Kamis, 09 Juni 2011

Nasihat berharga untuk saudari ku tercinta

Saudariku, Agama adalah nasehat, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari. Para shahabat kemudian bertanya: ''Untuk siapa?'' Sabda beliau: ''Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslimin.'' (HR Muslim).Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa butir-butir nasehat yang, semoga, dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebab, keimanan itu bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan

 Saudariku,

* Jika Anda menghendaki taufiq untuk khusyu' maka jauhilah dari memandang yang haram.

* Jika Anda menghendaki taufik untuk hikmah, maka jauhilah dari banyak bicara

* Jika Anda menghendaki taufiq untuk dapat mengetahui aib sendiri, maka hindarilah mencari aib orang lain

* Waspadalah Anda jika lalai dari tugas di jalan Allah karena tipuan Iblis, sesungguhnya tipuan dan rayuan Iblis itu bisa melalaikan Anda.

* Jadilah wanita yang penyayang

* Waspadalah, jangan tertipu oleh luasnya rahmat Allah, sehingga Anda tidak beramal

* Jika Anda tidak merasa takut siksaan Allah atas kelalaian Anda dalam ketaatan, maka Anda adalah orang yang celaka.

* Diantara kesempurnaan akal seorang muslimah adalah penyayang, tenang dan sedikit bicara.

* Tidak sempurna sifat seorang wanita hingga ada pada dirinya sifat menjaga diri dari sesuatu yang ada di tangan orang lain dan bersabar dari gangguan mereka

* Diantara tawadhu' seorang wanita muslimah adalah benci jika disebut kebaikan dan ketakwaannya di tengah manusia

* Perbanyaklah taubat dan istighfar pada waktu siang dan malam, karena Anda tidak akan terbebas dari perbuatan dosa

* Musibah yang menimpa seorang muslimah di dunia ini ada tiga: ''Tertinggal dari shalat, saudarinya yang shalihah meninggal dunia dan bencana yang menimpa alam''

* Seorang wanita yang shalihah harus banyak beribadah kepada Allah jika ingin mendapatkan keagungan dari Allah

* Setiap yang menganggap dirinya baik, maka dia termasuk orang-orang yang tertipu oleh amal jeleknya

* Boleh jadi seseorang binasa karena pujian dan terperdaya dengan kebaikan yang diperbuatnya

* Siapa yang banyak syahwatnya maka banyak pula dosanya, dan siapa yang banyak dosanya, maka hatinya menjadi beku.

* Memperbaiki niat adalah puncak ketaatan.
* Ingatlah bahwa yang disebut manusia adalah yang mengajar atau belajar, dan tidak ada kebaikan selain dari itu

* Siapa yang tidak menjaga lisannya maka hatinya tidak akan tenang

* Siapa yang banyak bicaranya maka banyak pula bohongnya, dan siapa yang banyak bohongnya maka malunya telah berkurang, dan siapa yang kurang malunya maka berkurang pula wara'nya. Dan siapa yang telah berkurang wara'nya berarti hatinya telah mati.

* Ingatlah bahwa anggota tubuh yang paling dicintai Allah adalah lidah yang jujur. Dan tidak satupun anggota tubuh yang sangat dibenci kecuali lidah yang pendusta

* Jika Anda ingin sampai kepada iman yang sebenarnya, maka tinggalkanlah debat, sekalipun Anda dalam posisi benar.
Demikianlah nasehat-nasehat itu, semoga kita selalu istiqomah di atas jalan-Nya. Amin.

Maraji': Nasehat Kepada Para Muslimah, Abdul 'Aziz al-Muqbil, Fathi Madji As Sayyid
 

Rabu, 08 Juni 2011

Setelah Kelantan dan Utah, Bagaimana Dengan Kita?

ENTAH siapa yang lebih pinter dan lebih berpikiran maju di era tidak berdayanya mata uang kertas dalam menghadapi krisis financial global yang masih segar di ingatan kita, tetapi ada tiga peristiwa penting yang bisa jadi pelajaran kita yang terjadi dalam setahun terakhir ini dalam hal mata uang dunia.

Di Indonesia pekan lalu tanggal 24 Mei 2011, di Komisi XI DPR RI seluruh fraksi menyetujui RUU Mata Uang untuk selanjutnya dibawa ke rapat Paripurna untuk mendapatkan pengesahan. Di Amerika Serikat, salah satu negara bagiannya yaitu Utah dua bulan sebelumnya tepatnya tanggal 25 Maret 2011 – Gubernur negara bagian itu secara resmi menanda tangani apa yang disebut Utah Legal Tender Act, yang intinya mengakui koin emas dan perak sebagai salah satu uang resmi yang bisa di gunakan di negara bagian itu.

Utah sebenarnya bukan negara bagian yang pertama yang secara resmi mengakui koin emas dan perak sebagai uangnya, di negeri tetangga kita negara bagian Kelantan - Malaysia sudah mendahuluinya hampir satu tahun lalu untuk secara resmi menggunakan koin emas Dinar dan koin perak Dirham sebagai uang di negara bagiannya.

Yang bisa menjadi pelajaran menarik adalah alasan di belakang kerja keras melawan arus yang dilakukan oleh para legislator yang berhasil meng-goal-kan koin emas dan perak tersebut sebagai uang resminya. Mengapa mereka sampai mau bersusah payah ‘melawan’ negara federal yang hanya mengakui uang kertas-nya sebagai uang resmi dengan meng-goal-kan koin emas dan perak juga sebagai uang resmi?

