Judulnya, Hati Sebening Mata Air (Islahul Qulub).
Btw, semua bukti cinta Allah pada kita tadi seharusnya membuat kita malu sekaligus sadar, kalau menolak cinta-Nya adalah sebuah tindakan yang paling bodoh dan paling kurang ajar untuk dilakukan!
Sumber

Lima Tanda Orang yang Diterima Shalatnya

Menangis dan mengemislah kepada Allah, serta memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah. Sudah sering kita mendengar bahwa shalat adalah tiang agama. Shalat adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat. Jika shalat kita baik, baiklah seluruh amal perbuatan lainnya. Namun jika shalat kita jelek atau bahkan nol besar, maka buruklah semua perbuatan yang kita jalani, demikian petuah Nabi SAW kepada kita sekalian.

Sesekali kita perlu merenung, baikkah shalat yang kita kerjakan? Suatu waktu kita perlu berpikir, apakah shalat kita diterima di sisi-Nya? Bukankah Allah pernah berfirman celakalah orang-orang yang shalat? Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa tanda-tanda orang yang diterima shalatnya? Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan ada 5 tanda orang yang shalatnya diterima.

Pertama, dia yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran Allah. Shalat yang diterima adalah shalat yang penuh kerendahan diri di hadapan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Orang yang rendah diri akan mampu merasakan khusyu` dalam hatinya. Jiwanya sadar dan mengerti dengan siapa ia saat ini menghadap.

Karena itu, sebelum shalat, yang harus ditata terlebih dahulu adalah hati. Hati itu seperti pohon. Bila dahannya rindang, burung-burung pun senang hinggap di atasnya. Bila hati bercabang pikiran-pikiran dan nafsu pun senang bermain di dalamnya. Shalatlah shalat yang memutuskan perpisahan dari dunia. Allah tidak akan terasa bila urusan dunia menggelayut dalam hati.

Kedua, orang yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk Allah. Rasa tawadhu` dengan sendirinya menghilangkan sikap angkuh dan sombong kepada sesama makhluk. Kekuasaan yang ada di genggamannya tidak menyebabkan dirinya lupa daratan lalu berbuat sewenang-wenang karena ia sadar bahwa kekuasan adalah amanat Allah.

Orang yang diterima shalatnya adalah orang yang tidak menyombongkan dirinya kepada siapa pun. Meski ia kuasa, pandai, dan kaya. Tidak termasuk orang yang diterima shalatnya kalau bertingkah sombong kepada sesamanya.
Ketiga, orang yang tidak mengulangi maksiat kepada Allah. Dalam hidup, sekali waktu kita pernah terjerembab dalam kubangan dosa. Mungkin di antara kita ada yang pernah memalsukan kwitansi jual-beli. Mungkin ada dari kita yang pernah menjadi tukang copet, koruptor, atau penjual kehormatan. Mungkin ada dari kita yang pernah berdusta, menggunjing, berbohong, menebar janji-janji `surga' kepada rakyat saat Pilkada yang tak ditepati. Kenanglah perbuatan masa lalu itu sebelum shalat, lalu lakukan shalat dengan hati taubat dan siap menghadap kepada-Nya.

Menangis dan mengemislah kepada Allah, memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Usai shalat, jangan ulangi maksiat yang pernah kita lakukan.

Keempat, orang mengisi sebagian siangnya dengan berzikir kepada Allah. Waktu bagi orang mukmin, amatlah berharga. Manajemen waktu dilaksanakan dengan penuh kedisplinan. Sebagian detik-detiknya ia lalui dengan meladeni Allah, bersimpuh sujud, ingat dan tawakkal kepada-Nya.

Nabi yang merupakan sosok dengan keterjagaan dari segala dosa, baik yang telah lewat maupun akan datang, toh beliau tidak jumawah. Beliau beristighfar memohon ampunan kepada Allah tidak kurang 100 kali dalam sehari. Bagaimana dengan kita?

Kelima
, orang yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggal suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Shalat yang dilakukan membekas dalam kehidupan sebagai khalifah Allah yang saling cinta-mencintai, sayang-menyanyangi antara satu dengan lainnya. Ibadah sosial menjadi warna-warni bunga hidupnya yang senantiasa ia berikan kepada siapa saja untuk membahagiakan diri orang lain yang membutuhkan.

Bila kelima ciri orang yang diterima shalatnya ini telah terpenuhi, maka kata Allah:

“Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”

Indonesia Negara Terkaya Sekaligus Termiskin

Bangsa Indonesia merupakan negara terkaya sumber daya alam dan penduduk, sekaligus sebagai negara termiskin di dunia. Demikian dikatakan Ir Heppy Trenggono, Ketua Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) dalam Kajian Akbar  Kebangkitan Ekonomi Indonesia di Jatim Expo, Sabtu (21/5).Bangsa Indonesia menjadi Negara miskin  karena tak mampu mengelola sumber daya alam. Sebalknya bangsa Indonesia menjadi negara konsumtif nomor dua di dunia. Begitu hasil survey AC Neilson beberapa waktu lalu. Sekalipun miskin, bangsa kita termasuk pelaku konsumtif di negara Singapura. Dan perputaran kartu kredit untuk konsumtif senilai Rp 250 triliun.

Ini menunjukkan bahwa karakter bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang hanya bisa membelanjakan uangnya untuk konsumsi, bukan untuk produktivitas. Ambil contoh, air mineral Santri Sidogiri omsetnya mencapai Rp 1,3 trilyun rupiah, tetapi triliunan rupiah omset susu dengan berbagai produk dan merek yang ada di Indonesia seluruhnya milik asing. Jadi perdagangan kita terjajah oleh asing dan dikonsumsi oleh bangsa Indonesia.

Negara-negara produsen yang merupakan negara adidaya berharap bahwa 234 juta  penduduk Indonesia harus dijadikan konsumen. “Mereka berharap sebagian rakyat Indonesia harus ditahan untuk tidak menjadi pengusaha,” jelasnya.

Sementara H Nuzli Arismal, ketua TDA, sesungguhnya Indonesia tidak lagi mampu berdaulat di dalam perdagangan. Karena perdagangan kita terjajah dan tertindas dengan produk asing. Bahkan  TKI yang terkirim ke luar negeri pun masih tertindas. Karena hasil gaji TKI pun hanya dipakai konsumsi dagang merek asing.

Oleh karena itu, jangan puas kalau kita masih jadi bangsa pecundang dan tidak bangga dengan hasil karya anak bangsa, kata Nuzli. “Beli produk Indonesia, perkokoh sendi-sendi perekonomian Indonesia,” tegas Nuzli.

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW

 Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas :
 Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

 Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT”

(QS Hud :118 - 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.
Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

10 Bahaya Pada Ibu Hamil Yang Terkena Asap Rokok

Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu.Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya.Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya.

Dalam studi yang dilaporkan pada American Association for Cancer Research di Washington menuturkan bahwa senyawa yang masuk tersebut bisa menyebabkan kerusakan genetik yang nantinya bisa menjadi awal bagi penyakit leukimia atau kanker lain.Peneliti dari University of Louisville menganalisis bahwa ada 3 karsinogen (senyawa pemicu kanker) dari tembakau yang bisa masuk ke dalam tubuh ibu dan bayinya yaitu benzo(a)pyrene, 4-aminobiphenil dan akrilonitril.

Selain bisa menyebabkan kanker, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga bisa menimbulkan bahaya lain, seperti dikutip dariCDC.gov dan Telegraph, yaitu:
  1. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death) pada bayi yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi tersebut lahir
  2. Berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber nutrisi bagi bayi
  3. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar asap rokok
  4. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga dan memperlambat pertumbuhan paru-paru
  5. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
  6. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan, serta berisiko mengalami keterbelakangan mental
  7. Sering terpapar asap rokok bisa membuat bayi lahir prematur yang umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum sempurna
  8. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma
  9. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat adanya kelainan pada sperma sang ayah yang perokok
  10. Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung bawaan hingga keguguran

Untuk mencegah hal tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak baik keluarga, teman-teman kerja dan orang-orang disekitar ibu hamil untuk tidak merokok. Serta membuat peraturan yang lebih jelas mengenai tempat-tempat mana saja yang boleh dan tidak boleh merokok. 


Sumber

Kamis, 19 Mei 2011

Pelaku Homo dan Lesbi Lebih Besar Terkena Kanker

Kanker bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain pola hidup yang tidak sehat dan faktor turunan. Namun beberapa tahun belakangan sebuah studi di Amerika menyebutkan laki-laki pelaku gay (homoseksual) lebih mungkin terkena kanker daripada yang 'lurus'. Sebuah penelitian yang diterbitkan di sebuah jurnal kanker menemukan bahwa pelaku gay (homo) dua kali lebih mudah terserang kanker daripada pria normal.Penelitian ini dilakukan pada 122.345 orang di California. Sebanyak 1.493 laki-laki dan 918 wanita menyatakan mereka adalah homoseksual. Sedangkan 1.116 wanita merupakan biseksual.Sebelumnya pada tahun 2001, 2003, 2005, California Health melakukan wawancara kepada 3.690 pria dan 7.252 wanita. Mereka mengakui telah didiagnosa menderita kanker pada beberapa titik kehidupan mereka.

Sebegaimana dipublikasikan The Journal Cancer menyebutkan, wanita lesbian dan biseksual juga memiliki resiko yang lebih besar terkena kanker daripada yang heteroseksual. Namun menurut Cancer Research Inggris perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasannya.Para penulis berspekulasi angka penderita kanker bisa meningkat karena tingginya penderita kanker dubur pada pria homoseksual atau penderita HIV. Ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus.Jason Warriner, Direktur Klinis Bagian HIV dan Kesehatan Seksual di Terrence Higgins Trust, mengatakan,"Kami tahu HIV bisa menyebabkan kanker jenis tertentu. Dan gay memiliki resiko yang lebih tinggi terjangkit HIV daripada pria heteroseksual."

Ia berkata bahwa saat ini pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional kepada anak-anak perempuan. Tapi mengingat angka penderita kanker oral dan anal meningkat, ada kemungkinan program ini diperluas mencakup anak laki-laki.Jessica Harris, Petugas Senior Informasi Kesehatan di Cancer Research UK, mengatakan sudah ada bukti mengenai ketidaksetaraan kesehatan berdasarkan orientasi seksualitas seseorang. Misalnya tingkat merokok pada kaum homoseksual lebih tinggi daripada kaum heteroseksual.Selain itu, psikologi kesehatan seseorang pun turut ambil andil di sini. Merujuk padakesehatan penderita kanker yang selamat, ada perbedaan yang terlihat.

Perbedaan ini muncul berdasarkan perbedaan orientasi seksual.Wanita homoseksual cenderung menyatakan dirinya dalam kondisi kesehatan yang biasa atau bahkan buruk ketimbang yang heteroseksual.Dr. Ulrike Boehmer, dari The Boston University School of Public Health, berkata, "Salah satu penjelasan umum mengapa wanita lesbian dan biseksual memiliki laporan kesehatan yang lebih buruk dibandingkan yang heteroseksual adalah faktor stress termasuk kesehatan psikologis akibat pengalaman diskriminasi, prasangka, dan kekerasan yang pernah mereka alami".

Dia menyerukan agar pelayanan kesehatan pada penderita kanker lesbian dan biseksual harus ditingkatkan. Dan jalankan program-program yang fokus pada pencegahan kanker primer dan deteksi dini kanker pada pria homoseksual.Data yang sama juga ditemukan pada wanita melalui orientasi seksualnya.Penelitian menemukan pada lesbian dan biseksual yang menderita kanker memiliki kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita heteroseksual yang menderita kanker. Begitu juga dengan pria.

Hasil survei membuktikan, dari 51 ribu pria sekitar 3.690 menderita kanker, 8 persen pria gay dan 5 persen pria normal. Hasil survey tersebut tidak dengan membedakan ras, tingkat pendapatan atau umur. Hanya berdasarkan gay atau normalnya kecenderungan seksual seorang pria.Nah, selain berdosa dan menghawatirkan, ada baiknya bagi yang terkenal kelainan orientasi seks ini segera konsultasi ke dokter untuk melakukan terapi agar kembali normal.

WIN: Karakter Para Pemenang dan Cara Mencapainya...

SALAH satu buku yang selesai saya baca pada long week-end pekan lalu adalah buku berjudul “WIN” karya Dr. Frank I. Luntz (Hyperion, New York, 2011). Penulis ini adalah professional kondang dibidang business communication, terlibat dalam 2000-an survey dan juga consultant pada lebih dari dua lusin perusahaan-perusahaan top dunia Fortune 500. Isi dari buku ini sendiri adalah semacam summary dari pribadi sukses dari segala bidang mulai dari tokoh-tokoh dunia business, olah ragawan, artis, sampai politikus. Meskipun kriteria sukses atau kriteria untuk menjadi pemenang ini bisa saja berbeda dengan kriteria kita, saya pikir tidak ada salahnya kita mengambil pelajaran dari para pemenang di dunia lain tersebut.

