Selasa, 24 Mei 2011

Senanglah Meminta dan Menerima Nasehat

HARI ini, polemik pembangunan gedung baru DPR RI masih terus berlanjut. Suara pro dan kontra terus bermunculan. Masing-masing pihak mengemukakan beberapa alasan. Suara yang pro mengatakan para anggota DPR membutuhkan gedung baru karena beberapa sebab --salah satunya karena kantor kerja tiap anggota seluas ± 32 m2 tidak leluasa dan tidak optimal untuk kinerja dewan-- pembangunan gedung itu tidak mungkin dibatalkan, anggaran pembangunan gedung tersebut sudah ada alokasinya sendiri dan semua bidang termasuk pendidikan sudah ada alokasinya sendiri dan keduanya tidak bisa dibandingkan.

Suara yang kontra mengatakan para anggota DPR tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat, mengkhianati rakyat, dan mengarahkan fungsi anggaran untuk kebutuhan dirinya sendiri untuk hedonisme dan konsumtif. Juga muncul suara yang mengatakan pembangunan gedung yang menelan biaya amat besar tersebut berbanding terbalik dengan kondisi mayoritas rakyat yang masih berkubang dalam kemiskinan, pembangunan gedung tersebut harus dibatalkan, lebih baik anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung DPR sebesar Rp. 1,138 triliun tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat yang lebih penting dan mendesak termasuk untuk membangun gedung-gedung sekolah.

Mereka yang kontra ini bukan sekadar menyuarakan suaranya dengan menggunakan beberapa media dan cara –termasuk dengan cara berdemonstrasi-- tapi bahkan ada sebagian dari mereka yang menggugat ketua DPR beserta para anggota DPR yang pro pembangunan gedung baru ke pengadilan.
Apa yang mereka lakukan adalah sebagai usaha mereka untuk menjalankan fungsi kontrol sosial informal. Kontrol sosial informal yang dijalankan sebagian anggota masyarakat ini bisa dikategorikan sebagai usaha untuk mengingatkan atau dengan kata lain menasehati para anggota DPR agar lebih pro terhadap rakyat, serta lebih sensitif dan empati terhadap problem, kesulitan dan penderitaan rakyat.

Menasehati adalah fitrah, panggilan jiwa dan kebutuhan manusia. Tanpa disuruhpun -secara langsung atau tidak-- dengan cara yang baik atau tidak senang dan ringan hati akan selalu menasehati manusia lainnya yang diketahuinya melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Dinasehati juga adalah fitrah, panggilan jiwa dan kebutuhan manusia. Namun tidak semua manusia -termasuk yang memberikan nasehat- senang dinasehati, serta bersedia mendengar, menerima dan menjalankan nasehat. Lebih dari itu, orang yang menjadi obyek nasehat bisa marah, menganggap orang yang memberikan nasehat ikut campur urusannya, dan mencap orang yang menasehatinya sebagai orang yang sok suci.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)

Sejatinya dinasehati adalah menguntungkan. Selayaknya orang yang dinasehati tidak cukup sekadar mendengar dan menerima nasehat dengan senang dan ikhlas hati, tapi lebih dari itu seharusnya dia merasa beruntung, bersyukur kepada Allah swt. lalu berterima kasih kepada orang yang menasehatinya meskipun cara memberikan nasehat kurang berkenanan di hati. Mengapa demikian? Karena masih ada orang lain yang peduli pada dirinya, pada keselamatan dan kebahagiaan dirinya di dunia ini dan di kehidupan di akhirat kelak. Orang yang menasehatinya berarti telah menyelamatkan diri, kehidupan dan agamanya, serta membuat dirinya bahagia bukan hanya di kehidupan yang fana ini tapi juga di kehidupan yang kekal kelak.

Nasehat yang diberikan orang lain ketika kita berniat akan berbuat salah bisa mencegah kita benar-benar jadi berbuat salah. Nasehat yang kita terima ketika kita telah berbuat salah menjadikan diri kita bisa mengetahui dan menyadari kesalahan kita, mencegah kita terus menerus melakukan perbuatan salah, serta bisa mendorong kita untuk bertaubat.Sebagai analogi, jika suatu ketika kita berdiri di sebuah sawah dan di belakang kita ada seekor ular besar berbisa. Ular itu sudah siap akan menggigit kaki kita. Kita tidak mengetahui keberadaan ular tersebut. Pada saat itu ada orang lain yang berada di depan kita mengetahui ular itu. Lalu dia memberitahukan kepada kita.

Tentu kita tidak marah, tapi justru berterima kasih karena telah menyelamatkan diri dan nyawa kita.Itu adalah sikap yang alami dan normal. Semua orang normal pasti bersikap demikian. Lain halnya dengan orang yang tidak normal alias kurang waras. Dia bisa bersikap tidak normal. Diberitahu ada ular yang akan menggigitnya, bukannya berterima kasih, dia malah bisa marah-marah, menyerang dengan kata-kata dan secara fisik.Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. orang lain adalah layaknya cermin bagi diri kita. Kita membutuhkan cermin untuk melihat wajah dan diri kita apakah telah berpenampilan pantas. Kita tidak bisa melihat wajah, kepala, dan tubuh bagian belakang kita tanpa cermin. Ketika bercermin kita mendapati ada sesuatu yang tidak pantas pada wajah atau badan, kita tidak akan marah-marah pada cermin. Yang kita lakukan adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu penampilan.

Demikian juga halnya dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan orang lain untuk memberitahu sesuatu yang tidak pantas (aib) yang ada pada diri kita. Kita tidak bisa membaca dan melihat diri kita sendiri secara obyektif. Ketika “cermin” itu mendapati dan memberitahu aib kita, selayaknya kita tidak marah-marah pada “cermin” itu. Yang perlu kita lakukan adalah menghilangkan aib yang kita miliki. Selain itu kita seyogyanya berterima kasih padanya yang telah sudi membaca dan memberitahu aib kita tanpa pamrih.

Menasehati dan Sabar

Allah swt. melalui surat al-'Ashr menginformasikan bahwa semua manusia mengalami kerugian dalam kehidupannya kecuali mereka yang melakukan empat hal: 1. Beriman; 2. Mengerjakan amal shaleh; 3. Saling menasehati supaya menaati kebenaran; 4. Saling menasehati supaya menetapi kesabaran.
Mengapa mereka yang tidak melakukan empat hal tersebut rugi? Rugi karena tidak (bisa) memanfaatkan anugerah Allah swt. yang tidak bisa dinilai dan digantikan oleh harta berupa waktu, umur, dan hidup dengan sebaik-baiknya. Cara terbaik memanfaatkan waktu, umur, dan hidup adalah dengan jalan mengamalkan keempat hal tersebut.


إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْ
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. al-'Ashr [103]:1 - 3)

Ayat di atas juga mengisyaratkan dua hal: Pertama, manusia mengalami kerugian dalam kehidupannya jika memberikan dan atau menerima nasehat tidak didasari oleh iman, dan tidak diniatkan sebagai amal shaleh. Dan kedua, salah satu ciri orang beriman dan orang shaleh adalah senang meminta, memberikan, dan menerima nasehat.Para pendahulu kita yang shaleh (shalafus shaleh) telah memberikan teladan luar biasa dalam menerapkan budaya saling menasehati. Salah satu dari mereka adalah Umar bin al-Khattab ra. yang merupakan salah satu orang dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga, Beliau selalu sangat perhatian, ikhlas, dan senang terhadap setiap nasehat yang ditujukan kepadanya walaupun disampaikan oleh orang biasa.

Pada suatu kesempatan ketika beliau berkumpul dengan beberapa sahabat tiba-tiba ada seorang berkata: “Ittaqillaha ya Umar!.” (Bertaqwalah/Takutlah kepada Allah, wahai Umar!). Para sahabat lain yang mengetahui kedudukan dan tingkat ketaqwaan beliau marah kepada orang itu. Beliau sendiri tidak marah tapi justru mencegah kemarahan mereka sambil berkata: “Biarkan dia berkata demikian, sesungguhnya tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mengatakannya, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mendengarnya”.

Demikian pula para sahabat lain juga memberikan suri teladan dalam hal saling menasehati sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad Abduh ketika menafsirkan hadits pertemuan dan perpisahan dua sahabat.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: "Suatu keterangan daripada ath-Tabrani yang ia terima dari jalan Hamaad bin Salmah, dari Tsabit bin `Ubaidillah bin Hashn menyebutkan: "Ketika dua orang sahabat Rasulullah saw. bertemu, mereka belum berpisah kecuali salah satu dari mereka membaca Surat al-`Ashr terlebih dahulu, setelah itu mereka mengucapkan salam sebagai tanda berpisah”."
Hadits ini ditafsiri oleh Syaikh Muhammad Abduh dengan memberikan penjelasan bahwa tujuan pembacaan surat al-‘Ashr oleh para sahabat ketika hendak berpisah bukanlah sekadar bertujuan untuk tabarruk (mengambil barokah). Namun lebih dari, tujuan mereka membacanya adalah saling memperingatkan isi kandungan surat tersebut, terutama ayat yang berisi perintah Allah swt. untuk saling menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran.

Para sahabat Rasulullah saw. adalah generasi Muslim terbaik. Keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mereka tidak patut diragukan dan dipertanyakan. Namun demikian, mereka tidak merasa tidak membutuhkan budaya saling menasehati. Apatah lagi kita yang keislaman, keimanan, dan ketaqwaan kita masih bisa dan patut diragukan dan dipertanyakan.

Untuk itu marilah kita saling menerima dan memberi nasehat atas dasar iman. Dan jadikanlah semua itudilakukan dengan hati terbuka, senang, dan ikhlas hati. Jangan sebaliknya, suka menasehati namun jarang mendengar nasehat orang lain.Wallahu a’lam bish showab.

Abdullah al-Mustofa, penulis adalah kolumnis hidayatullah.com dan kandidat Master Studi Al-Qur'an di IIUM (International Islamic University Malaysia)

Wanita Saudi: “17 Juni, Kami Setir Mobil Sendiri!”

Para wanita Saudi yang menuntut untuk diperbolehkan menyetir mobil, semakin membulatkan tekad untuk mulai menyetir mobil sendiri pada tanggal 17 Juni yang akan datang, sebagaimana dilansir alarabiya (23/5).Manal As Syarif, salah satu aktivis gerakan ini yang pada hari Ahad kemarin ditahan oleh petugas karena kedapatan menyetir mobil, menyatakan dalam tulisannya di akun facebook, bahwa gerakan itu bukan demonstrasi dan bukan pengumpulan massa, ”Siapa saja yang memiliki izin mengemudi yang masih aktif agar menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan dan sepatutnya memperhatikan peraturan lalu-lintas. Dan hendaknya bersamamu salah satu dari keluarga atau kawan perempuannya, sehingga hal itu menepis adanya keragu-raguan.”

Para wanita yang menuntut agar dibolehkan menyetir mobil juga telah membuka akun facebook dengan nama, ”17 Juni, Aku akan Menyetir Mobilku Sendiri.”Sebagaimana ditulis dalam akun tersebut, bahwa akun ini dibuat untuk mengumpulkan mereka yang mendukung diizinkan bagi para wanita untuk menyetir kendaraan di Saudi. Akun ini sendiri memiliki anggota 3896. 

Sedangkan saat ini ada akun lagi yang mendukung aktivis gerakan ini, yang kini ditahan, Manal As Syarif, bernama, ”Kami Semua Mendukung Manal”, telah memiliki anggota mencapai 13850.Pengacara Saudi, Jasim Al Athiyah menyatakan bahwa ia tidak tahu apakah mereka benar-benar menyetir mobil atau tidak pada tanggal 17 Juni kelak. Namun menurutnya tidak adanya larangan yang jelas dalam peraturan lalu lintas untuk wanita menyetir kendaraan, merupakan pembolehan secara tersirat.

Perang Facebook, Pro dan Kontra Wanita Saudi Menyetir

Pro-kontra mengenai bolehnya wanita menyetir kendaraan di Saudi menjadi perdebatan hangat di Saudi. Di dunia maya, para pendukung dan penolak pembolehan wanita Saudi menyetir kendaraan juga marak. Tiap kubu sama-sama menggunakan sarana Facebook sebagai penggalang dukungan.

Para pendukung dibukanya kesempatan bagi para wanita Saudi menyetir membuat beberapa akun untuk mengumpulkan pendukung, di antaranya adalah akun yang bernama, ”Kami Semua adalah Manal”, yang merupakan dukungan terhadap aktivis gerakan ini yang kini ditahan dan saat ini memiliki anggota sebanyak 13921. Dibuat juga akun yang bernama, ”17 Juni Aku akan Menyetir Mobilku”, yang memiliki pendukung sebanyak 4010.

Sedangkan pihak yang kontra dengan gerakan “17 Juni” tersebut juga membuat akun dengan nama, ”17 Juni untuk Larangan bagi Wanita Menyetir Kendaraan”. Dalam aku ini disebutkan bahwa mereka akan mencegah wanita menyetir mobil dengan segala kekuatan. Akun ini kini didukung oleh 5273 anggota.
Namun, dibuat juga akun untuk menandingi pihak yang tidak setuju itu, yang menyatakan bahwa akun itu dibuat tidak untuk mendukung wanita menyetir kendaraan, namun untuk menolak kekerasan yang ditujukan kepada mereka yang menuntut bolehnya wanita menyetir kendaraan. Akun tandingan ini saat ini memiliki anggota sebanyak 2440 pendukung.