Di Kelantan selain mereka tahu keperkasaan daya beli Dinar dan Dirham, upaya menggunakannya kini tidak terlepas dari upaya untuk menegakkan syariat – maka Dinar dan Dirham di negeri itu disebut sebagai Matawang Syariah. Mereka juga melakukan berbagai upaya untuk memasyarakatkan Matawang Syariah ini, selain untuk membayar sebagain gaji pegawai – mereka juga menjadikannya sebagai identitas tersendiri. Bahkan di bandara udara sebagai pintu masuk Kelantan orang akan disambut dengan tulisan “Negara Dinar dan dirham”.

Utah tentu saja tidak concern dengan syariat, tetapi juga membutuhkan uang dari emas dan perak ini karena mereka yakin bahwa Dollar-pun seharusnya di backed –up dengan emas atau perak. Krisis financial tiga tahun terakhir yang hingga kini belum sembuh benar, telah membuat masyarakat yang cerdas negeri bagian itu mengkawatirkan kebijakan-kebijakan Obama yang akan bisa membuat uang Dollar mereka collapse.

Kekawatiran ini tentu saja amat sangat beralasan karena sebelum gejala krisis muncul awal 2007, untuk membeli 1 Oz emas hanya dibutuhkan uang kertas US$ 600-an dan kini hanya dalam waktu kurang lebih 4 tahun kemudian, untuk membeli 1 Oz emas yang sama dibutuhkan lebih kurang dua setengah kalinya yaitu US$ 1,500-an.

Di belahan dunia lain di negeri ini, para legislator kita yang saya yakin betul bahwa lebih banyaknya Muslim sehingga mereka tentunya paham bahwa nishab zakat ditimbang dengan Dinar atau Dirham dan bukan Rupiah, nishab pencuri dan uang diyat dlsb juga ditimbang dengan Dinar atau Dirham, tidakkah mereka ingin mengikuti legislator Kelantan yang menjadi facilitator bagi rakyat/umatnya untuk dapat melaksanakan syariat dengan lebih akurat?

 Saya agak yakin pula bahwa mereka mestinya juga paham dengan apa yang terjadi dengan daya beli uang kertas dalam dua dasawarsa terakhir – lebih-lebih para legislator ini pastinya sudah memasuki usia dewasa ketika uang kertas kita nyaris lumpuh dan daya belinya anjlog tinggal seperempatnya pada krisis 1997/1998.

Melalui kehancuran mata uang kertas ini pula, sejumlah besar asset terbaik negeri ini berpindah tangan – mulai dari BUMN-BUMN telekomunikasi, perbankan sampai sejumlah industri kini berada ditangan asing – karena murahnya mereka membeli setelah Rupiah hancur pasca krisis 1997/1998 tersebut. Tidak-kah mereka tergerak untuk membangun ketahanan ekonomi berdasarkan uang yang kuat, yang daya belinya tidak bisa dipermainkan oleh para spekulan, yang daya belinya terbukti stabil lebih dari 1,400 tahun?

Tetapi sekali lagi kita tidak bisa hanya berandai-andai dan berharap pada manusia, kita bisa berbuat dengan apa yang kita bisa, mulai dari yang kita tahu – insyaAllah Allah akan membimbing kita dengan apa yang kita belum tahu. Hanya kepada Allah-lah kita berharap dan memohon pertolonganNya...Amin.

Penulis Direktur Gerai Dinar dan kolumnis hidayatullah.com

Perempuan Muslim Inggris Serukan Jihad!

Wanita muslim di Inggris mengkampanyekan jihad melawan kekerasan. Kampanye ini dilakukan untuk memperbaiki nama baik jihad yang sering disalahgunakan oleh kelompok teroris.Kampanye ini dilakukan oleh organisasi wanita yang bernama Inspire di Balai Kota London. Kampanye ini ditujukan untuk memerangi bentuk kekerasan namun lebih dititik beratkan kepada kejahatan, terorisme, kekerasan terhadap wanita dan penyiksaan atas nama Islam.

Jihad sendiri memiliki arti berjuang di jalan Allah SWT Saat ini, jihad disalahgunakan oleh kalangan ekstrimis. Mereka menggunakan kata jihad untuk menjustifikasi tindakan terornya. "Banyak orang yang berpikir jihad melawan kekerasan adalah pernyataan yang kontradiktif, namun jihad kami adalah untuk kedamaian," ujar Direktur Inspire Sara Khan seperti dikutip guardian, Senin (6/6/2011).

"Islam saat ini dinilai sebagai agama yang mengandung kekerasan dan represif terhadap wanita, kami tidak dapat tinggal diam ketika agama kami dinyatakan seperti itu," tandasnya.Inspire bermaksud untuk membuat informasi menyangkal argumen yang mengatakan bahwa Al Quran kerap menjustifikasi terorime dan kekerasan terhadap wanita dan anak anak. Selain itu, organisasi ini juga akan mendorong masyarakat untuk menandatangani deklarasi jihad melawan kekerasan.
 

Selasa, 07 Juni 2011

Gina: “Klub Justin Saja Boleh, Kok Ada Istri Taat Pada Sewot”

Rencana acara launching “Klub Istri Taat” (The Taat Wife Club/TWC) pada 18 Juni 2011 di Restoran Sindang Reret, Jakarta, nampaknya ikut mengundang sewot beberapa kalangan.Sebelumnya, kelompok aktivis perempuan menuduh, gerakan ini sebagai upaya mendudukan perempuan sebagai objek dan tidak diberi pilihan/kebebasan sebagai manusia untuk mengekspresikan keinginannya.Namun Ketua Pelaksana acara, Dr. Gina Puspita menampik tuduhan seperti itu. Menurutnya, lahirnya gerakan ini sebagai bagian untuk memperkuat ikatan keluarga. Lagi pula, perintah taat bukan datang dari suami, tetapi langsung dari Allah Swt.
“Menjadi istri yang taat itu bukan atas perintah suami, itu Allah Swt yang memerintahkan,” ujarnya.