Dari pengalamannya selama hampir seperempat abad berurusan dengan tokoh-tokoh pemenang di berbagai bidang, Dr. Frank menyimpulkan ada 15 karakter yang secara umum dimiliki oleh para pemenang tersebut:
1. Kemampuan untuk mengelola dimensi manusia dalam setiap situasi.
2. Kemampuan untuk membuat ‘pertanyaan’ yang tepat pada waktu yang tepat.
3. Kemampuan untuk melihat ‘sesuatu yang belum ada’ tetapi akan dibutuhkan manusia nantinya.
4. Kemampuan untuk memahami tantangan dan solusinya dari berbagai sudut pandang.
5. Kemampuan untuk membedakan mana-mana yang esensial dari mana-mana yang penting.
6. Kemampuan untuk berbuat lebih (do more) dan lebih baik ( do better).
7. Kemampuan untuk mengkomunikasikan visinya dengan penuh semangat (passion) dan meyakinkan.
8. Kemampuan untuk terus bergerak maju ketika orang-orang di sekitarnya menyerah.
9. Kemampuan untuk ‘nyambung’ (connect) dengan orang lain secara spontan.
10. Memiliki keingin-tahuan yang tinggi (curiosity) untuk sesuatu yang belum diketahui (unknown).
11. Memiliki gairah dan penuh semangat (passion) untuk petualangan hidup ( life adventure).
12. Memiliki chemistry yang pas dengan orang-orang yang bekerja dengannya.
13. Kerelaan untuk gagal tanpa harus patah semangat untuk bangkit dan mencoba lagi.
14. Percaya pada kekuatan lain diluar dirinya.
15. Memiliki semangat hidup yang tinggi.
Bila Anda memiliki keseluruhan atau setidaknya sebagian besar dari karakter untuk menjadi pemenang ini, maka besar peluangnya untuk Anda-pun bisa menjadi pemenang dibidang Anda masing-masing.

Lantas bagaimana Anda bisa membangun karakter para pemenang tersebut bila saat ini Anda belum memilikinya? Dr. Frank merumuskannya dalam 9 P sebagai berikut:

1. People-Centeredness (Fokus Pada Manusia)

Siapapun Anda, apapun yang Anda lakukan, produk apapun yang akan Anda jual, pengaruh apapun yang ingin Anda tebarkan – semuanya adalah berhubungan dengan manusia. Dan manusia seperti kita semua, bukan sekedar angka dan bukan sekedar objek (untuk kepentingan apapun), kita semua adalah pelaku yang memiliki keinginan kita sendiri, perasaan kita sendiri dan keputusan-keputusan yang tidak bisa di generalisir.

2. Paradigm Breaking (Perubahan Paradigma)

Perbuatan atau kerja biasa-biasa tidak akan melahirkan sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang luar biasa, yang merubah kehidupan manusia secara dramatis adalah buah kerja luar biasa. Diperlukan perubahan paradigma dalam Anda bekerja, dalam berpikir dan melihat sesuatu untuk merubah karya yang ordinary menjadi extra- ordinary.

3. Prioritization (Mampu Membuat Prioritas)

Para pemenang memperoleh keberhasilannya karena mereka mampu mengelola resources yang dimilikinya secara optimal, mampu membedakan mana-mana yang harus dilakukan (must be done) dari apa-apa yang sebaiknya dilakukan (should be done).

4. Perfection (Kesempurnaan)

Para pemenag tidak cukup puas dengan kerja baik atau hasil yang baik. Selama sebuah karya masih bisa diperbaiki, maka karya tersebut akan terus diperbaiki. Ketika orang lain puas dan bangga dengan pencapaiannya, para pemenang justru mencari kelemahan atau kekurangan dari pencapaian tersebut untuk bisa diperbaiki lagi secara terus menerus.

5. Partnership (Kemitraan)

Tidak ada satu-pun orang yang sempurna, maka para pemenang adalah orang-orang yang tahu akan kelemahannya dan menghargai orang lain dengan kelebihannya. Para pemenang adalah orang-orang yang mudah bekerja sama dengan orang lain dalam tingkatan yang sama – saling membutuhkan dan saling memberi.

6. Passion (Gairah dan Penuh Semangat)

Para pemenang membangun gairah dan penuh semangat atas apa saja yang dilakukannya. Mereka memiliki tujuan atau target yang jelas dan dapat menjabarkan ke orang lain dengan jelas pula. Lebih dari itu para pemenang juga mampu menyemangati orang lain untuk berbuat mencapai tujuannya.

7. Persuasion (Meyakinkan)

Para pemenang tidak hanya berharap, tetapi juga mampu terus meyakinkan orang lain untuk memahami apa yang dia ingin capai. Dia bisa merubah orang-orang yang menentang gagasannya (rejecters) tahap-demi tahap menjadi sekedar tidak setuju (disagreeables), menjadi netral ( tidak menerima tetapi juga tidak menolak), menjadi menerima (Accepters) atau bahkan menjadi penganutnya (embracers).

8. Persistence

Para pemenang rata-rata menyadari bahwa hidup bukanlah satu permainan yang ketika dimenangkan terus selesai, bukan seperti produk yang setelah diluncurkan langsung sukses, tetapi hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan berbagai jenis permainan yang berserial. Tidak harus dan memang tidak bisa semuanya dimenangkan, tetapi ketika mereka kalah dalam saru permainan – para pemenang harus lebih banyak memenangkan permainan lainnya.

9. Principled Action

Apalah artinya sebuah kemenangan dalam berusaha, dalam olah raga, dalam ketenaran dunia hiburan dan berbagai kemenangan lainnya bila kehidupan para pemenang tersebut justru mengecewakan dalam diri dan keluarganya. Untuk menghindari hal ini, para (calon) pemenang perlu mendasari setiap perbuatan dan karyanya dengan prinsip hidup yang dipegangnya. Prinsip hidup yang mengedepankan morality, humanity, decency dan kebajikan-kebajikan lainnya – yang akan menuntun kepada kemenangan yang sempurna.
Beruntunglah bagi kita umat Islam ini, kita punya prinsip hidup yang baku sehingga standar kemenangan kita juga baku. Apa standar kemenangan kita? Allah sendiri-lah yang yang menyampaikan standar ini:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ 
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Dan barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan.” (QS 3:185).
Maka kemenangan yang sesungguhnya inilah yang harus dikejar dengan seluruh kemampuan, resources dan semangat yang ada di diri kita...., InsyaAllah kita bisa menang.

Penulis Direktur Gerai Dinar dan kolumnis hidayatullah.com

Family Radio: Besok Yesus Datang dan Kiamat

Seorang jurubcara Family Radio menegaskan kepada Christian Post (19/5) bahwa tanggal 21 Mei Yesus akan datang dan tanggal kiamat telah diungkapkan dalam Bibel.Dalam Matius 24:36 dikatakan bahwa tidak ada yang tahu, termasuk malaikat di surga dan putra tuhan, kecuali hanya Bapa yang tahu kapan kiamat akan datang. Meskipun demikian, Anthony Hernandez yang juga salah seorang pembicara di Family Radio dan mengajarkan beberapa topik bersikukuh bahwa umat Kristen juga dapat mengetahui tanggal itu dengan cara meneliti Bibel dan pedoman Roh Kudus. Sebab katanya, dalam Corinthians dikatakan, meskipun hanya tuhan Roh Kudus yang tahu tapi dia suatu saat akan mengungkapkan lewat kata-katanya.

Sebagai anak tuhan mereka berkewajiban mencari kebenaran tentang akhir zaman, kata Hernandez.Namun pemikiran Hernandez dan Radio Family itu disangkal umat Kristen lain. Dr. R. Albert Mohler, Jr, pemimpin seminari Southern Baptist di Louisville mengatakan bahwa pendapat seperti itu hanya buatan Harold Camping sendiri dan apa yang diajarkannya kepada pengikut Family Radio tidak benar.

Camping, pria tua berusia 89 tahun dalam wawancaranya dengan majalah New York (11/5) mengatakan, "Bibel mengandung setiap kata dalam bahasa aslinya -- yang ditulis oleh tuhan. Kebetulan, tidak ada gereja yang percaya itu sama sekali, mereka tidak memegang Bibel dengan penghormatan tinggi sebagaimana mestinya."

Camping yakin, berdasarkan perhitungannya -- meski sebelumnya pernah beberapa kali meleset -- bahwa tanggal 21 Mei 2011 pukul 6 sore di waktu belahan dunia manapun akan terjadi gempa seperti yang terjadi di Jepang terakhir. Dan dunia akan benar-benar hancur pada tanggal 21 Oktober mendatang.

Kepercayaan tersebut disebarkan Camping lewat jaringan Family Radio yang ada di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat. Rombongan karavan Family Radio setiap hari Jum'at menyebarkan pesan Bibel ke seluruh peloso Amerika. Dan lewat proyek Jonah mereka mengirim para sukarelawan untuk mengabarkan pesan itu ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Baca berita sebelumnya Kampanye Kiamat 21 Mei 2011 Marak di Depok.

Hernandez menyamakan misi evangelis mereka dengan Jonah yang diutus tuhan untuk pergi ke Nineveh dan mengabarkan kepada para penduduknya bahwa kota itu akan dihancurkan dalam 40 hari. Bedanya, Family Radio memberitahukan bukan kota yang akan dihancurkan, melainkan seluruh dunia.

Sebagaian orang Amerika yang percaya berhenti dan keluar dari pekerjaan mereka lalu menghabiskan harta benda yang mereka miliki, sebelum kiamat datang. Lucunya, Hendandez dan istrinya sendiri lebih memilih memanfaatkan jatah cutinya untuk menghadapi kejadiaan besar tanggal 21 Mei besok, daripada keluar dari pekerjaannya. Selain itu mereka juga tetap membayar tagihan-tagihan rutinnya.

Hernandez berdalih, meski mendukung, tapi istrinya tidak percaya seratus persen akan pesan yang disampaikan Family Radio itu.

Pasang Niat, Raih Manfaat

POKOK dan akar segala sesuatu adalah niat. Buah niat itu sendiri ialah amal perbuatan. Niat yang baik, berujung pada amal yang baik. Niat yang tidak benar berakhir pada amal yang tertolak, tidak diterima. Sekalipun amal tersebut mulia, akan jatuh nilainya karena memasang niat yang salah.Sebagai tamsil, seseorang yang niat naik haji, “Kalau saya mampu, saya pingin naik haji” tapi ia memang tidak memiliki kemampuan dana yang cukup, dia tetap memperoleh pahala haji karena niatnya.Tamsil berikutnya, seseorang yang naik haji dengan niat ingin memperoleh pujian dan penghargaan dari masyarakat maka amal baiknya ini tidak berarti sama sekali. Uang, tenaga, pikiran, dan waktu yang telah ia korbankan, berlalu sia-sia belaka. Niat yang salah menjadikan perbuatannya tidak diterima.Contoh lain yang bisa kita kemukakan seseorang yang berniat shalat berjamaah di masjid. Sayang, dia dalam keadaan lumpuh. Hanya niat yang kuat untuk berjamaah tanpa pernah ia lakukan, maka ia tetap dapat pahala shalat jamaah di masjid.
Namun bagi orang yang pergi ke masjid, shalat berjamah di dalamnya dengan niat mencuri sandal, baginya dosa mencuri tanpa pahala perbuatan sebelumnya karena rusaknya niat yang ia pancangkan dalam hati.Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berperang dengan niat mencari harta rampasan berupa tali unta, maka dia (hanya) memperoleh atas apa yang ia niatkan.” (HR. Ahmad)
Amalan jihad yang agung jadi tidak ada harganya di sisi Allah karena ketidakbenaran niat. Jihad yang berarti mengerahkan daya dan upaya untuk membela agama Allah, hanya senilai tali unta karena niat yang salah.Dalam perkara mubah yaitu perkara yang tidak mengandung pahala bagi yang mengerjakan dan dosa bagi yang meninggalkannya, seperti makan dan minum akan menghasilkan pahala jika ada niat baik dalam perbuatan tersebut. Makan dan minumlah sehingga tubuh kita menjadi berenergi. Dengan energi yang kuat, kita niatkan untuk lebih aktif beribadah.

Dahulu, para leluhur kita yang shalih mengajari anak-anaknya yang belum mencapai usia baligh untuk memasang niat. Ajaran tersebut disampaikan oleh mereka layaknya mengajari membaca surah Al-Fatihah. Teliti, cermat, dan seksama. Mereka menuntun niat dalam hati putra-putrinya dalam segala hal: makan dan minum dengan niat kuat beribadah, belajar dengan niat mencari ilmu, tidur di awal waktu dengan niat bangun malam, dan sebagainya.Tanpa niat ikhlas dalam beramal, maka amalnya tidak akan sampai kepada Allah. Seperti orang yang mengirim surat kepada saudaranya yang tinggal di kota A tapi dalam amplop ia tulis beralamat B, akankah surat tersebut sampai ke tangan saudaranya?