Senin, 23 Mei 2011

Ini Dia Rahasia Supaya Pintar Matematika

1. Perpanjang Sujud dan Puasa :
 
Dalam keadaan yang tidak stabil, perubahan kedudukan akan turut membantu memulihkan kesehatan. Dalam keadaan sujud, di mana posisi jantung lebih tinggi dari kepala membuat aliran darah mudah menuju ke kepala. Darah yang berisi oksigen itu memang sangat dibutuhkan oleh otak guna mengoptimalkan fungsinya. Karena itu, memperpanjang sujud, khususnya pada salat tahajud, akan memberikan kesempatan kepada otak memenuhi kebutuhan oksigen secara maksimal. Selain itu, sujud dalam kedaan semua anggota tubuh beristirahat sangat membantu memperbaiki kestabilan.

Sedangkan puasa berfungsi menekan otak untuk melakukan pengimbangan memory. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang berpuasa, otak akan banyak mengeluarkan omega 3 yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel saraf. Di samping itu, puasa dapat menurunkan kadar kortisol dan memperbaiki mekanisme pelepasan kortisol. Kortisol dalam aksinya akan mencegah/menahan penggunaan glukosa oleh hipokampus, menghambat transisi sinapsis dan menyebabkan neuron/sel saraf luka (injury) serta kematian sel. Puasa juga dapat menurunkan level lipid peroksidase, yaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal-radikal bebas dan meningkatkan level dehidroepiandrosteron, yaitu suatu hormon yang penting untuk optimalisasi fungsi otak. Tidak mengherankan jika Rasullulah berkata bahwa puasa itu menyehatkan.

2. Perbanyak Latihan otak

Yang dimaksud dengan latihan otak adalah memberikan stimulasi kognitif, seperti berdiskusi tentang topik aktual, mengisi teka-teki, main catur, bermain Rubik's, Bermain musik atau berkesenian, dapat membantu mempertahankan kemampuan kognitif. Latihan tersebut mendorong berkembangnya dendrit dan meningkatnya plastisitas sistem syarat pusat.
3. Permen Karet 
 
Penelitian yang dilakukan Baylor College of Medicine melibatkan 108 siswa, 52 perempuan dan 56 laki-laki usia 13 hingga 16.Mereka dibagi dalam dua kelompok yang menguyah permen karet dan yang tidak, dalam pelajaran matematika. Setelah 14 pekan, semua mahasiswa melakukan ujian. Yang mengunyah permen karet menunjukkan nilai matematikanya naik 3%. Sementara hasil ujian akhir juga menunjukkan kenaikan secara signifikan, dibandingkan yang tidak mengunyah permen. Namun begitu belum ada kesimpulan mengapa hal itu bisa terjadi. "Beberapa peneliti menyimpulkan tingkat stres yang lebih rendah, menjadikan lebih bisa fokus dan menjelaskan mengapa mengunyah permen meningkatkan fokus dan konsentrasi," kata Craig Johnston PhD, dosen di Baylor College of Medicine. Dia menambahkan penelitian itu menunjukkan potensi mengunyah permen terhadap prestasi akademik dalam kehidupan nyata.

4. Coklat
Penelitian mendapati senyawa yang terdapat di coklat dan disebut flavanols sangat membantu dalam melakukan tugas perhitungan matematika. Zat itu juga bisa mengurangi perasaan lelah, serta kekeringaan mental. Demikian penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Psychological Society Inggris. Prof David Kennedy dari Northumbria University yang merupakan penulis kedua laporan itu mengatakan, coklat sangat membantu tugas yang berhubungan dengan mental. Penemuan itu menunjukkan pelajar yang makan coklat, saat menghadapi ujian bisa mendapat nilai tinggi. Flavanols merupakan bagian senyawa kimia yang disebut polyphenols dan bekerja meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian itu dilakukan pada 30 sukarelawan yang harus mengerjakan tugas menghitung mundur 3 angka antara 800 hingga 999 yang dihasilkan oleh komputer. Penemuan itu menunjukkan relawan bisa menghitung lebih cepat dan lebih tepat setelah minum coklat.Namun hasilnya berbeda saat mengerjakan tugas hitung mundur 7 angka karena lebih rumit dan membutuhkan bagian otak yang berbeda.Penelitian itu juga mendapati rasa lelah melakukan perhitungan lebih kecil saat diberi minuman coklat, meskipun melakukan secara berulang kali selama berjam-jam.
 

Tomat Matang Bermanfaat Memerangi Kolesterol

Para ilmuwan mengatakan, tomat yang sudah masak bisa memiliki manfaat yang sama seperti statin untuk pasien yang berjuang melawan tingkat kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.Menurut penelitian itu, seperti dikutip Daily Mail, tomat bisa menjadi "pilihan efektif" untuk statin, jenis obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk kondisi ini yang bisa mengantar pada gangguan jantung.

Dan, hanya dua ons pasta tomat atau seperdelapan sari buah tomat cukup bagi banyak pasien. Rahasianya ada pada senyawa likopen yang memberi warna merah terang pada tomat matang. Anti-oksidan kuat ini penting bagi kesehatan, sebagaimana itu membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Tomat yang sudah dimasak adalah yang terbaik, seperti ditunjukkan dalam tes tubuh bisa menyerap lebih banyak likopen dari tomat masak daripada tomat yang masih mentah.Para pakar di Australia menganalisis 14 penelitian internasional untuk mengetahui manfaat likopen selama 55 tahun terakhir.

Mereka menyimpulkan bahwa itu bisa menyediakan pelindung alami untuk meningkatkan level dari apa yang disebut "kolesterol jahat" atau lipoprotein densitas rendah di dalam darah.Efeknya bisa dibandingkan dengan dosis kecil statin yang digunakan untuk mengobati pasien dengan kolesterol atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini bisa menjadi faktor penyakit kardiovaskuler.

Salah satu peneliti, Dr Karin Ried, dari University of Adelaide, mengatakan tomat terutama memiliki likopen tingkat tinggi.Dalam jurnal Maturitas, dia menambahkan, setengah liter sari buah tomat atau 50 gram pasta tomat setiap hari akan menyediakan perlindungan melawan penyakit jantung.

Makan hanya sebuah tomat sehari tidak akan cukup."Saya akan benar-benar merekomendasikan untuk memperhatikan pasta tomat. Itu kaya likopen dan tidak sulit untuk mendapat 50 gram setiap hari atau dalam pizza atau sebagai minuman. Penelitian kami menunjukkan bahwa bila lebih dari 25 gram likopen dikonsumsi setiap hari, itu bisa mengurangi kolesterol "buruk" hingga lebih dari 10 persen.