“Lagi pula, kenapa pada sewot, wong Klub Motor Harley Davidson dan Justin Bieber Fan Club saja semua orang membiarkan, kok ini ada klub taat pada suami jadi pada sewot,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Selasa (07/06/2011).Sebagaimana diketahui, “Klub Istri Taat” (The Taat Wife Club) diresmikan sekelompok perempuan Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia. Peresmian ditandai dengan sejumlah pidato dan pemutaran slide bagaimana seorang perempuan bisa membahagiakan suaminya, demikian dikutip straitstimes, Jumat (3/6/2011).Salah satu penggagas acara, Maznah Taufik mengatakan “Klub Istri Taat” yang diluncurkan bertujuan mengajarkan para perempuan bagaimana cara menyenangkan suami mereka lebih baik untuk mencegah mereka dari penyelewengan.

Klub serupa, rencananya akan diluncurkan di Bogor pada hari Sabtu, 18 Juni 2011, di Restoran Sindang Reret Jl. Wijaya I, Jakarta Selatan.“Acara utamanya adalah Peringatan Isra’ Mi’raj. Nah, dalam Isra Mi’raj itu kan Rasulullah mendapat perintah menunaikan ibadah shalat. Salah satu hasil dari amaliah shalat adalah menjadikan istri lebih taat pada suami,” jelas Ketua Panitia "Klub Istri Taat" di Indonesia.Mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset & Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara)  yang pernah menyelesaikan doktor bidang dirgantara dari Ecole National Superieure de I’Euronatique et de; ‘Espace (ENSAE) Toulouse Prancis ini menambahkan, seharusnya masyarakat senang dengan adanya gerakan ini.“Jika kondisi rumah tangga tentram, insyaAllah dunia juga aman. Jadi mengapa harus terganggu dengan kehadiran gerakan ini?” tambahnya.

Sumber

Senin, 06 Juni 2011

Wahai Saudariku, Kenapa Engkau Berpakaian Tapi Telanjang?

SAM JACKSON, bos sebuah perusahaan di New Castle, Inggris pernah mengatakan, " Sekarang kita bisa saling melihat satu dengan yang lain dalam keadaan telanjang, tidak ada penghalang lagi. Dengan tradisi baru ini, kami menemukan bahwa kami menjadi lebih bebas dan terbuka terhadap satu dan lainnya. Dampaknya terhadap perusahaan menjadi lebih baik.”Menurutnya, ide, inovasi dan terobosan kreatif amat penting dilakukan di masa-masa krisis ekonomi seperti sekarang ini. Bekerja dalam keadaan telanjang diyakininya dapat memompa semangat dan meningkatkan produktivitas kerja. Mengenakan pakaian merupakan penghalang bagi peningkatan prestasi kerja. Dengan cara ini omzet perusahaan akan meningkat karena para karyawannya sangat bergairah ketika bekerja.

Peristiwa “Jumat Telanjang” tersebut dianggapnya sebagai sebuah kesuksesan yang besar dan berdampak positif bagi perusahaannya.Untuk itu dia membuat peraturan, seminggu sekali setiap hari Jum’at para karyawannya baik laki-laki maupun perempuan diharuskan untuk tidak menempelkan sehelai benang pun pada tubuh mereka ketika bekerja di kantor. Lebih lanjut dia menambahkan, “Awalnya terasa aneh dan janggal, tapi setelah itu saya menjadi terbiasa. Saya berjalan telanjang menuju meja kerja saya, dan itu kini tidak masalah lagi. Saya merasa benar-benar nyaman.”


Budaya, gaya hidup dan cara berpikir Muslim dan Muslimah tentu sangat berbeda dengan mereka.Itulah budaya, gaya hidup, dan cara berpikir orang Barat non Muslim yang materialis, permisif and hedonis. Demi mendapatkan dunia berupa materi, mereka rela berperilaku seperti hewan. Bahkan berperilaku lebih sesat dari hewan.


Oki Setiana Dewi, artis layar lebar yang sukses memerankan tokoh Anna Althafunnisa dalam film “Ketika Cinta Bertasbih” pada suatu kesempatan mengatakan, “Semua bagian tubuh berharga itu telah dikategorikan dengan sebutan aurat, baik laki-laki dan perempuan. Bagian tubuh perempuan yang termasuk aurat harus ditutupi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. “Kenapa perempuan harus lebih banyak menutupi bagian tubuhnya? Sebab perempuan memang dipenuhi dengan bagian tubuh yang berharga dan harus dijaga dengan jilbab atau busana yang menutupnya,” ujarnya.


Fenomena berbusana Muslimah, berjilbab atau sekadar berkerudung di kalangan artis, model dan selebritis sedikit banyak telah ikut menyumbang sosialasasi budaya Islam di tengah masyarakat sehingga semakin banyak wanita Muslimah Indonesia yang berbusana Muslimah, berjilbab, atau sekadar berkerudung.


Dengan semakin marak dan memasyarakatnya budaya Islam ini di tengah masyarakat kita patut menghaturkan rasa syukur kepada Allah swt. Selain rasa syukur, pada saat yang sama, rasa sesal juga wajar muncul di hati. Rasa sesal ini muncul karena masih banyak saudari-saudari seiman kita yang belum, tidak mau, tidak bisa, atau salah paham dalam memahami definisi jilbab yang sesungguhnya, sehingga tidak sedikit dari mereka yang masih belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana sebagaimana yang telah diatur oleh Sang Pembuat syari’at.