Seorang hamba yang mengucapkan, “Iyyaaka Na`budu wa Iyyaaka Nasta`iin (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan)” tapi karena ‘alamat’ dalam hatinya salah, tidak akan sampai kepada Allah.Keutamaan niat bisa kita temukan dari kisah yang terjadi di masa Bani Israil. Aada seorang ahli ibadah yang tak berharta tapi punya kelapangan dada yang penuh kasih sayang pada siapa saja. Suatu hari, ia lewat di sebuah gundukan tanah. Saat itu, Bani Israil sedang ditimpa masa paceklik. Makanan sulit dicari, kelaparang melanda dengan begitu hebatnya.Lalu, dalam hati ia berniat, “Seandainya tanah itu berubah menjadi tepung, niscaya bisa mengenyangkan perut Bani Israil.”

Dari sekarang, kita pasang niat baik dalam hati sebelum melakukan segala sesuatu. Tautkan hati kita hanya untuk mengharap ridha Allah, maka kebahagiaan dunia dan akhirat ada dalam genggaman tangan kita.Kemudian Allah mewahyukan kepada salah seorang nabi mereka (Bani Israil), “Katakanlah kepada si Fulan, bahwa Allah telah memberikan pahala bagimu seperti andaikata tanah itu berubah menjadi tepung lalu engkau bersedekah dengannya.”

Penulis adalah Pengajar di Pesantren Darut Tauhid, Malang

Rabu, 18 Mei 2011

Kisah Epic Tentara Muslim menaklukan Konstantinopel [Istanbul]

Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi? Beliau menjawab, Konstantinopel.Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.

 Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja.Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.

Prajurit Muslim sebelum Sultan Muhammad Al Fateh
Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra gugur. Sebelumnya Abu Ayyub berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.Generasi berikutnya dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsman 
Cerita Aslinya
 Sultan Muhammad Al Fateh atau yang disebut juga Mehmed II The Conqueror dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1432. Ketika berita kelahirannya disampaikan, ayahnya, Sultan Murad II sedang membaca Al Quran tepat pada Surat Al Fath ayat 1: Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu kemenangan yang nyata.
 Setelah anaknya Muhammad lahir, datanglah seorang ulama besar Islam ke istana Sultan dan beliau mengatakan bahwa bayi itulah yang nantinya akan menaklukkan Konstantinopel seperti sabda Rasulullah SAW.Ulama itu bernama Syeikh Syamsuddin Al Wali dari Khurasan (sekarang Uzbekistan). Beliau adalah seorang syeikh tarekat Naqsyabandiyah. Sultan Murad sangat yakin dengan ilham Syeikh Syamsuddin Al Wali sehingga baginda menyerahkan putera mahkota yang masih kecil kepada Syeikh Syamsuddin untuk dididik.
Syeikh Syamsuddin mendidik muridnya ini dengan disiplin tarikat yang cukup keras. Penuh dengan latihan mengekang hawa nafsu dan hidup susah sehingga Pangeran Muhammad menjadi seseorang yang berjiwa kuat dan tahan dalam menghadapi ujian. Beliau dididik memiliki cita-cita besar yaitu menepati janji Tuhan melalui Rasulullah SAW. Untuk ilmu perang, ayahnya mendatangkan panglima-panglima yang berpengalaman untuk mendidik beliau.

Pada usia 19 tahun beliau naik tahta. Mulailah persiapan penaklukan dilakukannya. Beliau mendidik tentara dan rakyatnya agar menjadi orang yang bertaqwa. Seluruh tentara dan rakyatnya dididik agar sanggup bangun malam dan merintih munajat pada Tuhan. Sebaliknya di siang hari mereka adalah singa-singa yang berjuang di jalan Allah. Beliau juga mengadakan operasi intelijen untuk membebaskan seorang ahli pembuat meriam dari penjara Romawi. Bersama para insinyurnya beliau membangun benteng, kapal-kapal perang dan meriam-meriam yang canggih untuk ukuran zaman itu. Bahkan dalam membangun benteng Rumeli Hasari di Selat Bosphorus beliau turun tangan ikut mengangkat batu dan pasirnya.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi “bahkan dua lapis“ seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.

Takluknya Konstantinopel
Setelah persiapan matang, dimulailah penyerbuan ke Konstatinopel. Perang yang hebat berkecamuk lebih satu bulan, belum tampak tanda-tanda kemenangan. Bahkan pasukan Islam mengalami kesukaran mendekati benteng Romawi di tepi Selat Bosphorus tersebut karena di laut pasukan Romawi memasang rantairantai berukuran besar yang sangat panjang hingga menghalangi kapal yang akan mendekat. Dalam ketidakpastian itu Sultan Muhammad Al Fateh bertanya pada syeikhnya, Wahai Guruku, kapankah saat yang dijanjikan itu tiba? Syeikh Syamsuddin Al Wali menjawab, Pada hari ke 53, hari Selasa pukul 11 pagi. Sultan Muhammad sangat yakin pada ilham gurunya. 
Pada suatu malam di bulan Mei 1453 terjadilah peristiwa yang luar biasa. Para insinyur Sultan telah menemukan inovasi teknologi luar biasa yang bisa disebut terobosan besar di zaman itu. Mereka berusaha membuat agar kapal-kapal perang Islam dapat berjalan di darat. Dengan memutari selat, pada tengah malam tibalah kapal-kapal pasukan Sultan Muhammad At Fateh ke bagian belakang benteng Konstantinopel. Kota Konstantinopel sebenarnya adalah kota yang sangat strategis karena ditindungi oleh benteng alami, yaitu perbukitan. Kapal-kapal tentara Islam yang berjumlah 70 kapat mendarat di Semenanjung Pera di pinggir perbukitan itu dan berusaha mendakinya.



Terjadilah keajaiban yang merupakan bantuan Tuhan, secara lahiriyah, meskipun kapal-kapal tersebut dapat dipaksa berjalan di darat dengan menggunakan balok-balok kayu raksasa tapi tetap saja untuk mendaki bukit untuk membawa 70 kapat layar berukuran besar dalam tempo beberapa jam adalah hal yang mustahil. Kapal-kapal itu bukanlah berjalan di darat tetapi seakan melayang mendaki dan menyusuri perbukitan sejauh 16 km sampai di Golden Horn sehingga operasi pendaratan 5.000 pasukan itu selesai dalam waktu singkat. Dari sanalah mereka menyerbu Konstantinopel. Paginya, pada hari Selasa 29 Mei 1453 Konstantinopel takluk ke tangan tentara Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fateh.
Ketika Sultan Muhammad At Fateh memasuki Konstantinopel, para prajuritnya menemukan makam sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al Anshari ra. Di makam tersebut mereka melihat sebagian kaki Abu Ayyub tersembul keluar dari tanah. Kaki tersebut putih bersih, sama sekali tidak terlihat rusak walaupun beliau telah wafat selama 600 tahun. Sultan panglimanya bergiliran mencium kaki tersebut. Giliran Sultan yang terakhir. Ketika Sultan Muhammad Al Fateh akan mencium kaki Sahabat Rasulullah itu, tiba-tiba kaki tersebut masuk ke dalam tanah. Pada sore hari setelah penaklukan bersejarah itu Syeikh Syamsuddin Al Wali bermimpi bertemu dengan Abu Ayyub Al Anshari. Beliau (Abu Ayyub) menyampaikan ucapan selamat pada Sultan Muhammad Al Fateh karena berhasil menaklukkan Konstantinopel dan menyatakan bahwa beliaulah yang sepatutnya mencium kaki Sultan Muhammad Al Fateh sebagai orang yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.

Pada hari Jumat pertama di Konstantinopel, ketika akan shalat Jumat, terjadi kebingungan dalam menentukan imam. Sultan pun dengan lantang meminta seluruh tentaranya berdiri dan mengajukan pertanyaan: Siapa yang sejak baligh pernah meninggalkan shalat fardhu silakan duduk! Tidak ada yang duduk. Ini berarti seluruh tentara sejak baligh tidak pernah meninggalkan shalat fardhu.Sultan berkata lagi, Siapa yang sejak baligh pernah meninggatkan shalat sunat rawatib silakan duduk, sebagian tentaranya masih berdiri dan sebagian duduk. Jadi sebagian tentara sultan sejak balighnya tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib.

Kemudian Sultan berkata lagi, Siapa yang sejak baligh pernah meninggalkan shalat tahajud silakan duduk! Kali ini seluruh tentara duduk. Yang tinggal berdiri hanya Sultan. Ternyata sejak baligh Sultan belum pernah meninggalkan shalat tahajud sehingga beliaulah yang paling pantas menjadi imam shalat Jumat.

Selasa, 17 Mei 2011

Haruskah Menolak Khitbah (Pinangan)?

SAHABAT Bilal melamar seorang wanita Quraisy (suku terhormat) untuk dinikahkan dengan saudaranya. Ia berkata kepada keluarga wanita Quraisy, “Kalian telah mengetahui keberadaan kami. Dahulu kami adalah para hamba sahaya, lalu kami dimerdekakan Allah l. Kami dahulu adalah orang-orang tersesat, lalu kami diberikan hidayah oleh Allah l. Kami dulunya fakir, lalu kami dijadikan kaya oleh-Nya. Kini, kami akan melamar wanita Fulanah ini untuk dijodohkan dengan saudaraku. Jika kalian menerimanya, maka alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Dan, bila kalian menolak, maka Allahu akbar (Allah Maha Besar).”Anggota keluarga wanita itu tampak saling memandang satu dengan yang lainnya. Mereka lalu berkata, “Bilal termasuk orang yang kita kenal kepeloporan, kepahlawanan, dan kedudukannya di sisi Rasulullah n. Maka, nikahkanlah saudaranya dengan putri kita.” Mereka lalu menikahkan saudara Bilal dengan wanita Quraisy tersebut. Usai itu, saudara Bilal berkata kepada Bilal, “Mudah-mudahan Allah l mengampuni. Apa engkau menuturkan kepeloporan dan kepahlawanan kami bersama dengan Rasulullah, sedang engkau tidak menuturkan hal-hal selain itu?”

Bilal menjawab, “Diamlah saudaraku, kamu jujur, dan kejujuran itulah yang menjadikan kamu menikah dengannnya.”
(Al Mustathraf, I : 356).

Tidak mudah memang mengambil langkah besar melamar seorang wanita. Di manapun lelaki biasanya merasa deg-degan untuk memulainya. Ada perasaan takut ditolak serta harapan untuk diterima membuat langkah jadi maju-mundur. Tapi, memang harus ada keberanian untuk mencoba agar jelas dan tak mati penasaran dibuatnya. Mungkin, perasaan ini mewakili mayoritas perasaan kaum laki-laki.Maklum, dalam proses mewujudkan harapan berumah tangga banyak rintangan dan tantangan yang menghadang seseorang. Salah satunya adalah masalah khitbah (melamar calon istri). Banyak pernik-pernik yang menghiasi perjalanan seseorang dalam proses lamarannya.

Namun, tidak selamanya pinangan berujung pada pernikahan. Kadang kala, pinangan harus berhenti sebelum dilangsungkannya ijab qabul, dalam arti tidak selamanya pinangan harus diterima oleh yang pihak yang meminang, atau orang yang meminang mengurunkan niatannya untuk melangkah lebih jauh, yakni pernikahan. Berikut ini akan dibahas seputar perjalanan sebuah pinangan yang kandas di tengah jalan. Bagaimana kita menyikapinya dan apa yang musti kita lakukan ketika kita membatalkan pinangan?

Hukum meminang

Khitbah atau meminang bukanlah syarat sahnya sebuah pernikahan. Seandainya sebuah pernikahan dilaksanakan tanpa khitbah sekalipun, pernikahan tersebut tetap sah. Pada umumnya, khitbah merupakan jalan menuju pernikahan. Menurut jumhur ulama, khitbah itu diperbolehkan, sesuai dengan firman Allah swt, “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu…” (Al-Baqarah [2] : 235)

Pendapat yang dipercaya oleh para pengikut mazhab Syafi‘i adalah khitbah hukumnya sunnah, sesuai dengan perbuatan Rasulullah n, di mana beliau meminang Aisyah binti Abu Bakar dan Hafshah binti Umar c. Hal ini boleh dilakukan jika pada diri wanita tersebut tidak ada penghalang yang membuatnya tidak boleh dinikahi. Jika ada penghalang, maka khitbah tidak boleh dilakukan.