"Itu bisa disamakan dengan pengaruh dosis rendah pengobatan yang umumnya diresepkan tetapi tanpa efek samping. Manfaatnya juga termasuk untuk sakit otot dan kelemahan dan kerusakan saraf."Likopen juga ditemukan dalam semangka, jambu, pepaya, jeruk Bali warna merah muda, aprikot, dan rosehip (buah yang terdapat dalam tanaman bunga mawar), tetapi dalam konsentrasi lebih rendah.
 

Minggu, 22 Mei 2011

Shafiyah Binti Huyai Radhiallaahu ‘Anha

Beliau adalah Shafiyyah binti Huyai binti Akhthan bin Sa’yah cucu dari Al-Lawi bin Nabiyullah Israel bin Ishaq bin Ibrahim a.s., termasuk keturunan Rasulullah Harun a.s. Shafiyyah adalah seorang wanita yang cerdas dan memiliki kedudukan yang terpandang, berparas cantik dan bagus diennya. Sebelum Islamnya beliau menikah dengan Salam bin Abi Al-Haqiq, kemudian setelah itu dia menikah dengan Kinanah bin Abi Al-Haqiq. Keduanya adalah penyair yahudi. Kinanah terbunuh pada waktu perang Kkaibar, maka beliau termasuk wanita yang di tawan bersama wanita-wania lain. Bilal “Muadzin Rasululllah” menggiring Shafiyyah dan putri pamannya. Mereka meleweti tanah lapang yang penuh dengan mayat-mayat orang Yahudi. Shafiyyah diam dan tenang dan tidak kelihatan seduh dan tidak pula meratap mukanya, menjerit dan menaburkan pasir pada kepalanya.

Kemudian keduanya dihadapkan kepada Rasulullah SAW, Shafiyyah dalam keadaan sedih namun tetap diam, sedangkan putri pamanya kepalanya penuh pasir, merobek bajunya karena maresa belum cukup ratapannya. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Enyahkanlah syetan ini dariku.”Kemudian Rasulullah SAW mendekati Shafiyyah kemudian mengarahkan pandangan atasnya dengan ramah dan lembut, kemudian bersabda kepada Bilal, “Wahai Bilal aku berharap engkau mendapat rahmat tatkala engkau bertemu dengan dua orang wanita yang suaminya terbunuh.”

Selanjutnya Shafiyyah dipilih untuk beliau dan beliau mengulurkan selendang belieu kepada Shafiyyah, hal itu sebagai pertandan bahwa Rasulullah SAW telah memilihnya untuk dirinya.Hanya kaum muslimin tidak mengetahui apakah Shafiyyah di ambil oleh Rasulullah SAW sebagai istri atau sebagai budak atau sebagai anak? Maka tatkala beliau berhijab Shafiyyah, maka barulah mereka tahu bahwa Rasulullah SAW mengambilnya sebagai istri. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Anas r.a. bahwa Rasulullah tatkala mengambil Shafiyyah binti Huyai belaiu bertanya kepadanya,“Maukah engkau menjadi istriku?”Maka Shafiyyah menjawab,“Ya Rasulullah sungguh aku telah berangan-angan untuk itu tatkala masih musyrik, maka bagaimana mungkin aku tidak inginkan hal itu manakala Allah memungkinkan itu saat aku memeluk Islam?”

Kemudian tatkala Shafiyyah telah suci Raslullah SAW menikahinya, sedangkan maharnya adalah merdekanya Shafiyyah. Nabi SAW menanti sampai Khaibar kembali tenang. Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan perjalanannya ke Madinah bersama bala tentaranya, tatkala mereka sampai di Shabba’jauh dari Khaibar mereka berhenti untuk beristirahat. Pada saat itulah timbul keinginan untuk merayakan walimatul ‘urs. Maka didatangkanlah Ummu Anas bin Malik r.a, beliau menyisir rambut Shafiyyah, menghiasi dan memberi wewangian hingga karena kelihaian dia dalam merias, Ummu Sinan Al-Aslamiyah berkata bahwa beliau belum pernah melihat wanita yang lebih putih dan cantik dari Shafiyyah yang usianya baru 17 tahun itu. Maka diadakanlah walimatul ‘urs, maka kaum muslimin memakan lezatnya kurma, mentega, dan keju Khaibar hingga kenyang.

Tatkala rombongan sampai di Madinah Rasulullah perintahkan agar pengantin wanita tidak langsung di ketemukan dengan istri-istri beliau yang lain. Beliau turunkan Shafiyyah di rumah sahabatnya yang bernama Haritsah bin Nu’man. Ketika wanita-wanita Anshar mendengar kabar tersebut, mereka datang untuk melihat kecantikannya. Nabi SAW memergoki ‘Aisyah keluar sambil menutupi dirinya serta berhati-hati (agar tidak dilihat Nabi) kemudian beliau masuk kerumah Haritsah bin Nu’man. Maka beliau menunggunya sampai ‘Aisyah keluar. Maka tatkala beliau keluar, Rasulullah memegang bajunya seraya bertanya dengan tertawa,“bagaimana menurut mendapatmu wahai yang kemerah-merahan?” Aisyah menjawab sementara cemburu menghiasi dirinya, “Aku lihat dia adalah wanita Yahudi.” Maka Rasulullah SAW membantahnya dan bersabda, “Jangan berkata begitu?.karena sesungguhnya dia telah Islam dan bagus keislamannya.”

Selajutnya Shafiyyah berpindah ke rumah Nabi menimbulkan kecemburuan istri-istri beliau yang lain karena kecantikannya. Mereka juga mengucapkan selamat atas apa yang telah beliau raih. Bahkan dengan nada mengejek mereka mengatakan bahwa mereka adalah wanita-wanita Quraisy, wanita-wanita Arab sedangkan dirinya adalah wanita asing.Bahkan suatu ketika sampai keluar dari lisan Hafshah kata-kata,”Anak seorang Yahudi” hingga menyebabkan beliau menangis. Tatkala itu Nabi masuk sedangkan Shafiyyah masih dalam keadaan menangis. Beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Beliau menjawab, Hafshah mengatakan kepadaku bahwa aku adalah anak seorang Yahudi. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Engkau adalah seorang putri seorang Nabi dan pamanmu adalah seorang Nabi, suamimu pun juga seorang Nabi lantas dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian beliau bersabda kepada Hafshah,“Bertakwalah kepada Allah wahai Hafshah!”

Maka kata-kata Nabi itu menjadi penyejuk, keselamatan dan keamanan bagi Shafiyyah. Selanjutnya manakala dia mendengar ejekan dari istri Nabi yang lain maka diapun berkata, “Bagaimana bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku adalah Harun dan pamanku adalah Musa?”Shafiyyah r.a. wafat tatkala berumur sekitar 50 tahun, ketika masa pemerintahan Mu’awiyah. Beliau dikuburkan di Baqi’ bersama Ummuhatul Mukminin. Semoga Allah meridhai mereka semua.