Mengapa ada sebagian Muslimah yang belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana Muslimah? Karena ada sebagian Muslimah ketika beraktivitas di luar rumah atau ketika berhadapan dengan non muhrimnya ketika berada di rumah mengenakan pakaian tapi masih ada bagian aurat lainnya yang terbuka seperti rambut. Mengenakan pakaian ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Karena ada sebagian Muslimah yang mengenakan jilbab ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan.


Muslimah seperti ini meskipun mengenakan pakaian atau bahkan berjilbab menurut Rasulullah saw dikategorikan sebagai telanjang.


"Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aroma surga. sesungguhnya aroma surga itu bisa tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (HR. Muslim)


Ibnul Jauzi yang berpendapat bahwa berpakaian tapi telanjang ada tiga makna;
Pertama, wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya.
Kedua, wanita yang membuka sebagian aurat tubuhnya.
Ketiga, wanita yang mendapatkan nikmat Allah namun tidak bersyukur kepada-Nya.


Menurut Imam An-Nawawi, berpakaian tapi telanjang mengandung beberapa arti. Pertama, berpakaian atau dibungkus nikmat Allah swt tetapi telanjang dari bersyukur kepada-Nya. Kedua, terbungkus pakaian tetapi telanjang dari perbuatan baik dan perhatian terhadap akhirat serta tidak berbuat taat. Ketiga, mengenakan pakaian tetapi tampak sebagian auratnya; Keempat, berpakaian tipis yang masih memperlihatkan warna kulit dan lekuk tubuhnya.


Allah swt memberitahukan kepada kita tujuan diturunkan pakaian kepada kita adalah untuk menutup aurat. Jika berpakaian tapi jika ada sebagian aurat yang masih terbuka, lekuk tubuh jelas terlihat karena mengenakan pakaian ketat, atau anggota tubuh yang wajib ditutupi dan warna kulit nampak karena mengenakan pakaian tipis dan transparan berarti kita menyalahi aturan Allah swt dan tujuan Allah swt menurunkan pakaian, yang sama artinya kita berani menentang Allah swt.

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاساً يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشاً وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf [7]:26)


Wahai saudariku! janganlah kalian mau ditipu oleh setan yang menyuruhmu untuk berpakaian tapi sesungguhnya telanjang! Jika engkau tidak mau dan tidak dapat ditipu oleh setan berarti engkau tidak menjadikan setan sebagai pemimpinmu.
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ


“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raaf [7]:27)


Wahai saudariku, kenapa engkau berpakaian tapi telanjang? Apa niat dan tujuanmu? Apakah karena ingin tampil trendy? Apakah karena ingin memamerkan anggota tubuh dan keindahan tubuhmu? Apakah ingin merasa modern dan tidak ingin dicap kolot dan ketinggalan jaman? Apakah karena takut tidak bisa mendapatkan dunia berupa pekerjaan atau materi?


Wahai saudariku, ketika engkau mendirikan shalat menghadap Allah swt tentu engkau berpakaian lebar dan panjang. Engkau tentu tidak berani berpakaian ketat dan pendek. Engkau tentu tidak berani menampakkan sebagian atau seluruh bagian auratmu, atau menampakkan bentuk lekuk-lekuk tubuhmu. Demikian juga halnya di dalam kehidupan sehari-hari di luar (selain) shalat, tentu engkau pasti tidak berani menentang Allah dan Rasul-Nya. Engkau tahu dan paham, ajaran Islam termasuk cara berbusana tidak hanya diamalkan ketika shalat saja, tapi harus diamalkan dalam segala aktivitas kehidupan.


Wahai saudariku, jika engkau tercatat sebagai pelajar/mahasiswi sebuah lembaga pendidikan atau sebagai pegawai sebuah perusahaan tentu engkau mematuhi peraturan berbusana yang ada. Engkau pasti tidak berani menentang peraturan yang ada. Demikian juga halnya sebagai Muslimah, engkau tentu bersedia mematuhi peraturan yang ditetapkan agamamu.


Jika ada pertentangan antara peraturan di mana engkau belajar atau bekerja dengan peraturan agamamu, tentu engkau lebih memilih agamamu. JIka kebijakan pemimpin di tempat belajar atau bekerjamu bertentangan dengan aturan Tuhanmu, tentu engkau lebih takut kepada Tuhanmu dan lebih memilih aturan Tuhanmu. Engkau tahu dan sadar pemimpinmu bukanlah Tuhanmu, tidak mampu menyelamatkan dirimu dari azab di dunia dan di kampung akhirat. Engkau tahu dan sadar engkau tidak ingin ikut masuk neraka jika pemimpinmu masuk neraka. Jangan sampai kelak di akhirat engkau mengatakan kepada Allah swt. perkataan sebagaimana termaktub dalam ayat berikut ini:
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا


“Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (QS. Al-Ahazab [33]:67)


Wahai saudariku, Allah swt lah yang memberimu pakaian. Maka bersyukurlah kepada-Nya. Bersyukur dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya termasuk dalam hal berbusana. 


“Wahai hamba-Ku, kamu semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya.” (HR. Muslim)


Wahai saudariku! Takutlah peringatan nabimu. Beliau saw. memperingatkan wanita-wanita berpakaian tapi telanjang tidak akan bisa mencium bau surga dari jarak jauh. Mencium baunya saja tidak, apalagi masuk ke dalamnya. Na’udzubillah min dzalik! Wallahu a’lam bishshowab.