Dalam kitab Hasyiyah ‘alal Muhalla, Syaikh Syihabuddin Al-Qalyubi berkata, “Sesungguhnya khitbah itu memiliki hukum yang sama dengan hukum pernikahan, yaitu; wajib, sunnah, makruh, haram, ataupun mubah. Sunnah jika pria yang akan meminang termasuk orang yang disunnahkan untuk menikah. Contohnya, orang yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, dan ia tidak merasa khawatir dirinya akan terjerumus dalam perzinaan. Makruh, jika pria yang akan meminang termasuk orang yang dimakruhkan baginya untuk menikah. Sebab, hukum sarana itu mengikuti hukum tujuan.

Khitbah yang hukumnya diharamkan menurut ijma‘ adalah mengkhitbah wanita yang sudah menikah, mengkhitbah wanita yang ditalak dengan talak raj‘i sebelum selesai masa iddahnya, sebab statusnya masih sebagai wanita yang telah menikah.

Sedangkan, khitbah juga diharamkan bagi orang yang memiliki empat istri, termasuk khitbah terhadap wanita yang antara dirinya dan istri si peminang diharamkan untuk disatukan sebagai istri, mengkhitbah wanita yang sudah dikhitbah oleh orang lain dan lain-lain yang akan dijelaskan nanti.

Khitbah hukumnya wajib bagi orang yang merasa khawatir akan terjerumus dalam perzinaan jika tidak segera meminang dan menikah. Sedangkan, khitbah hukumnya mubah dan halal jika wanita tersebut dalam kondisi kosong dari pernikahan, serta tidak ada suatu halangan hukum yang menghalangi untuk dilamar.
Membatalkan Pinangan

Perlu dipahami sebelumnya bahwa pinangan itu bukanlah ikatan. Ia hanyalah janji untuk mengikat suatu. Sedangkan janji untuk mengikat suatu itu tidak selalu harus terlaksana, menurut jumhur ulama. Sehingga, sang wali tidak salah bila menarik kembali jawabannya bila ia melihat adanya suatu maslahat bagi wanita yang dipinang.

Wanita yang dipinang itu sendiri tidak ada salahnya bila ia menarik kembali janjinya bila tidak menyukai si peminang. Sebab, nikah merupakan ikatan seumur hidup, di mana kekhawatiran akan terus-menerus ada di dalamnya. Karena itu, wanita yang hendak menikah harus berhati-hati dengan dirinya sendiri dan memperhatikan keberuntungannya.
Akan tetapi, apabila wali atau tunangan menarik kembali janji tersebut tanpa tujuan apa pun, hal itu tidak dibenarkan. Karena itu termasuk pengingkaran janji dan menjilat ludah sendiri. Namun, hukumnya tidak sampai haram, karena sebenarnya itu belum wajib baginya. Ini seperti seseorang yang menawar suatu barang kemudian muncul niat pada dirinya untuk tidak jadi membelinya.

Seorang peminang juga makruh meninggalkan wanita yang telah dilamarnya, bila sang wanita telah cenderung kepadanya, sementara para peminang yang lain telah tertutup jalannya untuk meminangnya, karena ia hanya tertarik kepada si peminang itu.

Atas dasar inilah, hukum membatalkan lamaran  sesudah adanya kecenderungan masing-masing pihak itu berbeda-beda, menurut perbedaan penyebabnya :

1.    Bila pembatalan tersebut karena tujuan yang benar, maka hal itu tidak makruh.
2.    Bila pembatalan tersebut tidak ada sebabnya, maka hal itu makruh, karena itu dapat membuat hati orang lain hancur. Bahkan, pembatalan tersebut bisa sampai ke tingkatan haram, yaitu apabila si wanita telah menaruh kecenderungan kepada si peminang, sementara para peminang yang lain telah tertutup jalannya untuk meminang dirinya, kemudian si peminang itu membatalkan pinangannya. Allah l berfirman, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-Shaff [61] : 3).
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi n bersabda:


آيَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ، إِذَا حَدَثَ كَذَبَ، وَإِذَا أؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ

 
”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; bila berbicara ia berdusta, bila dipercaya ia khianat, dan bila berjanji ia menyelisihi.”

3.    Bila pembatalan tersebut disebabkan adanya peminang lain yang datang kepadanya, maka hal ini adalah haram, berdasarkan apa yang telah kita bahas sebelumnya.

Etika Menolak Pinangan

Sebagai agama yang menekankan kasih sayang di tengah-tengah umatnya, Islam memerintahkan agar kita menghargai perasaan orang lain. Tak ketinggalan, dalam masalah pinangan, Islam memberikan suri tauladan yang baik bagaimana kode etik dalam menolak sebuah pinangan, bilamana jalan tersebut adalah pilihan terbaik bagi seseorang.

Dalam Islam, seorang wanita juga boleh menawarkan dirinya sendiri kepada seorang laki-laki shalih agar menikahinya, jika aman dari fitnah. Hal ini pernah terjadi dalam kisah seorang wanita yang menawarkan dirinya kepada Nabi n. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bab ‘Ardhil Mar‘ati Nafsaha ‘alar Rajulish Shalih, dari hadits Sahl bin Sa‘ad, bahwa ada seorang wanita yang menawarkan dirinya kepada Nabi n. Kemudian ada seseorang yang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, nikahkanlah saya dengannya.” “Apa yang kamu miliki (sebagai maharnya)?” tanya beliau. “Saya tidak memiliki apa-apa.” “Pergi dan carilah walaupun hanya cincin yang terbuat dari besi.”

Orang itu pun pergi lalu kembali lagi seraya berkata, “Demi Allah, saya tidak mendapatkan sesuatu walaupun hanya sebuah cincin yang terbuat dari besi. Namun, saya memiliki sarung ini, dan wanita tersebut berhak atas setengah sarung ini.” Sahl menambahkan, “Orang tersebut tidak memiliki pakaian sama sekali (kecuali sarungnya).” Maka Rasulullah bersabda, ‘Apa yang dapat engkau perbuat dengan setengah sarungmu itu, saat engkau memakainya?” Setelah duduk lama, orang itu pun beranjak pergi.

Saat beliau melihatnya, beliau pun memanggilnya—atau dipanggil untuk menghadap beliau--. Beliau bertanya kepadanya, “Apakah engkau memiliki hafalan Al-Quran?” “Saya hafal surat ini dan itu—yaitu beberapa surat--.” Nabi n lalu bersabda, “Aku menjadikan wanita itu sebagai milik (istri) mu dengan mahar hafalan Al-Quran yang ada padamu.”

Demikian pula, seorang wali boleh menawarkan wanita yang perwaliannya ada di tangannya kepada orang-orang yang memiliki kebaikan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Umar bin Khaththab ketika menawarkan putrinya, Hafshah x, kepada Utsman bin Affan, lalu kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq c.
Bukhari telah meriwayatkan dalam hadits no. 5122, kitab An-Nikah, dari Abdullah bin Umar c bahwa ia berkata, “Tatkala Hafshah binti Umar menjadi janda setelah bercerai dengan Khunais bin Hudzafah As-Sahmi—salah seorang sahabat Rasulullah n yang wafat di Madinah--, maka Umar bin Khaththab berkata, ‘Aku mendatangi Utsman bin Affan dan aku tawarkan Hafshah kepadanya. Utsman menjawab, ‘Saya akan mempertimbangkannya.’ Aku menunggu selama beberapa malam. Kemudian ia menemuiku seraya berkata, ‘Saya pikir, pada waktu ini aku belum berminat untuk menikah.’”

Umar melanjutkan, “Aku lalu menemui Abu Bakar Ash-Shiddiq dan berkata, ‘Jika engkau mau, aku akan menikahkanmu dengan Hafshah binti Umar.’ Abu Bakar hanya diam dan tidak memberi jawaban kepadaku. Maka, aku pun tahu bahwa ia akan menjawab sebagaimana jawaban Utsman. Lantas, aku pun berdiam diri selama beberapa malam. Beberapa malam kemudian, Rasulullah  meminang Hafshah, maka aku pun menikahkannya untuk beliau. Setelah itu, Abu Bakar menemuiku seraya berkata, ‘Barangkali engkau marah kepadaku saat engkau menawarkan Hafshah dan aku tidak memberi jawaban kepadamu?’ Aku pun menjawab, ‘Benar.’

Abu Bakar berkata, ‘Tidak ada yang mencegahku untuk memberikan jawaban kepadamu atas sesuatu yang engkau tawarkan kepadaku, melainkan karena aku telah mendengar bahwa Rasulullah n telah menyebut-nyebut namanya (Hafshah). Dan, aku tidak mau membuka rahasia beliau. Seandainya beliau tidak menikahinya, tentu aku akan menerimanya’.”

Dalam Fathul Bari, IX : 178, Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ulasan hadits ini dengan pernyataannya, “Dalam hadits tersebut terdapat dalil mengenai bolehnya seseorang untuk menawarkan anak perempuannya atau wanita-wanita lain yang menjadi tanggung jawabnya kepada seseorang yang dipercaya kebaikan dan keshalihannya. Sebab, dalam hal ini ada manfaat bagi orang yang ditawarkan dan ia tidak merasa malu dalam hal tersebut.

Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa menawarkan seorang wanita kepada orang yang telah beristri tidak ada salahnya. Sebab, pada saat itu, Abu Bakar pun telah beristri. Bahkan, persoalan semacam ini juga telah berlaku dalam syari‘at umat sebelum kita. Yaitu, Nabi Syu‘aib, orang shalih, yang telah berkata kepada Musa  seperti yang disebutkan dalam al-Quran, “Dia (Syu’aib) berkata, ‘Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun.” (Al-Qashash [28] : 178). Riwayat-riwayat di atas juga menunjukkan dibolehkannya menolak tawaran. Tapi, tentunya harus dengan cara yang baik.

Secara khusus, seorang wanita dibolehkan menolak sebuah pinangan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, “Seorang janda tidak boleh dinikahkan sebelum dimintai izin. Seorang gadis tidak boleh dinikahkan sebelum dimintai persetujuan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulallah, bagaimana tanda persetujuan seorang gadis?” Beliau menjawab, “Tanda persetujuannya adalah diamnya.” 
(HR. Bukhari, Muslim dan selainnya)

Hadits di atas secara jelas menunjukkan bahwa bila seorang laki-laki ingin menikahi seorang wanita, baik janda ataupun gadis, maka harus dengan izin atau persetujuan wanita itu terlebih dahulu. Itu berarti seorang wanita mempunyai hak untuk menerima atau menolak lamaran seseorang. Karena pembatalan juga menunjukkan ketidaksetujuan untuk dinikahi, dan cukuplah hadits di atas sebagai dalilnya.

Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa ada seorang gadis menemui Rasulullah lalu bercerita tentang ayahnya yang menikahkannya dengan laki-laki yang tidak ia sukai. Maka, Rasulullah memberi hak kepadanya untuk memilih.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Dalam riwayat Ahmad dan Nasa'i disebutkan bahwa wanita tersebut, lalu ia berkata, “Aku telah mengizinkan apa yg dilakukan bapakku itu. Hanya saja, aku ingin kaum wanita tahu bahwa seorang ayah itu tidak berhak memaksa anaknya kawin dengan seseorang.”

Dengan demikian, maka membatalkan pinangan itu dibolehkan, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan, dengan tetap melihat kemashlahatan kedua belah pihak. Sehingga, kalaupun pinangan harus pupus di tengah jalan, namun ukhuwah islamiyah tetap terjalan dan tidak sampai tali silaturrahmi terputus. Hal tersebut dapat terwujud bilamana setiap muslim menyadari bahwa permasalahan jodoh adalah salah satu bagian dari takdir dari Allah Ta'ala.

Abu Hudzaifah, Lc. Penulis adalah penerjemah dan penulis buku-buku islami

Sabtu, 21 Mei 2011

Bukti cinta Allah kepada kita

Diposting oleh Wanita Sholehah di 06.07 0 komentar
Tidak menyegerakan azab

Allah tidak menyegerakan azab bagi hamba-Nya yang berbuat dosa karena mungkin saja hamba itu akan bertaubat. Allah tahu kalau kita suatu saat akan tergoda juga berbuat dosa, tapi Allah menunda siksanya untuk memberi kita kesempatan. Mau bertobat sekarang?

Menerima taubat
 
Kalau dipikir-pikir lagi, kenapa sih Allah mau menerima taubat kita? Kan Allah tidak diuntungkan sama sekali dengan taubat kita itu?! Bahkan digambarkan dalam sebuah hadits bahwa Allah itu sangat gembira ketika hamba-Nya bertobat, lebih dari gembiranya seorang musafir yang bertemu kembali dengan hewan tunggangannya yang hilang. Ini karena Allah mencintai kita!