Sumber: Al-Sofa

Selasa, 24 Mei 2011

Senanglah Meminta dan Menerima Nasehat

Diposting oleh Wanita Sholehah di 03.29 0 komentar
HARI ini, polemik pembangunan gedung baru DPR RI masih terus berlanjut. Suara pro dan kontra terus bermunculan. Masing-masing pihak mengemukakan beberapa alasan. Suara yang pro mengatakan para anggota DPR membutuhkan gedung baru karena beberapa sebab --salah satunya karena kantor kerja tiap anggota seluas ± 32 m2 tidak leluasa dan tidak optimal untuk kinerja dewan-- pembangunan gedung itu tidak mungkin dibatalkan, anggaran pembangunan gedung tersebut sudah ada alokasinya sendiri dan semua bidang termasuk pendidikan sudah ada alokasinya sendiri dan keduanya tidak bisa dibandingkan.

Suara yang kontra mengatakan para anggota DPR tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat, mengkhianati rakyat, dan mengarahkan fungsi anggaran untuk kebutuhan dirinya sendiri untuk hedonisme dan konsumtif. Juga muncul suara yang mengatakan pembangunan gedung yang menelan biaya amat besar tersebut berbanding terbalik dengan kondisi mayoritas rakyat yang masih berkubang dalam kemiskinan, pembangunan gedung tersebut harus dibatalkan, lebih baik anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung DPR sebesar Rp. 1,138 triliun tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat yang lebih penting dan mendesak termasuk untuk membangun gedung-gedung sekolah.

Mereka yang kontra ini bukan sekadar menyuarakan suaranya dengan menggunakan beberapa media dan cara –termasuk dengan cara berdemonstrasi-- tapi bahkan ada sebagian dari mereka yang menggugat ketua DPR beserta para anggota DPR yang pro pembangunan gedung baru ke pengadilan.
Apa yang mereka lakukan adalah sebagai usaha mereka untuk menjalankan fungsi kontrol sosial informal. Kontrol sosial informal yang dijalankan sebagian anggota masyarakat ini bisa dikategorikan sebagai usaha untuk mengingatkan atau dengan kata lain menasehati para anggota DPR agar lebih pro terhadap rakyat, serta lebih sensitif dan empati terhadap problem, kesulitan dan penderitaan rakyat.

Menasehati adalah fitrah, panggilan jiwa dan kebutuhan manusia. Tanpa disuruhpun -secara langsung atau tidak-- dengan cara yang baik atau tidak senang dan ringan hati akan selalu menasehati manusia lainnya yang diketahuinya melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Dinasehati juga adalah fitrah, panggilan jiwa dan kebutuhan manusia. Namun tidak semua manusia -termasuk yang memberikan nasehat- senang dinasehati, serta bersedia mendengar, menerima dan menjalankan nasehat. Lebih dari itu, orang yang menjadi obyek nasehat bisa marah, menganggap orang yang memberikan nasehat ikut campur urusannya, dan mencap orang yang menasehatinya sebagai orang yang sok suci.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)

Sejatinya dinasehati adalah menguntungkan. Selayaknya orang yang dinasehati tidak cukup sekadar mendengar dan menerima nasehat dengan senang dan ikhlas hati, tapi lebih dari itu seharusnya dia merasa beruntung, bersyukur kepada Allah swt. lalu berterima kasih kepada orang yang menasehatinya meskipun cara memberikan nasehat kurang berkenanan di hati. Mengapa demikian? Karena masih ada orang lain yang peduli pada dirinya, pada keselamatan dan kebahagiaan dirinya di dunia ini dan di kehidupan di akhirat kelak. Orang yang menasehatinya berarti telah menyelamatkan diri, kehidupan dan agamanya, serta membuat dirinya bahagia bukan hanya di kehidupan yang fana ini tapi juga di kehidupan yang kekal kelak.

Nasehat yang diberikan orang lain ketika kita berniat akan berbuat salah bisa mencegah kita benar-benar jadi berbuat salah. Nasehat yang kita terima ketika kita telah berbuat salah menjadikan diri kita bisa mengetahui dan menyadari kesalahan kita, mencegah kita terus menerus melakukan perbuatan salah, serta bisa mendorong kita untuk bertaubat.Sebagai analogi, jika suatu ketika kita berdiri di sebuah sawah dan di belakang kita ada seekor ular besar berbisa. Ular itu sudah siap akan menggigit kaki kita. Kita tidak mengetahui keberadaan ular tersebut. Pada saat itu ada orang lain yang berada di depan kita mengetahui ular itu. Lalu dia memberitahukan kepada kita.

Tentu kita tidak marah, tapi justru berterima kasih karena telah menyelamatkan diri dan nyawa kita.Itu adalah sikap yang alami dan normal. Semua orang normal pasti bersikap demikian. Lain halnya dengan orang yang tidak normal alias kurang waras. Dia bisa bersikap tidak normal. Diberitahu ada ular yang akan menggigitnya, bukannya berterima kasih, dia malah bisa marah-marah, menyerang dengan kata-kata dan secara fisik.Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. orang lain adalah layaknya cermin bagi diri kita. Kita membutuhkan cermin untuk melihat wajah dan diri kita apakah telah berpenampilan pantas. Kita tidak bisa melihat wajah, kepala, dan tubuh bagian belakang kita tanpa cermin. Ketika bercermin kita mendapati ada sesuatu yang tidak pantas pada wajah atau badan, kita tidak akan marah-marah pada cermin. Yang kita lakukan adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu penampilan.

Demikian juga halnya dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan orang lain untuk memberitahu sesuatu yang tidak pantas (aib) yang ada pada diri kita. Kita tidak bisa membaca dan melihat diri kita sendiri secara obyektif. Ketika “cermin” itu mendapati dan memberitahu aib kita, selayaknya kita tidak marah-marah pada “cermin” itu. Yang perlu kita lakukan adalah menghilangkan aib yang kita miliki. Selain itu kita seyogyanya berterima kasih padanya yang telah sudi membaca dan memberitahu aib kita tanpa pamrih.

Menasehati dan Sabar

Allah swt. melalui surat al-'Ashr menginformasikan bahwa semua manusia mengalami kerugian dalam kehidupannya kecuali mereka yang melakukan empat hal: 1. Beriman; 2. Mengerjakan amal shaleh; 3. Saling menasehati supaya menaati kebenaran; 4. Saling menasehati supaya menetapi kesabaran.
Mengapa mereka yang tidak melakukan empat hal tersebut rugi? Rugi karena tidak (bisa) memanfaatkan anugerah Allah swt. yang tidak bisa dinilai dan digantikan oleh harta berupa waktu, umur, dan hidup dengan sebaik-baiknya. Cara terbaik memanfaatkan waktu, umur, dan hidup adalah dengan jalan mengamalkan keempat hal tersebut.


إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْ
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. al-'Ashr [103]:1 - 3)

Ayat di atas juga mengisyaratkan dua hal: Pertama, manusia mengalami kerugian dalam kehidupannya jika memberikan dan atau menerima nasehat tidak didasari oleh iman, dan tidak diniatkan sebagai amal shaleh. Dan kedua, salah satu ciri orang beriman dan orang shaleh adalah senang meminta, memberikan, dan menerima nasehat.Para pendahulu kita yang shaleh (shalafus shaleh) telah memberikan teladan luar biasa dalam menerapkan budaya saling menasehati. Salah satu dari mereka adalah Umar bin al-Khattab ra. yang merupakan salah satu orang dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga, Beliau selalu sangat perhatian, ikhlas, dan senang terhadap setiap nasehat yang ditujukan kepadanya walaupun disampaikan oleh orang biasa.

Pada suatu kesempatan ketika beliau berkumpul dengan beberapa sahabat tiba-tiba ada seorang berkata: “Ittaqillaha ya Umar!.” (Bertaqwalah/Takutlah kepada Allah, wahai Umar!). Para sahabat lain yang mengetahui kedudukan dan tingkat ketaqwaan beliau marah kepada orang itu. Beliau sendiri tidak marah tapi justru mencegah kemarahan mereka sambil berkata: “Biarkan dia berkata demikian, sesungguhnya tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mengatakannya, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mendengarnya”.

Demikian pula para sahabat lain juga memberikan suri teladan dalam hal saling menasehati sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad Abduh ketika menafsirkan hadits pertemuan dan perpisahan dua sahabat.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: "Suatu keterangan daripada ath-Tabrani yang ia terima dari jalan Hamaad bin Salmah, dari Tsabit bin `Ubaidillah bin Hashn menyebutkan: "Ketika dua orang sahabat Rasulullah saw. bertemu, mereka belum berpisah kecuali salah satu dari mereka membaca Surat al-`Ashr terlebih dahulu, setelah itu mereka mengucapkan salam sebagai tanda berpisah”."
Hadits ini ditafsiri oleh Syaikh Muhammad Abduh dengan memberikan penjelasan bahwa tujuan pembacaan surat al-‘Ashr oleh para sahabat ketika hendak berpisah bukanlah sekadar bertujuan untuk tabarruk (mengambil barokah). Namun lebih dari, tujuan mereka membacanya adalah saling memperingatkan isi kandungan surat tersebut, terutama ayat yang berisi perintah Allah swt. untuk saling menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran.

Para sahabat Rasulullah saw. adalah generasi Muslim terbaik. Keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mereka tidak patut diragukan dan dipertanyakan. Namun demikian, mereka tidak merasa tidak membutuhkan budaya saling menasehati. Apatah lagi kita yang keislaman, keimanan, dan ketaqwaan kita masih bisa dan patut diragukan dan dipertanyakan.

Untuk itu marilah kita saling menerima dan memberi nasehat atas dasar iman. Dan jadikanlah semua itudilakukan dengan hati terbuka, senang, dan ikhlas hati. Jangan sebaliknya, suka menasehati namun jarang mendengar nasehat orang lain.Wallahu a’lam bish showab.

Abdullah al-Mustofa, penulis adalah kolumnis hidayatullah.com dan kandidat Master Studi Al-Qur'an di IIUM (International Islamic University Malaysia)

Wanita Saudi: “17 Juni, Kami Setir Mobil Sendiri!”

Diposting oleh Wanita Sholehah di 03.27 0 komentar
Para wanita Saudi yang menuntut untuk diperbolehkan menyetir mobil, semakin membulatkan tekad untuk mulai menyetir mobil sendiri pada tanggal 17 Juni yang akan datang, sebagaimana dilansir alarabiya (23/5).Manal As Syarif, salah satu aktivis gerakan ini yang pada hari Ahad kemarin ditahan oleh petugas karena kedapatan menyetir mobil, menyatakan dalam tulisannya di akun facebook, bahwa gerakan itu bukan demonstrasi dan bukan pengumpulan massa, ”Siapa saja yang memiliki izin mengemudi yang masih aktif agar menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan dan sepatutnya memperhatikan peraturan lalu-lintas. Dan hendaknya bersamamu salah satu dari keluarga atau kawan perempuannya, sehingga hal itu menepis adanya keragu-raguan.”

Para wanita yang menuntut agar dibolehkan menyetir mobil juga telah membuka akun facebook dengan nama, ”17 Juni, Aku akan Menyetir Mobilku Sendiri.”Sebagaimana ditulis dalam akun tersebut, bahwa akun ini dibuat untuk mengumpulkan mereka yang mendukung diizinkan bagi para wanita untuk menyetir kendaraan di Saudi. Akun ini sendiri memiliki anggota 3896. 

Sedangkan saat ini ada akun lagi yang mendukung aktivis gerakan ini, yang kini ditahan, Manal As Syarif, bernama, ”Kami Semua Mendukung Manal”, telah memiliki anggota mencapai 13850.Pengacara Saudi, Jasim Al Athiyah menyatakan bahwa ia tidak tahu apakah mereka benar-benar menyetir mobil atau tidak pada tanggal 17 Juni kelak. Namun menurutnya tidak adanya larangan yang jelas dalam peraturan lalu lintas untuk wanita menyetir kendaraan, merupakan pembolehan secara tersirat.

Perang Facebook, Pro dan Kontra Wanita Saudi Menyetir

Diposting oleh Wanita Sholehah di 03.26 0 komentar
Pro-kontra mengenai bolehnya wanita menyetir kendaraan di Saudi menjadi perdebatan hangat di Saudi. Di dunia maya, para pendukung dan penolak pembolehan wanita Saudi menyetir kendaraan juga marak. Tiap kubu sama-sama menggunakan sarana Facebook sebagai penggalang dukungan.

Para pendukung dibukanya kesempatan bagi para wanita Saudi menyetir membuat beberapa akun untuk mengumpulkan pendukung, di antaranya adalah akun yang bernama, ”Kami Semua adalah Manal”, yang merupakan dukungan terhadap aktivis gerakan ini yang kini ditahan dan saat ini memiliki anggota sebanyak 13921. Dibuat juga akun yang bernama, ”17 Juni Aku akan Menyetir Mobilku”, yang memiliki pendukung sebanyak 4010.