Abdullah al-Mustofa, penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kandidat Master Studi Al-Qur'an di IIUM (International Islamic University Malaysia)

Kamis, 09 Juni 2011

Nasihat berharga untuk saudari ku tercinta

Diposting oleh Wanita Sholehah di 04.36 0 komentar
Saudariku, Agama adalah nasehat, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari. Para shahabat kemudian bertanya: ''Untuk siapa?'' Sabda beliau: ''Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslimin.'' (HR Muslim).Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa butir-butir nasehat yang, semoga, dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebab, keimanan itu bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan

 Saudariku,

* Jika Anda menghendaki taufiq untuk khusyu' maka jauhilah dari memandang yang haram.

* Jika Anda menghendaki taufik untuk hikmah, maka jauhilah dari banyak bicara

* Jika Anda menghendaki taufiq untuk dapat mengetahui aib sendiri, maka hindarilah mencari aib orang lain

* Waspadalah Anda jika lalai dari tugas di jalan Allah karena tipuan Iblis, sesungguhnya tipuan dan rayuan Iblis itu bisa melalaikan Anda.

* Jadilah wanita yang penyayang

* Waspadalah, jangan tertipu oleh luasnya rahmat Allah, sehingga Anda tidak beramal

* Jika Anda tidak merasa takut siksaan Allah atas kelalaian Anda dalam ketaatan, maka Anda adalah orang yang celaka.

* Diantara kesempurnaan akal seorang muslimah adalah penyayang, tenang dan sedikit bicara.

* Tidak sempurna sifat seorang wanita hingga ada pada dirinya sifat menjaga diri dari sesuatu yang ada di tangan orang lain dan bersabar dari gangguan mereka

* Diantara tawadhu' seorang wanita muslimah adalah benci jika disebut kebaikan dan ketakwaannya di tengah manusia

* Perbanyaklah taubat dan istighfar pada waktu siang dan malam, karena Anda tidak akan terbebas dari perbuatan dosa

* Musibah yang menimpa seorang muslimah di dunia ini ada tiga: ''Tertinggal dari shalat, saudarinya yang shalihah meninggal dunia dan bencana yang menimpa alam''

* Seorang wanita yang shalihah harus banyak beribadah kepada Allah jika ingin mendapatkan keagungan dari Allah

* Setiap yang menganggap dirinya baik, maka dia termasuk orang-orang yang tertipu oleh amal jeleknya

* Boleh jadi seseorang binasa karena pujian dan terperdaya dengan kebaikan yang diperbuatnya

* Siapa yang banyak syahwatnya maka banyak pula dosanya, dan siapa yang banyak dosanya, maka hatinya menjadi beku.

* Memperbaiki niat adalah puncak ketaatan.
* Ingatlah bahwa yang disebut manusia adalah yang mengajar atau belajar, dan tidak ada kebaikan selain dari itu

* Siapa yang tidak menjaga lisannya maka hatinya tidak akan tenang

* Siapa yang banyak bicaranya maka banyak pula bohongnya, dan siapa yang banyak bohongnya maka malunya telah berkurang, dan siapa yang kurang malunya maka berkurang pula wara'nya. Dan siapa yang telah berkurang wara'nya berarti hatinya telah mati.

* Ingatlah bahwa anggota tubuh yang paling dicintai Allah adalah lidah yang jujur. Dan tidak satupun anggota tubuh yang sangat dibenci kecuali lidah yang pendusta

* Jika Anda ingin sampai kepada iman yang sebenarnya, maka tinggalkanlah debat, sekalipun Anda dalam posisi benar.
Demikianlah nasehat-nasehat itu, semoga kita selalu istiqomah di atas jalan-Nya. Amin.

Maraji': Nasehat Kepada Para Muslimah, Abdul 'Aziz al-Muqbil, Fathi Madji As Sayyid
 

Rabu, 08 Juni 2011

Setelah Kelantan dan Utah, Bagaimana Dengan Kita?

Diposting oleh Wanita Sholehah di 20.06 0 komentar
ENTAH siapa yang lebih pinter dan lebih berpikiran maju di era tidak berdayanya mata uang kertas dalam menghadapi krisis financial global yang masih segar di ingatan kita, tetapi ada tiga peristiwa penting yang bisa jadi pelajaran kita yang terjadi dalam setahun terakhir ini dalam hal mata uang dunia.

Di Indonesia pekan lalu tanggal 24 Mei 2011, di Komisi XI DPR RI seluruh fraksi menyetujui RUU Mata Uang untuk selanjutnya dibawa ke rapat Paripurna untuk mendapatkan pengesahan. Di Amerika Serikat, salah satu negara bagiannya yaitu Utah dua bulan sebelumnya tepatnya tanggal 25 Maret 2011 – Gubernur negara bagian itu secara resmi menanda tangani apa yang disebut Utah Legal Tender Act, yang intinya mengakui koin emas dan perak sebagai salah satu uang resmi yang bisa di gunakan di negara bagian itu.

Utah sebenarnya bukan negara bagian yang pertama yang secara resmi mengakui koin emas dan perak sebagai uangnya, di negeri tetangga kita negara bagian Kelantan - Malaysia sudah mendahuluinya hampir satu tahun lalu untuk secara resmi menggunakan koin emas Dinar dan koin perak Dirham sebagai uang di negara bagiannya.

Yang bisa menjadi pelajaran menarik adalah alasan di belakang kerja keras melawan arus yang dilakukan oleh para legislator yang berhasil meng-goal-kan koin emas dan perak tersebut sebagai uang resminya. Mengapa mereka sampai mau bersusah payah ‘melawan’ negara federal yang hanya mengakui uang kertas-nya sebagai uang resmi dengan meng-goal-kan koin emas dan perak juga sebagai uang resmi?