Melipat gandakan pahala kebaikan

Jujur deh, kalau dihitung secara matematis, kira-kira banyak mana antara kebaikan yang kita lakukan dengan dosa yang kita kerjakan? Bisa jadi banyak dosanya. Probabilitas masuk neraka jadi sangat besar bukan?! Tapi Allah telah menetapkan bahwa sebuah kebaikan bisa berlipat pahalanya dari 10 sampai 700 kali. Lha wong berniat baik saja sudah dapat 1 pahala! Sedangkan niat buruk tidak dicatat kecuali setelah dilakukan, itupun dihitung sebagai satu keburukan saja. Kalau seseorang mengurungkan niat buruknya, itu malah dicatat sebagai satu kebaikan. Begitulah sabda Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Bukhari. Masih ragu akan cinta Allah?
Dan masih banyak lagi bukti-bukti cinta Allah pada kita, lengkapnya ada delapan di bukunya Amir Khalid. Kapan-kapan baca sendiri ya! Judulnya, Hati Sebening Mata Air (Islahul Qulub).
Btw, semua bukti cinta Allah pada kita tadi seharusnya membuat kita malu sekaligus sadar, kalau menolak cinta-Nya adalah sebuah tindakan yang paling bodoh dan paling kurang ajar untuk dilakukan!
Sumber

Lima Tanda Orang yang Diterima Shalatnya

Diposting oleh Wanita Sholehah di 06.01 0 komentar
Menangis dan mengemislah kepada Allah, serta memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah. Sudah sering kita mendengar bahwa shalat adalah tiang agama. Shalat adalah amal yang paling pertama ditanya oleh Allah di hari kiamat. Jika shalat kita baik, baiklah seluruh amal perbuatan lainnya. Namun jika shalat kita jelek atau bahkan nol besar, maka buruklah semua perbuatan yang kita jalani, demikian petuah Nabi SAW kepada kita sekalian.

Sesekali kita perlu merenung, baikkah shalat yang kita kerjakan? Suatu waktu kita perlu berpikir, apakah shalat kita diterima di sisi-Nya? Bukankah Allah pernah berfirman celakalah orang-orang yang shalat? Siapakah di antara kita yang diterima shalatnya? Dan seperti apa tanda-tanda orang yang diterima shalatnya? Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan ada 5 tanda orang yang shalatnya diterima.

Pertama, dia yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran Allah. Shalat yang diterima adalah shalat yang penuh kerendahan diri di hadapan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Orang yang rendah diri akan mampu merasakan khusyu` dalam hatinya. Jiwanya sadar dan mengerti dengan siapa ia saat ini menghadap.

Karena itu, sebelum shalat, yang harus ditata terlebih dahulu adalah hati. Hati itu seperti pohon. Bila dahannya rindang, burung-burung pun senang hinggap di atasnya. Bila hati bercabang pikiran-pikiran dan nafsu pun senang bermain di dalamnya. Shalatlah shalat yang memutuskan perpisahan dari dunia. Allah tidak akan terasa bila urusan dunia menggelayut dalam hati.

Kedua, orang yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk Allah. Rasa tawadhu` dengan sendirinya menghilangkan sikap angkuh dan sombong kepada sesama makhluk. Kekuasaan yang ada di genggamannya tidak menyebabkan dirinya lupa daratan lalu berbuat sewenang-wenang karena ia sadar bahwa kekuasan adalah amanat Allah.

Orang yang diterima shalatnya adalah orang yang tidak menyombongkan dirinya kepada siapa pun. Meski ia kuasa, pandai, dan kaya. Tidak termasuk orang yang diterima shalatnya kalau bertingkah sombong kepada sesamanya.
Ketiga, orang yang tidak mengulangi maksiat kepada Allah. Dalam hidup, sekali waktu kita pernah terjerembab dalam kubangan dosa. Mungkin di antara kita ada yang pernah memalsukan kwitansi jual-beli. Mungkin ada dari kita yang pernah menjadi tukang copet, koruptor, atau penjual kehormatan. Mungkin ada dari kita yang pernah berdusta, menggunjing, berbohong, menebar janji-janji `surga' kepada rakyat saat Pilkada yang tak ditepati. Kenanglah perbuatan masa lalu itu sebelum shalat, lalu lakukan shalat dengan hati taubat dan siap menghadap kepada-Nya.

Menangis dan mengemislah kepada Allah, memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Usai shalat, jangan ulangi maksiat yang pernah kita lakukan.

Keempat, orang mengisi sebagian siangnya dengan berzikir kepada Allah. Waktu bagi orang mukmin, amatlah berharga. Manajemen waktu dilaksanakan dengan penuh kedisplinan. Sebagian detik-detiknya ia lalui dengan meladeni Allah, bersimpuh sujud, ingat dan tawakkal kepada-Nya.

Nabi yang merupakan sosok dengan keterjagaan dari segala dosa, baik yang telah lewat maupun akan datang, toh beliau tidak jumawah. Beliau beristighfar memohon ampunan kepada Allah tidak kurang 100 kali dalam sehari. Bagaimana dengan kita?

Kelima
, orang yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggal suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Shalat yang dilakukan membekas dalam kehidupan sebagai khalifah Allah yang saling cinta-mencintai, sayang-menyanyangi antara satu dengan lainnya. Ibadah sosial menjadi warna-warni bunga hidupnya yang senantiasa ia berikan kepada siapa saja untuk membahagiakan diri orang lain yang membutuhkan.

Bila kelima ciri orang yang diterima shalatnya ini telah terpenuhi, maka kata Allah:

“Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”

Indonesia Negara Terkaya Sekaligus Termiskin

Diposting oleh Wanita Sholehah di 05.45 0 komentar
Bangsa Indonesia merupakan negara terkaya sumber daya alam dan penduduk, sekaligus sebagai negara termiskin di dunia. Demikian dikatakan Ir Heppy Trenggono, Ketua Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) dalam Kajian Akbar  Kebangkitan Ekonomi Indonesia di Jatim Expo, Sabtu (21/5).Bangsa Indonesia menjadi Negara miskin  karena tak mampu mengelola sumber daya alam. Sebalknya bangsa Indonesia menjadi negara konsumtif nomor dua di dunia. Begitu hasil survey AC Neilson beberapa waktu lalu. Sekalipun miskin, bangsa kita termasuk pelaku konsumtif di negara Singapura. Dan perputaran kartu kredit untuk konsumtif senilai Rp 250 triliun.

Ini menunjukkan bahwa karakter bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang hanya bisa membelanjakan uangnya untuk konsumsi, bukan untuk produktivitas. Ambil contoh, air mineral Santri Sidogiri omsetnya mencapai Rp 1,3 trilyun rupiah, tetapi triliunan rupiah omset susu dengan berbagai produk dan merek yang ada di Indonesia seluruhnya milik asing. Jadi perdagangan kita terjajah oleh asing dan dikonsumsi oleh bangsa Indonesia.

Negara-negara produsen yang merupakan negara adidaya berharap bahwa 234 juta  penduduk Indonesia harus dijadikan konsumen. “Mereka berharap sebagian rakyat Indonesia harus ditahan untuk tidak menjadi pengusaha,” jelasnya.

Sementara H Nuzli Arismal, ketua TDA, sesungguhnya Indonesia tidak lagi mampu berdaulat di dalam perdagangan. Karena perdagangan kita terjajah dan tertindas dengan produk asing. Bahkan  TKI yang terkirim ke luar negeri pun masih tertindas. Karena hasil gaji TKI pun hanya dipakai konsumsi dagang merek asing.

Oleh karena itu, jangan puas kalau kita masih jadi bangsa pecundang dan tidak bangga dengan hasil karya anak bangsa, kata Nuzli. “Beli produk Indonesia, perkokoh sendi-sendi perekonomian Indonesia,” tegas Nuzli.

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW

Diposting oleh Wanita Sholehah di 05.39 0 komentar
 Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas :
 Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

 Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT”

(QS Hud :118 - 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.
Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

10 Bahaya Pada Ibu Hamil Yang Terkena Asap Rokok

Diposting oleh Wanita Sholehah di 05.14 0 komentar
Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu.Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya.Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya.

Dalam studi yang dilaporkan pada American Association for Cancer Research di Washington menuturkan bahwa senyawa yang masuk tersebut bisa menyebabkan kerusakan genetik yang nantinya bisa menjadi awal bagi penyakit leukimia atau kanker lain.Peneliti dari University of Louisville menganalisis bahwa ada 3 karsinogen (senyawa pemicu kanker) dari tembakau yang bisa masuk ke dalam tubuh ibu dan bayinya yaitu benzo(a)pyrene, 4-aminobiphenil dan akrilonitril.

Selain bisa menyebabkan kanker, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga bisa menimbulkan bahaya lain, seperti dikutip dariCDC.gov dan Telegraph, yaitu:
  1. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death) pada bayi yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi tersebut lahir
  2. Berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber nutrisi bagi bayi
  3. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar asap rokok
  4. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga dan memperlambat pertumbuhan paru-paru
  5. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
  6. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan, serta berisiko mengalami keterbelakangan mental
  7. Sering terpapar asap rokok bisa membuat bayi lahir prematur yang umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum sempurna
  8. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma
  9. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat adanya kelainan pada sperma sang ayah yang perokok
  10. Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung bawaan hingga keguguran

Untuk mencegah hal tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak baik keluarga, teman-teman kerja dan orang-orang disekitar ibu hamil untuk tidak merokok. Serta membuat peraturan yang lebih jelas mengenai tempat-tempat mana saja yang boleh dan tidak boleh merokok. 


Sumber

Kamis, 19 Mei 2011

Pelaku Homo dan Lesbi Lebih Besar Terkena Kanker

Diposting oleh Wanita Sholehah di 22.01 0 komentar
Kanker bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain pola hidup yang tidak sehat dan faktor turunan. Namun beberapa tahun belakangan sebuah studi di Amerika menyebutkan laki-laki pelaku gay (homoseksual) lebih mungkin terkena kanker daripada yang 'lurus'. Sebuah penelitian yang diterbitkan di sebuah jurnal kanker menemukan bahwa pelaku gay (homo) dua kali lebih mudah terserang kanker daripada pria normal.Penelitian ini dilakukan pada 122.345 orang di California. Sebanyak 1.493 laki-laki dan 918 wanita menyatakan mereka adalah homoseksual. Sedangkan 1.116 wanita merupakan biseksual.Sebelumnya pada tahun 2001, 2003, 2005, California Health melakukan wawancara kepada 3.690 pria dan 7.252 wanita. Mereka mengakui telah didiagnosa menderita kanker pada beberapa titik kehidupan mereka.

Sebegaimana dipublikasikan The Journal Cancer menyebutkan, wanita lesbian dan biseksual juga memiliki resiko yang lebih besar terkena kanker daripada yang heteroseksual. Namun menurut Cancer Research Inggris perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasannya.Para penulis berspekulasi angka penderita kanker bisa meningkat karena tingginya penderita kanker dubur pada pria homoseksual atau penderita HIV. Ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus.Jason Warriner, Direktur Klinis Bagian HIV dan Kesehatan Seksual di Terrence Higgins Trust, mengatakan,"Kami tahu HIV bisa menyebabkan kanker jenis tertentu. Dan gay memiliki resiko yang lebih tinggi terjangkit HIV daripada pria heteroseksual."

Ia berkata bahwa saat ini pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional kepada anak-anak perempuan. Tapi mengingat angka penderita kanker oral dan anal meningkat, ada kemungkinan program ini diperluas mencakup anak laki-laki.Jessica Harris, Petugas Senior Informasi Kesehatan di Cancer Research UK, mengatakan sudah ada bukti mengenai ketidaksetaraan kesehatan berdasarkan orientasi seksualitas seseorang. Misalnya tingkat merokok pada kaum homoseksual lebih tinggi daripada kaum heteroseksual.Selain itu, psikologi kesehatan seseorang pun turut ambil andil di sini. Merujuk padakesehatan penderita kanker yang selamat, ada perbedaan yang terlihat.

Perbedaan ini muncul berdasarkan perbedaan orientasi seksual.Wanita homoseksual cenderung menyatakan dirinya dalam kondisi kesehatan yang biasa atau bahkan buruk ketimbang yang heteroseksual.Dr. Ulrike Boehmer, dari The Boston University School of Public Health, berkata, "Salah satu penjelasan umum mengapa wanita lesbian dan biseksual memiliki laporan kesehatan yang lebih buruk dibandingkan yang heteroseksual adalah faktor stress termasuk kesehatan psikologis akibat pengalaman diskriminasi, prasangka, dan kekerasan yang pernah mereka alami".

Dia menyerukan agar pelayanan kesehatan pada penderita kanker lesbian dan biseksual harus ditingkatkan. Dan jalankan program-program yang fokus pada pencegahan kanker primer dan deteksi dini kanker pada pria homoseksual.Data yang sama juga ditemukan pada wanita melalui orientasi seksualnya.Penelitian menemukan pada lesbian dan biseksual yang menderita kanker memiliki kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita heteroseksual yang menderita kanker. Begitu juga dengan pria.