Sedangkan pihak yang kontra dengan gerakan “17 Juni” tersebut juga membuat akun dengan nama, ”17 Juni untuk Larangan bagi Wanita Menyetir Kendaraan”. Dalam aku ini disebutkan bahwa mereka akan mencegah wanita menyetir mobil dengan segala kekuatan. Akun ini kini didukung oleh 5273 anggota.
Namun, dibuat juga akun untuk menandingi pihak yang tidak setuju itu, yang menyatakan bahwa akun itu dibuat tidak untuk mendukung wanita menyetir kendaraan, namun untuk menolak kekerasan yang ditujukan kepada mereka yang menuntut bolehnya wanita menyetir kendaraan. Akun tandingan ini saat ini memiliki anggota sebanyak 2440 pendukung.

Senin, 23 Mei 2011

Ini Dia Rahasia Supaya Pintar Matematika

Diposting oleh Wanita Sholehah di 02.43 0 komentar
1. Perpanjang Sujud dan Puasa :
 
Dalam keadaan yang tidak stabil, perubahan kedudukan akan turut membantu memulihkan kesehatan. Dalam keadaan sujud, di mana posisi jantung lebih tinggi dari kepala membuat aliran darah mudah menuju ke kepala. Darah yang berisi oksigen itu memang sangat dibutuhkan oleh otak guna mengoptimalkan fungsinya. Karena itu, memperpanjang sujud, khususnya pada salat tahajud, akan memberikan kesempatan kepada otak memenuhi kebutuhan oksigen secara maksimal. Selain itu, sujud dalam kedaan semua anggota tubuh beristirahat sangat membantu memperbaiki kestabilan.

Sedangkan puasa berfungsi menekan otak untuk melakukan pengimbangan memory. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang berpuasa, otak akan banyak mengeluarkan omega 3 yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel saraf. Di samping itu, puasa dapat menurunkan kadar kortisol dan memperbaiki mekanisme pelepasan kortisol. Kortisol dalam aksinya akan mencegah/menahan penggunaan glukosa oleh hipokampus, menghambat transisi sinapsis dan menyebabkan neuron/sel saraf luka (injury) serta kematian sel. Puasa juga dapat menurunkan level lipid peroksidase, yaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal-radikal bebas dan meningkatkan level dehidroepiandrosteron, yaitu suatu hormon yang penting untuk optimalisasi fungsi otak. Tidak mengherankan jika Rasullulah berkata bahwa puasa itu menyehatkan.

2. Perbanyak Latihan otak

Yang dimaksud dengan latihan otak adalah memberikan stimulasi kognitif, seperti berdiskusi tentang topik aktual, mengisi teka-teki, main catur, bermain Rubik's, Bermain musik atau berkesenian, dapat membantu mempertahankan kemampuan kognitif. Latihan tersebut mendorong berkembangnya dendrit dan meningkatnya plastisitas sistem syarat pusat.
3. Permen Karet 
 
Penelitian yang dilakukan Baylor College of Medicine melibatkan 108 siswa, 52 perempuan dan 56 laki-laki usia 13 hingga 16.Mereka dibagi dalam dua kelompok yang menguyah permen karet dan yang tidak, dalam pelajaran matematika. Setelah 14 pekan, semua mahasiswa melakukan ujian. Yang mengunyah permen karet menunjukkan nilai matematikanya naik 3%. Sementara hasil ujian akhir juga menunjukkan kenaikan secara signifikan, dibandingkan yang tidak mengunyah permen. Namun begitu belum ada kesimpulan mengapa hal itu bisa terjadi. "Beberapa peneliti menyimpulkan tingkat stres yang lebih rendah, menjadikan lebih bisa fokus dan menjelaskan mengapa mengunyah permen meningkatkan fokus dan konsentrasi," kata Craig Johnston PhD, dosen di Baylor College of Medicine. Dia menambahkan penelitian itu menunjukkan potensi mengunyah permen terhadap prestasi akademik dalam kehidupan nyata.

4. Coklat
Penelitian mendapati senyawa yang terdapat di coklat dan disebut flavanols sangat membantu dalam melakukan tugas perhitungan matematika. Zat itu juga bisa mengurangi perasaan lelah, serta kekeringaan mental. Demikian penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Psychological Society Inggris. Prof David Kennedy dari Northumbria University yang merupakan penulis kedua laporan itu mengatakan, coklat sangat membantu tugas yang berhubungan dengan mental. Penemuan itu menunjukkan pelajar yang makan coklat, saat menghadapi ujian bisa mendapat nilai tinggi. Flavanols merupakan bagian senyawa kimia yang disebut polyphenols dan bekerja meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian itu dilakukan pada 30 sukarelawan yang harus mengerjakan tugas menghitung mundur 3 angka antara 800 hingga 999 yang dihasilkan oleh komputer. Penemuan itu menunjukkan relawan bisa menghitung lebih cepat dan lebih tepat setelah minum coklat.Namun hasilnya berbeda saat mengerjakan tugas hitung mundur 7 angka karena lebih rumit dan membutuhkan bagian otak yang berbeda.Penelitian itu juga mendapati rasa lelah melakukan perhitungan lebih kecil saat diberi minuman coklat, meskipun melakukan secara berulang kali selama berjam-jam.
 

Tomat Matang Bermanfaat Memerangi Kolesterol

Diposting oleh Wanita Sholehah di 02.29 0 komentar
Para ilmuwan mengatakan, tomat yang sudah masak bisa memiliki manfaat yang sama seperti statin untuk pasien yang berjuang melawan tingkat kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.Menurut penelitian itu, seperti dikutip Daily Mail, tomat bisa menjadi "pilihan efektif" untuk statin, jenis obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk kondisi ini yang bisa mengantar pada gangguan jantung.

Dan, hanya dua ons pasta tomat atau seperdelapan sari buah tomat cukup bagi banyak pasien. Rahasianya ada pada senyawa likopen yang memberi warna merah terang pada tomat matang. Anti-oksidan kuat ini penting bagi kesehatan, sebagaimana itu membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Tomat yang sudah dimasak adalah yang terbaik, seperti ditunjukkan dalam tes tubuh bisa menyerap lebih banyak likopen dari tomat masak daripada tomat yang masih mentah.Para pakar di Australia menganalisis 14 penelitian internasional untuk mengetahui manfaat likopen selama 55 tahun terakhir.

Mereka menyimpulkan bahwa itu bisa menyediakan pelindung alami untuk meningkatkan level dari apa yang disebut "kolesterol jahat" atau lipoprotein densitas rendah di dalam darah.Efeknya bisa dibandingkan dengan dosis kecil statin yang digunakan untuk mengobati pasien dengan kolesterol atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini bisa menjadi faktor penyakit kardiovaskuler.

Salah satu peneliti, Dr Karin Ried, dari University of Adelaide, mengatakan tomat terutama memiliki likopen tingkat tinggi.Dalam jurnal Maturitas, dia menambahkan, setengah liter sari buah tomat atau 50 gram pasta tomat setiap hari akan menyediakan perlindungan melawan penyakit jantung.