Di Kelantan selain mereka tahu keperkasaan daya beli Dinar dan Dirham, upaya menggunakannya kini tidak terlepas dari upaya untuk menegakkan syariat – maka Dinar dan Dirham di negeri itu disebut sebagai Matawang Syariah. Mereka juga melakukan berbagai upaya untuk memasyarakatkan Matawang Syariah ini, selain untuk membayar sebagain gaji pegawai – mereka juga menjadikannya sebagai identitas tersendiri. Bahkan di bandara udara sebagai pintu masuk Kelantan orang akan disambut dengan tulisan “Negara Dinar dan dirham”.

Utah tentu saja tidak concern dengan syariat, tetapi juga membutuhkan uang dari emas dan perak ini karena mereka yakin bahwa Dollar-pun seharusnya di backed –up dengan emas atau perak. Krisis financial tiga tahun terakhir yang hingga kini belum sembuh benar, telah membuat masyarakat yang cerdas negeri bagian itu mengkawatirkan kebijakan-kebijakan Obama yang akan bisa membuat uang Dollar mereka collapse.

Kekawatiran ini tentu saja amat sangat beralasan karena sebelum gejala krisis muncul awal 2007, untuk membeli 1 Oz emas hanya dibutuhkan uang kertas US$ 600-an dan kini hanya dalam waktu kurang lebih 4 tahun kemudian, untuk membeli 1 Oz emas yang sama dibutuhkan lebih kurang dua setengah kalinya yaitu US$ 1,500-an.

Di belahan dunia lain di negeri ini, para legislator kita yang saya yakin betul bahwa lebih banyaknya Muslim sehingga mereka tentunya paham bahwa nishab zakat ditimbang dengan Dinar atau Dirham dan bukan Rupiah, nishab pencuri dan uang diyat dlsb juga ditimbang dengan Dinar atau Dirham, tidakkah mereka ingin mengikuti legislator Kelantan yang menjadi facilitator bagi rakyat/umatnya untuk dapat melaksanakan syariat dengan lebih akurat?

 Saya agak yakin pula bahwa mereka mestinya juga paham dengan apa yang terjadi dengan daya beli uang kertas dalam dua dasawarsa terakhir – lebih-lebih para legislator ini pastinya sudah memasuki usia dewasa ketika uang kertas kita nyaris lumpuh dan daya belinya anjlog tinggal seperempatnya pada krisis 1997/1998.

Melalui kehancuran mata uang kertas ini pula, sejumlah besar asset terbaik negeri ini berpindah tangan – mulai dari BUMN-BUMN telekomunikasi, perbankan sampai sejumlah industri kini berada ditangan asing – karena murahnya mereka membeli setelah Rupiah hancur pasca krisis 1997/1998 tersebut. Tidak-kah mereka tergerak untuk membangun ketahanan ekonomi berdasarkan uang yang kuat, yang daya belinya tidak bisa dipermainkan oleh para spekulan, yang daya belinya terbukti stabil lebih dari 1,400 tahun?

Tetapi sekali lagi kita tidak bisa hanya berandai-andai dan berharap pada manusia, kita bisa berbuat dengan apa yang kita bisa, mulai dari yang kita tahu – insyaAllah Allah akan membimbing kita dengan apa yang kita belum tahu. Hanya kepada Allah-lah kita berharap dan memohon pertolonganNya...Amin.

Penulis Direktur Gerai Dinar dan kolumnis hidayatullah.com

Perempuan Muslim Inggris Serukan Jihad!

Diposting oleh Wanita Sholehah di 04.13 0 komentar
Wanita muslim di Inggris mengkampanyekan jihad melawan kekerasan. Kampanye ini dilakukan untuk memperbaiki nama baik jihad yang sering disalahgunakan oleh kelompok teroris.Kampanye ini dilakukan oleh organisasi wanita yang bernama Inspire di Balai Kota London. Kampanye ini ditujukan untuk memerangi bentuk kekerasan namun lebih dititik beratkan kepada kejahatan, terorisme, kekerasan terhadap wanita dan penyiksaan atas nama Islam.

Jihad sendiri memiliki arti berjuang di jalan Allah SWT Saat ini, jihad disalahgunakan oleh kalangan ekstrimis. Mereka menggunakan kata jihad untuk menjustifikasi tindakan terornya. "Banyak orang yang berpikir jihad melawan kekerasan adalah pernyataan yang kontradiktif, namun jihad kami adalah untuk kedamaian," ujar Direktur Inspire Sara Khan seperti dikutip guardian, Senin (6/6/2011).

"Islam saat ini dinilai sebagai agama yang mengandung kekerasan dan represif terhadap wanita, kami tidak dapat tinggal diam ketika agama kami dinyatakan seperti itu," tandasnya.Inspire bermaksud untuk membuat informasi menyangkal argumen yang mengatakan bahwa Al Quran kerap menjustifikasi terorime dan kekerasan terhadap wanita dan anak anak. Selain itu, organisasi ini juga akan mendorong masyarakat untuk menandatangani deklarasi jihad melawan kekerasan.
 

Selasa, 07 Juni 2011

Gina: “Klub Justin Saja Boleh, Kok Ada Istri Taat Pada Sewot”

Diposting oleh Wanita Sholehah di 01.34 0 komentar
Rencana acara launching “Klub Istri Taat” (The Taat Wife Club/TWC) pada 18 Juni 2011 di Restoran Sindang Reret, Jakarta, nampaknya ikut mengundang sewot beberapa kalangan.Sebelumnya, kelompok aktivis perempuan menuduh, gerakan ini sebagai upaya mendudukan perempuan sebagai objek dan tidak diberi pilihan/kebebasan sebagai manusia untuk mengekspresikan keinginannya.Namun Ketua Pelaksana acara, Dr. Gina Puspita menampik tuduhan seperti itu. Menurutnya, lahirnya gerakan ini sebagai bagian untuk memperkuat ikatan keluarga. Lagi pula, perintah taat bukan datang dari suami, tetapi langsung dari Allah Swt.
“Menjadi istri yang taat itu bukan atas perintah suami, itu Allah Swt yang memerintahkan,” ujarnya.