Hasil survei membuktikan, dari 51 ribu pria sekitar 3.690 menderita kanker, 8 persen pria gay dan 5 persen pria normal. Hasil survey tersebut tidak dengan membedakan ras, tingkat pendapatan atau umur. Hanya berdasarkan gay atau normalnya kecenderungan seksual seorang pria.Nah, selain berdosa dan menghawatirkan, ada baiknya bagi yang terkenal kelainan orientasi seks ini segera konsultasi ke dokter untuk melakukan terapi agar kembali normal.

WIN: Karakter Para Pemenang dan Cara Mencapainya...

Diposting oleh Wanita Sholehah di 21.59 0 komentar
SALAH satu buku yang selesai saya baca pada long week-end pekan lalu adalah buku berjudul “WIN” karya Dr. Frank I. Luntz (Hyperion, New York, 2011). Penulis ini adalah professional kondang dibidang business communication, terlibat dalam 2000-an survey dan juga consultant pada lebih dari dua lusin perusahaan-perusahaan top dunia Fortune 500. Isi dari buku ini sendiri adalah semacam summary dari pribadi sukses dari segala bidang mulai dari tokoh-tokoh dunia business, olah ragawan, artis, sampai politikus. Meskipun kriteria sukses atau kriteria untuk menjadi pemenang ini bisa saja berbeda dengan kriteria kita, saya pikir tidak ada salahnya kita mengambil pelajaran dari para pemenang di dunia lain tersebut.

Dari pengalamannya selama hampir seperempat abad berurusan dengan tokoh-tokoh pemenang di berbagai bidang, Dr. Frank menyimpulkan ada 15 karakter yang secara umum dimiliki oleh para pemenang tersebut:
1. Kemampuan untuk mengelola dimensi manusia dalam setiap situasi.
2. Kemampuan untuk membuat ‘pertanyaan’ yang tepat pada waktu yang tepat.
3. Kemampuan untuk melihat ‘sesuatu yang belum ada’ tetapi akan dibutuhkan manusia nantinya.
4. Kemampuan untuk memahami tantangan dan solusinya dari berbagai sudut pandang.
5. Kemampuan untuk membedakan mana-mana yang esensial dari mana-mana yang penting.
6. Kemampuan untuk berbuat lebih (do more) dan lebih baik ( do better).
7. Kemampuan untuk mengkomunikasikan visinya dengan penuh semangat (passion) dan meyakinkan.
8. Kemampuan untuk terus bergerak maju ketika orang-orang di sekitarnya menyerah.
9. Kemampuan untuk ‘nyambung’ (connect) dengan orang lain secara spontan.
10. Memiliki keingin-tahuan yang tinggi (curiosity) untuk sesuatu yang belum diketahui (unknown).
11. Memiliki gairah dan penuh semangat (passion) untuk petualangan hidup ( life adventure).
12. Memiliki chemistry yang pas dengan orang-orang yang bekerja dengannya.
13. Kerelaan untuk gagal tanpa harus patah semangat untuk bangkit dan mencoba lagi.
14. Percaya pada kekuatan lain diluar dirinya.
15. Memiliki semangat hidup yang tinggi.
Bila Anda memiliki keseluruhan atau setidaknya sebagian besar dari karakter untuk menjadi pemenang ini, maka besar peluangnya untuk Anda-pun bisa menjadi pemenang dibidang Anda masing-masing.

Lantas bagaimana Anda bisa membangun karakter para pemenang tersebut bila saat ini Anda belum memilikinya? Dr. Frank merumuskannya dalam 9 P sebagai berikut:

1. People-Centeredness (Fokus Pada Manusia)

Siapapun Anda, apapun yang Anda lakukan, produk apapun yang akan Anda jual, pengaruh apapun yang ingin Anda tebarkan – semuanya adalah berhubungan dengan manusia. Dan manusia seperti kita semua, bukan sekedar angka dan bukan sekedar objek (untuk kepentingan apapun), kita semua adalah pelaku yang memiliki keinginan kita sendiri, perasaan kita sendiri dan keputusan-keputusan yang tidak bisa di generalisir.

2. Paradigm Breaking (Perubahan Paradigma)

Perbuatan atau kerja biasa-biasa tidak akan melahirkan sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang luar biasa, yang merubah kehidupan manusia secara dramatis adalah buah kerja luar biasa. Diperlukan perubahan paradigma dalam Anda bekerja, dalam berpikir dan melihat sesuatu untuk merubah karya yang ordinary menjadi extra- ordinary.

3. Prioritization (Mampu Membuat Prioritas)

Para pemenang memperoleh keberhasilannya karena mereka mampu mengelola resources yang dimilikinya secara optimal, mampu membedakan mana-mana yang harus dilakukan (must be done) dari apa-apa yang sebaiknya dilakukan (should be done).

4. Perfection (Kesempurnaan)

Para pemenag tidak cukup puas dengan kerja baik atau hasil yang baik. Selama sebuah karya masih bisa diperbaiki, maka karya tersebut akan terus diperbaiki. Ketika orang lain puas dan bangga dengan pencapaiannya, para pemenang justru mencari kelemahan atau kekurangan dari pencapaian tersebut untuk bisa diperbaiki lagi secara terus menerus.

5. Partnership (Kemitraan)

Tidak ada satu-pun orang yang sempurna, maka para pemenang adalah orang-orang yang tahu akan kelemahannya dan menghargai orang lain dengan kelebihannya. Para pemenang adalah orang-orang yang mudah bekerja sama dengan orang lain dalam tingkatan yang sama – saling membutuhkan dan saling memberi.

6. Passion (Gairah dan Penuh Semangat)

Para pemenang membangun gairah dan penuh semangat atas apa saja yang dilakukannya. Mereka memiliki tujuan atau target yang jelas dan dapat menjabarkan ke orang lain dengan jelas pula. Lebih dari itu para pemenang juga mampu menyemangati orang lain untuk berbuat mencapai tujuannya.

7. Persuasion (Meyakinkan)

Para pemenang tidak hanya berharap, tetapi juga mampu terus meyakinkan orang lain untuk memahami apa yang dia ingin capai. Dia bisa merubah orang-orang yang menentang gagasannya (rejecters) tahap-demi tahap menjadi sekedar tidak setuju (disagreeables), menjadi netral ( tidak menerima tetapi juga tidak menolak), menjadi menerima (Accepters) atau bahkan menjadi penganutnya (embracers).

8. Persistence

Para pemenang rata-rata menyadari bahwa hidup bukanlah satu permainan yang ketika dimenangkan terus selesai, bukan seperti produk yang setelah diluncurkan langsung sukses, tetapi hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan berbagai jenis permainan yang berserial. Tidak harus dan memang tidak bisa semuanya dimenangkan, tetapi ketika mereka kalah dalam saru permainan – para pemenang harus lebih banyak memenangkan permainan lainnya.

9. Principled Action

Apalah artinya sebuah kemenangan dalam berusaha, dalam olah raga, dalam ketenaran dunia hiburan dan berbagai kemenangan lainnya bila kehidupan para pemenang tersebut justru mengecewakan dalam diri dan keluarganya. Untuk menghindari hal ini, para (calon) pemenang perlu mendasari setiap perbuatan dan karyanya dengan prinsip hidup yang dipegangnya. Prinsip hidup yang mengedepankan morality, humanity, decency dan kebajikan-kebajikan lainnya – yang akan menuntun kepada kemenangan yang sempurna.
Beruntunglah bagi kita umat Islam ini, kita punya prinsip hidup yang baku sehingga standar kemenangan kita juga baku. Apa standar kemenangan kita? Allah sendiri-lah yang yang menyampaikan standar ini:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ 
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Dan barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan.” (QS 3:185).
Maka kemenangan yang sesungguhnya inilah yang harus dikejar dengan seluruh kemampuan, resources dan semangat yang ada di diri kita...., InsyaAllah kita bisa menang.

Penulis Direktur Gerai Dinar dan kolumnis hidayatullah.com

Family Radio: Besok Yesus Datang dan Kiamat

Diposting oleh Wanita Sholehah di 21.56 0 komentar
Seorang jurubcara Family Radio menegaskan kepada Christian Post (19/5) bahwa tanggal 21 Mei Yesus akan datang dan tanggal kiamat telah diungkapkan dalam Bibel.Dalam Matius 24:36 dikatakan bahwa tidak ada yang tahu, termasuk malaikat di surga dan putra tuhan, kecuali hanya Bapa yang tahu kapan kiamat akan datang. Meskipun demikian, Anthony Hernandez yang juga salah seorang pembicara di Family Radio dan mengajarkan beberapa topik bersikukuh bahwa umat Kristen juga dapat mengetahui tanggal itu dengan cara meneliti Bibel dan pedoman Roh Kudus. Sebab katanya, dalam Corinthians dikatakan, meskipun hanya tuhan Roh Kudus yang tahu tapi dia suatu saat akan mengungkapkan lewat kata-katanya.

Sebagai anak tuhan mereka berkewajiban mencari kebenaran tentang akhir zaman, kata Hernandez.Namun pemikiran Hernandez dan Radio Family itu disangkal umat Kristen lain. Dr. R. Albert Mohler, Jr, pemimpin seminari Southern Baptist di Louisville mengatakan bahwa pendapat seperti itu hanya buatan Harold Camping sendiri dan apa yang diajarkannya kepada pengikut Family Radio tidak benar.

Camping, pria tua berusia 89 tahun dalam wawancaranya dengan majalah New York (11/5) mengatakan, "Bibel mengandung setiap kata dalam bahasa aslinya -- yang ditulis oleh tuhan. Kebetulan, tidak ada gereja yang percaya itu sama sekali, mereka tidak memegang Bibel dengan penghormatan tinggi sebagaimana mestinya."

Camping yakin, berdasarkan perhitungannya -- meski sebelumnya pernah beberapa kali meleset -- bahwa tanggal 21 Mei 2011 pukul 6 sore di waktu belahan dunia manapun akan terjadi gempa seperti yang terjadi di Jepang terakhir. Dan dunia akan benar-benar hancur pada tanggal 21 Oktober mendatang.

Kepercayaan tersebut disebarkan Camping lewat jaringan Family Radio yang ada di seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat. Rombongan karavan Family Radio setiap hari Jum'at menyebarkan pesan Bibel ke seluruh peloso Amerika. Dan lewat proyek Jonah mereka mengirim para sukarelawan untuk mengabarkan pesan itu ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Baca berita sebelumnya Kampanye Kiamat 21 Mei 2011 Marak di Depok.

Hernandez menyamakan misi evangelis mereka dengan Jonah yang diutus tuhan untuk pergi ke Nineveh dan mengabarkan kepada para penduduknya bahwa kota itu akan dihancurkan dalam 40 hari. Bedanya, Family Radio memberitahukan bukan kota yang akan dihancurkan, melainkan seluruh dunia.

Sebagaian orang Amerika yang percaya berhenti dan keluar dari pekerjaan mereka lalu menghabiskan harta benda yang mereka miliki, sebelum kiamat datang. Lucunya, Hendandez dan istrinya sendiri lebih memilih memanfaatkan jatah cutinya untuk menghadapi kejadiaan besar tanggal 21 Mei besok, daripada keluar dari pekerjaannya. Selain itu mereka juga tetap membayar tagihan-tagihan rutinnya.

Hernandez berdalih, meski mendukung, tapi istrinya tidak percaya seratus persen akan pesan yang disampaikan Family Radio itu.

Pasang Niat, Raih Manfaat

Diposting oleh Wanita Sholehah di 01.44 0 komentar
POKOK dan akar segala sesuatu adalah niat. Buah niat itu sendiri ialah amal perbuatan. Niat yang baik, berujung pada amal yang baik. Niat yang tidak benar berakhir pada amal yang tertolak, tidak diterima. Sekalipun amal tersebut mulia, akan jatuh nilainya karena memasang niat yang salah.Sebagai tamsil, seseorang yang niat naik haji, “Kalau saya mampu, saya pingin naik haji” tapi ia memang tidak memiliki kemampuan dana yang cukup, dia tetap memperoleh pahala haji karena niatnya.Tamsil berikutnya, seseorang yang naik haji dengan niat ingin memperoleh pujian dan penghargaan dari masyarakat maka amal baiknya ini tidak berarti sama sekali. Uang, tenaga, pikiran, dan waktu yang telah ia korbankan, berlalu sia-sia belaka. Niat yang salah menjadikan perbuatannya tidak diterima.Contoh lain yang bisa kita kemukakan seseorang yang berniat shalat berjamaah di masjid. Sayang, dia dalam keadaan lumpuh. Hanya niat yang kuat untuk berjamaah tanpa pernah ia lakukan, maka ia tetap dapat pahala shalat jamaah di masjid.
Namun bagi orang yang pergi ke masjid, shalat berjamah di dalamnya dengan niat mencuri sandal, baginya dosa mencuri tanpa pahala perbuatan sebelumnya karena rusaknya niat yang ia pancangkan dalam hati.Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berperang dengan niat mencari harta rampasan berupa tali unta, maka dia (hanya) memperoleh atas apa yang ia niatkan.” (HR. Ahmad)
Amalan jihad yang agung jadi tidak ada harganya di sisi Allah karena ketidakbenaran niat. Jihad yang berarti mengerahkan daya dan upaya untuk membela agama Allah, hanya senilai tali unta karena niat yang salah.Dalam perkara mubah yaitu perkara yang tidak mengandung pahala bagi yang mengerjakan dan dosa bagi yang meninggalkannya, seperti makan dan minum akan menghasilkan pahala jika ada niat baik dalam perbuatan tersebut. Makan dan minumlah sehingga tubuh kita menjadi berenergi. Dengan energi yang kuat, kita niatkan untuk lebih aktif beribadah.

