Tidak menyegerakan azab
Allah  tidak menyegerakan azab bagi hamba-Nya  yang berbuat dosa karena mungkin  saja hamba itu akan bertaubat. Allah  tahu kalau kita suatu saat akan  tergoda juga berbuat dosa, tapi Allah  menunda siksanya untuk memberi  kita kesempatan. Mau bertobat sekarang?
Menerima taubat
Kalau   dipikir-pikir lagi, kenapa sih Allah mau menerima taubat kita? Kan   Allah tidak diuntungkan sama sekali dengan taubat kita itu?! Bahkan   digambarkan dalam sebuah hadits bahwa Allah itu sangat gembira ketika   hamba-Nya bertobat, lebih dari gembiranya seorang musafir yang bertemu   kembali dengan hewan tunggangannya yang hilang. Ini karena Allah   mencintai kita!
Melipat gandakan pahala kebaikan
Jujur  deh, kalau dihitung secara matematis,  kira-kira banyak mana antara  kebaikan yang kita lakukan dengan dosa  yang kita kerjakan? Bisa jadi  banyak dosanya. Probabilitas masuk neraka  jadi sangat besar bukan?! Tapi  Allah telah menetapkan bahwa sebuah  kebaikan bisa berlipat pahalanya  dari 10 sampai 700 kali. Lha wong  berniat baik saja sudah dapat 1  pahala! Sedangkan niat buruk tidak  dicatat kecuali setelah dilakukan,  itupun dihitung sebagai satu  keburukan saja. Kalau seseorang  mengurungkan niat buruknya, itu malah  dicatat sebagai satu kebaikan.  Begitulah sabda Rasulullah dalam sebuah  hadits riwayat Bukhari. Masih  ragu akan cinta Allah?
Dan  masih banyak lagi bukti-bukti cinta Allah  pada kita, lengkapnya ada  delapan di bukunya Amir Khalid. Kapan-kapan  baca sendiri ya! Judulnya,  Hati Sebening Mata Air (Islahul Qulub).
Btw,  semua  bukti cinta Allah pada kita tadi seharusnya membuat kita malu   sekaligus sadar, kalau menolak cinta-Nya adalah sebuah tindakan yang   paling bodoh dan paling kurang ajar untuk dilakukan!



 
 












Tidak ada komentar:
Posting Komentar