“Lagi pula, kenapa pada sewot, wong Klub Motor Harley Davidson dan Justin Bieber Fan Club saja semua orang membiarkan, kok ini ada klub taat pada suami jadi pada sewot,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Selasa (07/06/2011).Sebagaimana diketahui, “Klub Istri Taat” (The Taat Wife Club) diresmikan sekelompok perempuan Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia. Peresmian ditandai dengan sejumlah pidato dan pemutaran slide bagaimana seorang perempuan bisa membahagiakan suaminya, demikian dikutip straitstimes, Jumat (3/6/2011).Salah satu penggagas acara, Maznah Taufik mengatakan “Klub Istri Taat” yang diluncurkan bertujuan mengajarkan para perempuan bagaimana cara menyenangkan suami mereka lebih baik untuk mencegah mereka dari penyelewengan.

Klub serupa, rencananya akan diluncurkan di Bogor pada hari Sabtu, 18 Juni 2011, di Restoran Sindang Reret Jl. Wijaya I, Jakarta Selatan.“Acara utamanya adalah Peringatan Isra’ Mi’raj. Nah, dalam Isra Mi’raj itu kan Rasulullah mendapat perintah menunaikan ibadah shalat. Salah satu hasil dari amaliah shalat adalah menjadikan istri lebih taat pada suami,” jelas Ketua Panitia "Klub Istri Taat" di Indonesia.Mantan Kepala Departemen Structure Optimizition Divisi Riset & Development IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara)  yang pernah menyelesaikan doktor bidang dirgantara dari Ecole National Superieure de I’Euronatique et de; ‘Espace (ENSAE) Toulouse Prancis ini menambahkan, seharusnya masyarakat senang dengan adanya gerakan ini.“Jika kondisi rumah tangga tentram, insyaAllah dunia juga aman. Jadi mengapa harus terganggu dengan kehadiran gerakan ini?” tambahnya.

Sumber

Senin, 06 Juni 2011

Wahai Saudariku, Kenapa Engkau Berpakaian Tapi Telanjang?

Diposting oleh Wanita Sholehah di 01.53 0 komentar
SAM JACKSON, bos sebuah perusahaan di New Castle, Inggris pernah mengatakan, " Sekarang kita bisa saling melihat satu dengan yang lain dalam keadaan telanjang, tidak ada penghalang lagi. Dengan tradisi baru ini, kami menemukan bahwa kami menjadi lebih bebas dan terbuka terhadap satu dan lainnya. Dampaknya terhadap perusahaan menjadi lebih baik.”Menurutnya, ide, inovasi dan terobosan kreatif amat penting dilakukan di masa-masa krisis ekonomi seperti sekarang ini. Bekerja dalam keadaan telanjang diyakininya dapat memompa semangat dan meningkatkan produktivitas kerja. Mengenakan pakaian merupakan penghalang bagi peningkatan prestasi kerja. Dengan cara ini omzet perusahaan akan meningkat karena para karyawannya sangat bergairah ketika bekerja.

Peristiwa “Jumat Telanjang” tersebut dianggapnya sebagai sebuah kesuksesan yang besar dan berdampak positif bagi perusahaannya.Untuk itu dia membuat peraturan, seminggu sekali setiap hari Jum’at para karyawannya baik laki-laki maupun perempuan diharuskan untuk tidak menempelkan sehelai benang pun pada tubuh mereka ketika bekerja di kantor. Lebih lanjut dia menambahkan, “Awalnya terasa aneh dan janggal, tapi setelah itu saya menjadi terbiasa. Saya berjalan telanjang menuju meja kerja saya, dan itu kini tidak masalah lagi. Saya merasa benar-benar nyaman.”


Budaya, gaya hidup dan cara berpikir Muslim dan Muslimah tentu sangat berbeda dengan mereka.Itulah budaya, gaya hidup, dan cara berpikir orang Barat non Muslim yang materialis, permisif and hedonis. Demi mendapatkan dunia berupa materi, mereka rela berperilaku seperti hewan. Bahkan berperilaku lebih sesat dari hewan.


Oki Setiana Dewi, artis layar lebar yang sukses memerankan tokoh Anna Althafunnisa dalam film “Ketika Cinta Bertasbih” pada suatu kesempatan mengatakan, “Semua bagian tubuh berharga itu telah dikategorikan dengan sebutan aurat, baik laki-laki dan perempuan. Bagian tubuh perempuan yang termasuk aurat harus ditutupi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. “Kenapa perempuan harus lebih banyak menutupi bagian tubuhnya? Sebab perempuan memang dipenuhi dengan bagian tubuh yang berharga dan harus dijaga dengan jilbab atau busana yang menutupnya,” ujarnya.


Fenomena berbusana Muslimah, berjilbab atau sekadar berkerudung di kalangan artis, model dan selebritis sedikit banyak telah ikut menyumbang sosialasasi budaya Islam di tengah masyarakat sehingga semakin banyak wanita Muslimah Indonesia yang berbusana Muslimah, berjilbab, atau sekadar berkerudung.


Dengan semakin marak dan memasyarakatnya budaya Islam ini di tengah masyarakat kita patut menghaturkan rasa syukur kepada Allah swt. Selain rasa syukur, pada saat yang sama, rasa sesal juga wajar muncul di hati. Rasa sesal ini muncul karena masih banyak saudari-saudari seiman kita yang belum, tidak mau, tidak bisa, atau salah paham dalam memahami definisi jilbab yang sesungguhnya, sehingga tidak sedikit dari mereka yang masih belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana sebagaimana yang telah diatur oleh Sang Pembuat syari’at.