Dahulu, para leluhur kita yang shalih mengajari anak-anaknya yang belum mencapai usia baligh untuk memasang niat. Ajaran tersebut disampaikan oleh mereka layaknya mengajari membaca surah Al-Fatihah. Teliti, cermat, dan seksama. Mereka menuntun niat dalam hati putra-putrinya dalam segala hal: makan dan minum dengan niat kuat beribadah, belajar dengan niat mencari ilmu, tidur di awal waktu dengan niat bangun malam, dan sebagainya.Tanpa niat ikhlas dalam beramal, maka amalnya tidak akan sampai kepada Allah. Seperti orang yang mengirim surat kepada saudaranya yang tinggal di kota A tapi dalam amplop ia tulis beralamat B, akankah surat tersebut sampai ke tangan saudaranya?

Seorang hamba yang mengucapkan, “Iyyaaka Na`budu wa Iyyaaka Nasta`iin (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan)” tapi karena ‘alamat’ dalam hatinya salah, tidak akan sampai kepada Allah.Keutamaan niat bisa kita temukan dari kisah yang terjadi di masa Bani Israil. Aada seorang ahli ibadah yang tak berharta tapi punya kelapangan dada yang penuh kasih sayang pada siapa saja. Suatu hari, ia lewat di sebuah gundukan tanah. Saat itu, Bani Israil sedang ditimpa masa paceklik. Makanan sulit dicari, kelaparang melanda dengan begitu hebatnya.Lalu, dalam hati ia berniat, “Seandainya tanah itu berubah menjadi tepung, niscaya bisa mengenyangkan perut Bani Israil.”

Dari sekarang, kita pasang niat baik dalam hati sebelum melakukan segala sesuatu. Tautkan hati kita hanya untuk mengharap ridha Allah, maka kebahagiaan dunia dan akhirat ada dalam genggaman tangan kita.Kemudian Allah mewahyukan kepada salah seorang nabi mereka (Bani Israil), “Katakanlah kepada si Fulan, bahwa Allah telah memberikan pahala bagimu seperti andaikata tanah itu berubah menjadi tepung lalu engkau bersedekah dengannya.”

Penulis adalah Pengajar di Pesantren Darut Tauhid, Malang

Rabu, 18 Mei 2011

Kisah Epic Tentara Muslim menaklukan Konstantinopel [Istanbul]

Diposting oleh Wanita Sholehah di 04.28 0 komentar
Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi? Beliau menjawab, Konstantinopel.Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.

 Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja.Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.

Prajurit Muslim sebelum Sultan Muhammad Al Fateh
Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra gugur. Sebelumnya Abu Ayyub berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.Generasi berikutnya dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsman 
Cerita Aslinya
 Sultan Muhammad Al Fateh atau yang disebut juga Mehmed II The Conqueror dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1432. Ketika berita kelahirannya disampaikan, ayahnya, Sultan Murad II sedang membaca Al Quran tepat pada Surat Al Fath ayat 1: Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu kemenangan yang nyata.
 Setelah anaknya Muhammad lahir, datanglah seorang ulama besar Islam ke istana Sultan dan beliau mengatakan bahwa bayi itulah yang nantinya akan menaklukkan Konstantinopel seperti sabda Rasulullah SAW.Ulama itu bernama Syeikh Syamsuddin Al Wali dari Khurasan (sekarang Uzbekistan). Beliau adalah seorang syeikh tarekat Naqsyabandiyah. Sultan Murad sangat yakin dengan ilham Syeikh Syamsuddin Al Wali sehingga baginda menyerahkan putera mahkota yang masih kecil kepada Syeikh Syamsuddin untuk dididik.
Syeikh Syamsuddin mendidik muridnya ini dengan disiplin tarikat yang cukup keras. Penuh dengan latihan mengekang hawa nafsu dan hidup susah sehingga Pangeran Muhammad menjadi seseorang yang berjiwa kuat dan tahan dalam menghadapi ujian. Beliau dididik memiliki cita-cita besar yaitu menepati janji Tuhan melalui Rasulullah SAW. Untuk ilmu perang, ayahnya mendatangkan panglima-panglima yang berpengalaman untuk mendidik beliau.

Pada usia 19 tahun beliau naik tahta. Mulailah persiapan penaklukan dilakukannya. Beliau mendidik tentara dan rakyatnya agar menjadi orang yang bertaqwa. Seluruh tentara dan rakyatnya dididik agar sanggup bangun malam dan merintih munajat pada Tuhan. Sebaliknya di siang hari mereka adalah singa-singa yang berjuang di jalan Allah. Beliau juga mengadakan operasi intelijen untuk membebaskan seorang ahli pembuat meriam dari penjara Romawi. Bersama para insinyurnya beliau membangun benteng, kapal-kapal perang dan meriam-meriam yang canggih untuk ukuran zaman itu. Bahkan dalam membangun benteng Rumeli Hasari di Selat Bosphorus beliau turun tangan ikut mengangkat batu dan pasirnya.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi “bahkan dua lapis“ seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.

Takluknya Konstantinopel
Setelah persiapan matang, dimulailah penyerbuan ke Konstatinopel. Perang yang hebat berkecamuk lebih satu bulan, belum tampak tanda-tanda kemenangan. Bahkan pasukan Islam mengalami kesukaran mendekati benteng Romawi di tepi Selat Bosphorus tersebut karena di laut pasukan Romawi memasang rantairantai berukuran besar yang sangat panjang hingga menghalangi kapal yang akan mendekat. Dalam ketidakpastian itu Sultan Muhammad Al Fateh bertanya pada syeikhnya, Wahai Guruku, kapankah saat yang dijanjikan itu tiba? Syeikh Syamsuddin Al Wali menjawab, Pada hari ke 53, hari Selasa pukul 11 pagi. Sultan Muhammad sangat yakin pada ilham gurunya. 
Pada suatu malam di bulan Mei 1453 terjadilah peristiwa yang luar biasa. Para insinyur Sultan telah menemukan inovasi teknologi luar biasa yang bisa disebut terobosan besar di zaman itu. Mereka berusaha membuat agar kapal-kapal perang Islam dapat berjalan di darat. Dengan memutari selat, pada tengah malam tibalah kapal-kapal pasukan Sultan Muhammad At Fateh ke bagian belakang benteng Konstantinopel. Kota Konstantinopel sebenarnya adalah kota yang sangat strategis karena ditindungi oleh benteng alami, yaitu perbukitan. Kapal-kapal tentara Islam yang berjumlah 70 kapat mendarat di Semenanjung Pera di pinggir perbukitan itu dan berusaha mendakinya.



Terjadilah keajaiban yang merupakan bantuan Tuhan, secara lahiriyah, meskipun kapal-kapal tersebut dapat dipaksa berjalan di darat dengan menggunakan balok-balok kayu raksasa tapi tetap saja untuk mendaki bukit untuk membawa 70 kapat layar berukuran besar dalam tempo beberapa jam adalah hal yang mustahil. Kapal-kapal itu bukanlah berjalan di darat tetapi seakan melayang mendaki dan menyusuri perbukitan sejauh 16 km sampai di Golden Horn sehingga operasi pendaratan 5.000 pasukan itu selesai dalam waktu singkat. Dari sanalah mereka menyerbu Konstantinopel. Paginya, pada hari Selasa 29 Mei 1453 Konstantinopel takluk ke tangan tentara Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fateh.
Ketika Sultan Muhammad At Fateh memasuki Konstantinopel, para prajuritnya menemukan makam sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al Anshari ra. Di makam tersebut mereka melihat sebagian kaki Abu Ayyub tersembul keluar dari tanah. Kaki tersebut putih bersih, sama sekali tidak terlihat rusak walaupun beliau telah wafat selama 600 tahun. Sultan panglimanya bergiliran mencium kaki tersebut. Giliran Sultan yang terakhir. Ketika Sultan Muhammad Al Fateh akan mencium kaki Sahabat Rasulullah itu, tiba-tiba kaki tersebut masuk ke dalam tanah. Pada sore hari setelah penaklukan bersejarah itu Syeikh Syamsuddin Al Wali bermimpi bertemu dengan Abu Ayyub Al Anshari. Beliau (Abu Ayyub) menyampaikan ucapan selamat pada Sultan Muhammad Al Fateh karena berhasil menaklukkan Konstantinopel dan menyatakan bahwa beliaulah yang sepatutnya mencium kaki Sultan Muhammad Al Fateh sebagai orang yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.

Pada hari Jumat pertama di Konstantinopel, ketika akan shalat Jumat, terjadi kebingungan dalam menentukan imam. Sultan pun dengan lantang meminta seluruh tentaranya berdiri dan mengajukan pertanyaan: Siapa yang sejak baligh pernah meninggalkan shalat fardhu silakan duduk! Tidak ada yang duduk. Ini berarti seluruh tentara sejak baligh tidak pernah meninggalkan shalat fardhu.Sultan berkata lagi, Siapa yang sejak baligh pernah meninggatkan shalat sunat rawatib silakan duduk, sebagian tentaranya masih berdiri dan sebagian duduk. Jadi sebagian tentara sultan sejak balighnya tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib.

Kemudian Sultan berkata lagi, Siapa yang sejak baligh pernah meninggalkan shalat tahajud silakan duduk! Kali ini seluruh tentara duduk. Yang tinggal berdiri hanya Sultan. Ternyata sejak baligh Sultan belum pernah meninggalkan shalat tahajud sehingga beliaulah yang paling pantas menjadi imam shalat Jumat.

Selasa, 17 Mei 2011

Haruskah Menolak Khitbah (Pinangan)?

Diposting oleh Wanita Sholehah di 17.24 0 komentar
SAHABAT Bilal melamar seorang wanita Quraisy (suku terhormat) untuk dinikahkan dengan saudaranya. Ia berkata kepada keluarga wanita Quraisy, “Kalian telah mengetahui keberadaan kami. Dahulu kami adalah para hamba sahaya, lalu kami dimerdekakan Allah l. Kami dahulu adalah orang-orang tersesat, lalu kami diberikan hidayah oleh Allah l. Kami dulunya fakir, lalu kami dijadikan kaya oleh-Nya. Kini, kami akan melamar wanita Fulanah ini untuk dijodohkan dengan saudaraku. Jika kalian menerimanya, maka alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Dan, bila kalian menolak, maka Allahu akbar (Allah Maha Besar).”Anggota keluarga wanita itu tampak saling memandang satu dengan yang lainnya. Mereka lalu berkata, “Bilal termasuk orang yang kita kenal kepeloporan, kepahlawanan, dan kedudukannya di sisi Rasulullah n. Maka, nikahkanlah saudaranya dengan putri kita.” Mereka lalu menikahkan saudara Bilal dengan wanita Quraisy tersebut. Usai itu, saudara Bilal berkata kepada Bilal, “Mudah-mudahan Allah l mengampuni. Apa engkau menuturkan kepeloporan dan kepahlawanan kami bersama dengan Rasulullah, sedang engkau tidak menuturkan hal-hal selain itu?”

Bilal menjawab, “Diamlah saudaraku, kamu jujur, dan kejujuran itulah yang menjadikan kamu menikah dengannnya.”
(Al Mustathraf, I : 356).

Tidak mudah memang mengambil langkah besar melamar seorang wanita. Di manapun lelaki biasanya merasa deg-degan untuk memulainya. Ada perasaan takut ditolak serta harapan untuk diterima membuat langkah jadi maju-mundur. Tapi, memang harus ada keberanian untuk mencoba agar jelas dan tak mati penasaran dibuatnya. Mungkin, perasaan ini mewakili mayoritas perasaan kaum laki-laki.Maklum, dalam proses mewujudkan harapan berumah tangga banyak rintangan dan tantangan yang menghadang seseorang. Salah satunya adalah masalah khitbah (melamar calon istri). Banyak pernik-pernik yang menghiasi perjalanan seseorang dalam proses lamarannya.

Namun, tidak selamanya pinangan berujung pada pernikahan. Kadang kala, pinangan harus berhenti sebelum dilangsungkannya ijab qabul, dalam arti tidak selamanya pinangan harus diterima oleh yang pihak yang meminang, atau orang yang meminang mengurunkan niatannya untuk melangkah lebih jauh, yakni pernikahan. Berikut ini akan dibahas seputar perjalanan sebuah pinangan yang kandas di tengah jalan. Bagaimana kita menyikapinya dan apa yang musti kita lakukan ketika kita membatalkan pinangan?

Hukum meminang

Khitbah atau meminang bukanlah syarat sahnya sebuah pernikahan. Seandainya sebuah pernikahan dilaksanakan tanpa khitbah sekalipun, pernikahan tersebut tetap sah. Pada umumnya, khitbah merupakan jalan menuju pernikahan. Menurut jumhur ulama, khitbah itu diperbolehkan, sesuai dengan firman Allah swt, “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu…” (Al-Baqarah [2] : 235)

Pendapat yang dipercaya oleh para pengikut mazhab Syafi‘i adalah khitbah hukumnya sunnah, sesuai dengan perbuatan Rasulullah n, di mana beliau meminang Aisyah binti Abu Bakar dan Hafshah binti Umar c. Hal ini boleh dilakukan jika pada diri wanita tersebut tidak ada penghalang yang membuatnya tidak boleh dinikahi. Jika ada penghalang, maka khitbah tidak boleh dilakukan.

Dalam kitab Hasyiyah ‘alal Muhalla, Syaikh Syihabuddin Al-Qalyubi berkata, “Sesungguhnya khitbah itu memiliki hukum yang sama dengan hukum pernikahan, yaitu; wajib, sunnah, makruh, haram, ataupun mubah. Sunnah jika pria yang akan meminang termasuk orang yang disunnahkan untuk menikah. Contohnya, orang yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, dan ia tidak merasa khawatir dirinya akan terjerumus dalam perzinaan. Makruh, jika pria yang akan meminang termasuk orang yang dimakruhkan baginya untuk menikah. Sebab, hukum sarana itu mengikuti hukum tujuan.

Khitbah yang hukumnya diharamkan menurut ijma‘ adalah mengkhitbah wanita yang sudah menikah, mengkhitbah wanita yang ditalak dengan talak raj‘i sebelum selesai masa iddahnya, sebab statusnya masih sebagai wanita yang telah menikah.

Sedangkan, khitbah juga diharamkan bagi orang yang memiliki empat istri, termasuk khitbah terhadap wanita yang antara dirinya dan istri si peminang diharamkan untuk disatukan sebagai istri, mengkhitbah wanita yang sudah dikhitbah oleh orang lain dan lain-lain yang akan dijelaskan nanti.

Khitbah hukumnya wajib bagi orang yang merasa khawatir akan terjerumus dalam perzinaan jika tidak segera meminang dan menikah. Sedangkan, khitbah hukumnya mubah dan halal jika wanita tersebut dalam kondisi kosong dari pernikahan, serta tidak ada suatu halangan hukum yang menghalangi untuk dilamar.
Membatalkan Pinangan

Perlu dipahami sebelumnya bahwa pinangan itu bukanlah ikatan. Ia hanyalah janji untuk mengikat suatu. Sedangkan janji untuk mengikat suatu itu tidak selalu harus terlaksana, menurut jumhur ulama. Sehingga, sang wali tidak salah bila menarik kembali jawabannya bila ia melihat adanya suatu maslahat bagi wanita yang dipinang.

Wanita yang dipinang itu sendiri tidak ada salahnya bila ia menarik kembali janjinya bila tidak menyukai si peminang. Sebab, nikah merupakan ikatan seumur hidup, di mana kekhawatiran akan terus-menerus ada di dalamnya. Karena itu, wanita yang hendak menikah harus berhati-hati dengan dirinya sendiri dan memperhatikan keberuntungannya.
Akan tetapi, apabila wali atau tunangan menarik kembali janji tersebut tanpa tujuan apa pun, hal itu tidak dibenarkan. Karena itu termasuk pengingkaran janji dan menjilat ludah sendiri. Namun, hukumnya tidak sampai haram, karena sebenarnya itu belum wajib baginya. Ini seperti seseorang yang menawar suatu barang kemudian muncul niat pada dirinya untuk tidak jadi membelinya.

Seorang peminang juga makruh meninggalkan wanita yang telah dilamarnya, bila sang wanita telah cenderung kepadanya, sementara para peminang yang lain telah tertutup jalannya untuk meminangnya, karena ia hanya tertarik kepada si peminang itu.

Atas dasar inilah, hukum membatalkan lamaran  sesudah adanya kecenderungan masing-masing pihak itu berbeda-beda, menurut perbedaan penyebabnya :

1.    Bila pembatalan tersebut karena tujuan yang benar, maka hal itu tidak makruh.
2.    Bila pembatalan tersebut tidak ada sebabnya, maka hal itu makruh, karena itu dapat membuat hati orang lain hancur. Bahkan, pembatalan tersebut bisa sampai ke tingkatan haram, yaitu apabila si wanita telah menaruh kecenderungan kepada si peminang, sementara para peminang yang lain telah tertutup jalannya untuk meminang dirinya, kemudian si peminang itu membatalkan pinangannya. Allah l berfirman, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-Shaff [61] : 3).
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi n bersabda:


آيَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ، إِذَا حَدَثَ كَذَبَ، وَإِذَا أؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ

 
”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; bila berbicara ia berdusta, bila dipercaya ia khianat, dan bila berjanji ia menyelisihi.”

3.    Bila pembatalan tersebut disebabkan adanya peminang lain yang datang kepadanya, maka hal ini adalah haram, berdasarkan apa yang telah kita bahas sebelumnya.

Etika Menolak Pinangan

Sebagai agama yang menekankan kasih sayang di tengah-tengah umatnya, Islam memerintahkan agar kita menghargai perasaan orang lain. Tak ketinggalan, dalam masalah pinangan, Islam memberikan suri tauladan yang baik bagaimana kode etik dalam menolak sebuah pinangan, bilamana jalan tersebut adalah pilihan terbaik bagi seseorang.

Dalam Islam, seorang wanita juga boleh menawarkan dirinya sendiri kepada seorang laki-laki shalih agar menikahinya, jika aman dari fitnah. Hal ini pernah terjadi dalam kisah seorang wanita yang menawarkan dirinya kepada Nabi n. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bab ‘Ardhil Mar‘ati Nafsaha ‘alar Rajulish Shalih, dari hadits Sahl bin Sa‘ad, bahwa ada seorang wanita yang menawarkan dirinya kepada Nabi n. Kemudian ada seseorang yang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, nikahkanlah saya dengannya.” “Apa yang kamu miliki (sebagai maharnya)?” tanya beliau. “Saya tidak memiliki apa-apa.” “Pergi dan carilah walaupun hanya cincin yang terbuat dari besi.”

Orang itu pun pergi lalu kembali lagi seraya berkata, “Demi Allah, saya tidak mendapatkan sesuatu walaupun hanya sebuah cincin yang terbuat dari besi. Namun, saya memiliki sarung ini, dan wanita tersebut berhak atas setengah sarung ini.” Sahl menambahkan, “Orang tersebut tidak memiliki pakaian sama sekali (kecuali sarungnya).” Maka Rasulullah bersabda, ‘Apa yang dapat engkau perbuat dengan setengah sarungmu itu, saat engkau memakainya?” Setelah duduk lama, orang itu pun beranjak pergi.

Saat beliau melihatnya, beliau pun memanggilnya—atau dipanggil untuk menghadap beliau--. Beliau bertanya kepadanya, “Apakah engkau memiliki hafalan Al-Quran?” “Saya hafal surat ini dan itu—yaitu beberapa surat--.” Nabi n lalu bersabda, “Aku menjadikan wanita itu sebagai milik (istri) mu dengan mahar hafalan Al-Quran yang ada padamu.”

Demikian pula, seorang wali boleh menawarkan wanita yang perwaliannya ada di tangannya kepada orang-orang yang memiliki kebaikan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Umar bin Khaththab ketika menawarkan putrinya, Hafshah x, kepada Utsman bin Affan, lalu kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq c.
Bukhari telah meriwayatkan dalam hadits no. 5122, kitab An-Nikah, dari Abdullah bin Umar c bahwa ia berkata, “Tatkala Hafshah binti Umar menjadi janda setelah bercerai dengan Khunais bin Hudzafah As-Sahmi—salah seorang sahabat Rasulullah n yang wafat di Madinah--, maka Umar bin Khaththab berkata, ‘Aku mendatangi Utsman bin Affan dan aku tawarkan Hafshah kepadanya. Utsman menjawab, ‘Saya akan mempertimbangkannya.’ Aku menunggu selama beberapa malam. Kemudian ia menemuiku seraya berkata, ‘Saya pikir, pada waktu ini aku belum berminat untuk menikah.’”

Umar melanjutkan, “Aku lalu menemui Abu Bakar Ash-Shiddiq dan berkata, ‘Jika engkau mau, aku akan menikahkanmu dengan Hafshah binti Umar.’ Abu Bakar hanya diam dan tidak memberi jawaban kepadaku. Maka, aku pun tahu bahwa ia akan menjawab sebagaimana jawaban Utsman. Lantas, aku pun berdiam diri selama beberapa malam. Beberapa malam kemudian, Rasulullah  meminang Hafshah, maka aku pun menikahkannya untuk beliau. Setelah itu, Abu Bakar menemuiku seraya berkata, ‘Barangkali engkau marah kepadaku saat engkau menawarkan Hafshah dan aku tidak memberi jawaban kepadamu?’ Aku pun menjawab, ‘Benar.’

Abu Bakar berkata, ‘Tidak ada yang mencegahku untuk memberikan jawaban kepadamu atas sesuatu yang engkau tawarkan kepadaku, melainkan karena aku telah mendengar bahwa Rasulullah n telah menyebut-nyebut namanya (Hafshah). Dan, aku tidak mau membuka rahasia beliau. Seandainya beliau tidak menikahinya, tentu aku akan menerimanya’.”

Dalam Fathul Bari, IX : 178, Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ulasan hadits ini dengan pernyataannya, “Dalam hadits tersebut terdapat dalil mengenai bolehnya seseorang untuk menawarkan anak perempuannya atau wanita-wanita lain yang menjadi tanggung jawabnya kepada seseorang yang dipercaya kebaikan dan keshalihannya. Sebab, dalam hal ini ada manfaat bagi orang yang ditawarkan dan ia tidak merasa malu dalam hal tersebut.

Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa menawarkan seorang wanita kepada orang yang telah beristri tidak ada salahnya. Sebab, pada saat itu, Abu Bakar pun telah beristri. Bahkan, persoalan semacam ini juga telah berlaku dalam syari‘at umat sebelum kita. Yaitu, Nabi Syu‘aib, orang shalih, yang telah berkata kepada Musa  seperti yang disebutkan dalam al-Quran, “Dia (Syu’aib) berkata, ‘Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun.” (Al-Qashash [28] : 178). Riwayat-riwayat di atas juga menunjukkan dibolehkannya menolak tawaran. Tapi, tentunya harus dengan cara yang baik.

Secara khusus, seorang wanita dibolehkan menolak sebuah pinangan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, “Seorang janda tidak boleh dinikahkan sebelum dimintai izin. Seorang gadis tidak boleh dinikahkan sebelum dimintai persetujuan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulallah, bagaimana tanda persetujuan seorang gadis?” Beliau menjawab, “Tanda persetujuannya adalah diamnya.” 
(HR. Bukhari, Muslim dan selainnya)

Hadits di atas secara jelas menunjukkan bahwa bila seorang laki-laki ingin menikahi seorang wanita, baik janda ataupun gadis, maka harus dengan izin atau persetujuan wanita itu terlebih dahulu. Itu berarti seorang wanita mempunyai hak untuk menerima atau menolak lamaran seseorang. Karena pembatalan juga menunjukkan ketidaksetujuan untuk dinikahi, dan cukuplah hadits di atas sebagai dalilnya.

Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa ada seorang gadis menemui Rasulullah lalu bercerita tentang ayahnya yang menikahkannya dengan laki-laki yang tidak ia sukai. Maka, Rasulullah memberi hak kepadanya untuk memilih.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Dalam riwayat Ahmad dan Nasa'i disebutkan bahwa wanita tersebut, lalu ia berkata, “Aku telah mengizinkan apa yg dilakukan bapakku itu. Hanya saja, aku ingin kaum wanita tahu bahwa seorang ayah itu tidak berhak memaksa anaknya kawin dengan seseorang.”

Dengan demikian, maka membatalkan pinangan itu dibolehkan, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan, dengan tetap melihat kemashlahatan kedua belah pihak. Sehingga, kalaupun pinangan harus pupus di tengah jalan, namun ukhuwah islamiyah tetap terjalan dan tidak sampai tali silaturrahmi terputus. Hal tersebut dapat terwujud bilamana setiap muslim menyadari bahwa permasalahan jodoh adalah salah satu bagian dari takdir dari Allah Ta'ala.

Abu Hudzaifah, Lc. Penulis adalah penerjemah dan penulis buku-buku islami