Mengapa ada sebagian Muslimah yang belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana Muslimah? Karena ada sebagian Muslimah ketika beraktivitas di luar rumah atau ketika berhadapan dengan non muhrimnya ketika berada di rumah mengenakan pakaian tapi masih ada bagian aurat lainnya yang terbuka seperti rambut. Mengenakan pakaian ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Karena ada sebagian Muslimah yang mengenakan jilbab ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan.


Muslimah seperti ini meskipun mengenakan pakaian atau bahkan berjilbab menurut Rasulullah saw dikategorikan sebagai telanjang.


"Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aroma surga. sesungguhnya aroma surga itu bisa tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (HR. Muslim)


Ibnul Jauzi yang berpendapat bahwa berpakaian tapi telanjang ada tiga makna;
Pertama, wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya.
Kedua, wanita yang membuka sebagian aurat tubuhnya.
Ketiga, wanita yang mendapatkan nikmat Allah namun tidak bersyukur kepada-Nya.


Menurut Imam An-Nawawi, berpakaian tapi telanjang mengandung beberapa arti. Pertama, berpakaian atau dibungkus nikmat Allah swt tetapi telanjang dari bersyukur kepada-Nya. Kedua, terbungkus pakaian tetapi telanjang dari perbuatan baik dan perhatian terhadap akhirat serta tidak berbuat taat. Ketiga, mengenakan pakaian tetapi tampak sebagian auratnya; Keempat, berpakaian tipis yang masih memperlihatkan warna kulit dan lekuk tubuhnya.


Allah swt memberitahukan kepada kita tujuan diturunkan pakaian kepada kita adalah untuk menutup aurat. Jika berpakaian tapi jika ada sebagian aurat yang masih terbuka, lekuk tubuh jelas terlihat karena mengenakan pakaian ketat, atau anggota tubuh yang wajib ditutupi dan warna kulit nampak karena mengenakan pakaian tipis dan transparan berarti kita menyalahi aturan Allah swt dan tujuan Allah swt menurunkan pakaian, yang sama artinya kita berani menentang Allah swt.

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاساً يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشاً وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf [7]:26)


Wahai saudariku! janganlah kalian mau ditipu oleh setan yang menyuruhmu untuk berpakaian tapi sesungguhnya telanjang! Jika engkau tidak mau dan tidak dapat ditipu oleh setan berarti engkau tidak menjadikan setan sebagai pemimpinmu.
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ


“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raaf [7]:27)


Wahai saudariku, kenapa engkau berpakaian tapi telanjang? Apa niat dan tujuanmu? Apakah karena ingin tampil trendy? Apakah karena ingin memamerkan anggota tubuh dan keindahan tubuhmu? Apakah ingin merasa modern dan tidak ingin dicap kolot dan ketinggalan jaman? Apakah karena takut tidak bisa mendapatkan dunia berupa pekerjaan atau materi?


Wahai saudariku, ketika engkau mendirikan shalat menghadap Allah swt tentu engkau berpakaian lebar dan panjang. Engkau tentu tidak berani berpakaian ketat dan pendek. Engkau tentu tidak berani menampakkan sebagian atau seluruh bagian auratmu, atau menampakkan bentuk lekuk-lekuk tubuhmu. Demikian juga halnya di dalam kehidupan sehari-hari di luar (selain) shalat, tentu engkau pasti tidak berani menentang Allah dan Rasul-Nya. Engkau tahu dan paham, ajaran Islam termasuk cara berbusana tidak hanya diamalkan ketika shalat saja, tapi harus diamalkan dalam segala aktivitas kehidupan.


Wahai saudariku, jika engkau tercatat sebagai pelajar/mahasiswi sebuah lembaga pendidikan atau sebagai pegawai sebuah perusahaan tentu engkau mematuhi peraturan berbusana yang ada. Engkau pasti tidak berani menentang peraturan yang ada. Demikian juga halnya sebagai Muslimah, engkau tentu bersedia mematuhi peraturan yang ditetapkan agamamu.


Jika ada pertentangan antara peraturan di mana engkau belajar atau bekerja dengan peraturan agamamu, tentu engkau lebih memilih agamamu. JIka kebijakan pemimpin di tempat belajar atau bekerjamu bertentangan dengan aturan Tuhanmu, tentu engkau lebih takut kepada Tuhanmu dan lebih memilih aturan Tuhanmu. Engkau tahu dan sadar pemimpinmu bukanlah Tuhanmu, tidak mampu menyelamatkan dirimu dari azab di dunia dan di kampung akhirat. Engkau tahu dan sadar engkau tidak ingin ikut masuk neraka jika pemimpinmu masuk neraka. Jangan sampai kelak di akhirat engkau mengatakan kepada Allah swt. perkataan sebagaimana termaktub dalam ayat berikut ini:
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا


“Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (QS. Al-Ahazab [33]:67)


Wahai saudariku, Allah swt lah yang memberimu pakaian. Maka bersyukurlah kepada-Nya. Bersyukur dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya termasuk dalam hal berbusana. 


“Wahai hamba-Ku, kamu semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya.” (HR. Muslim)


Wahai saudariku! Takutlah peringatan nabimu. Beliau saw. memperingatkan wanita-wanita berpakaian tapi telanjang tidak akan bisa mencium bau surga dari jarak jauh. Mencium baunya saja tidak, apalagi masuk ke dalamnya. Na’udzubillah min dzalik! Wallahu a’lam bishshowab.


Abdullah al-Mustofa, penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kandidat Master Studi Al-Qur'an di IIUM (International Islamic University Malaysia)