Makan hanya sebuah tomat sehari tidak akan cukup."Saya akan benar-benar merekomendasikan untuk memperhatikan pasta tomat. Itu kaya likopen dan tidak sulit untuk mendapat 50 gram setiap hari atau dalam pizza atau sebagai minuman. Penelitian kami menunjukkan bahwa bila lebih dari 25 gram likopen dikonsumsi setiap hari, itu bisa mengurangi kolesterol "buruk" hingga lebih dari 10 persen.

"Itu bisa disamakan dengan pengaruh dosis rendah pengobatan yang umumnya diresepkan tetapi tanpa efek samping. Manfaatnya juga termasuk untuk sakit otot dan kelemahan dan kerusakan saraf."Likopen juga ditemukan dalam semangka, jambu, pepaya, jeruk Bali warna merah muda, aprikot, dan rosehip (buah yang terdapat dalam tanaman bunga mawar), tetapi dalam konsentrasi lebih rendah.
 

Minggu, 22 Mei 2011

Shafiyah Binti Huyai Radhiallaahu ‘Anha

Diposting oleh Wanita Sholehah di 00.11 0 komentar
Beliau adalah Shafiyyah binti Huyai binti Akhthan bin Sa’yah cucu dari Al-Lawi bin Nabiyullah Israel bin Ishaq bin Ibrahim a.s., termasuk keturunan Rasulullah Harun a.s. Shafiyyah adalah seorang wanita yang cerdas dan memiliki kedudukan yang terpandang, berparas cantik dan bagus diennya. Sebelum Islamnya beliau menikah dengan Salam bin Abi Al-Haqiq, kemudian setelah itu dia menikah dengan Kinanah bin Abi Al-Haqiq. Keduanya adalah penyair yahudi. Kinanah terbunuh pada waktu perang Kkaibar, maka beliau termasuk wanita yang di tawan bersama wanita-wania lain. Bilal “Muadzin Rasululllah” menggiring Shafiyyah dan putri pamannya. Mereka meleweti tanah lapang yang penuh dengan mayat-mayat orang Yahudi. Shafiyyah diam dan tenang dan tidak kelihatan seduh dan tidak pula meratap mukanya, menjerit dan menaburkan pasir pada kepalanya.

Kemudian keduanya dihadapkan kepada Rasulullah SAW, Shafiyyah dalam keadaan sedih namun tetap diam, sedangkan putri pamanya kepalanya penuh pasir, merobek bajunya karena maresa belum cukup ratapannya. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Enyahkanlah syetan ini dariku.”Kemudian Rasulullah SAW mendekati Shafiyyah kemudian mengarahkan pandangan atasnya dengan ramah dan lembut, kemudian bersabda kepada Bilal, “Wahai Bilal aku berharap engkau mendapat rahmat tatkala engkau bertemu dengan dua orang wanita yang suaminya terbunuh.”

Selanjutnya Shafiyyah dipilih untuk beliau dan beliau mengulurkan selendang belieu kepada Shafiyyah, hal itu sebagai pertandan bahwa Rasulullah SAW telah memilihnya untuk dirinya.Hanya kaum muslimin tidak mengetahui apakah Shafiyyah di ambil oleh Rasulullah SAW sebagai istri atau sebagai budak atau sebagai anak? Maka tatkala beliau berhijab Shafiyyah, maka barulah mereka tahu bahwa Rasulullah SAW mengambilnya sebagai istri. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Anas r.a. bahwa Rasulullah tatkala mengambil Shafiyyah binti Huyai belaiu bertanya kepadanya,“Maukah engkau menjadi istriku?”Maka Shafiyyah menjawab,“Ya Rasulullah sungguh aku telah berangan-angan untuk itu tatkala masih musyrik, maka bagaimana mungkin aku tidak inginkan hal itu manakala Allah memungkinkan itu saat aku memeluk Islam?”

Kemudian tatkala Shafiyyah telah suci Raslullah SAW menikahinya, sedangkan maharnya adalah merdekanya Shafiyyah. Nabi SAW menanti sampai Khaibar kembali tenang. Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan perjalanannya ke Madinah bersama bala tentaranya, tatkala mereka sampai di Shabba’jauh dari Khaibar mereka berhenti untuk beristirahat. Pada saat itulah timbul keinginan untuk merayakan walimatul ‘urs. Maka didatangkanlah Ummu Anas bin Malik r.a, beliau menyisir rambut Shafiyyah, menghiasi dan memberi wewangian hingga karena kelihaian dia dalam merias, Ummu Sinan Al-Aslamiyah berkata bahwa beliau belum pernah melihat wanita yang lebih putih dan cantik dari Shafiyyah yang usianya baru 17 tahun itu. Maka diadakanlah walimatul ‘urs, maka kaum muslimin memakan lezatnya kurma, mentega, dan keju Khaibar hingga kenyang.

Tatkala rombongan sampai di Madinah Rasulullah perintahkan agar pengantin wanita tidak langsung di ketemukan dengan istri-istri beliau yang lain. Beliau turunkan Shafiyyah di rumah sahabatnya yang bernama Haritsah bin Nu’man. Ketika wanita-wanita Anshar mendengar kabar tersebut, mereka datang untuk melihat kecantikannya. Nabi SAW memergoki ‘Aisyah keluar sambil menutupi dirinya serta berhati-hati (agar tidak dilihat Nabi) kemudian beliau masuk kerumah Haritsah bin Nu’man. Maka beliau menunggunya sampai ‘Aisyah keluar. Maka tatkala beliau keluar, Rasulullah memegang bajunya seraya bertanya dengan tertawa,“bagaimana menurut mendapatmu wahai yang kemerah-merahan?” Aisyah menjawab sementara cemburu menghiasi dirinya, “Aku lihat dia adalah wanita Yahudi.” Maka Rasulullah SAW membantahnya dan bersabda, “Jangan berkata begitu?.karena sesungguhnya dia telah Islam dan bagus keislamannya.”

Selajutnya Shafiyyah berpindah ke rumah Nabi menimbulkan kecemburuan istri-istri beliau yang lain karena kecantikannya. Mereka juga mengucapkan selamat atas apa yang telah beliau raih. Bahkan dengan nada mengejek mereka mengatakan bahwa mereka adalah wanita-wanita Quraisy, wanita-wanita Arab sedangkan dirinya adalah wanita asing.Bahkan suatu ketika sampai keluar dari lisan Hafshah kata-kata,”Anak seorang Yahudi” hingga menyebabkan beliau menangis. Tatkala itu Nabi masuk sedangkan Shafiyyah masih dalam keadaan menangis. Beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Beliau menjawab, Hafshah mengatakan kepadaku bahwa aku adalah anak seorang Yahudi. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Engkau adalah seorang putri seorang Nabi dan pamanmu adalah seorang Nabi, suamimu pun juga seorang Nabi lantas dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian beliau bersabda kepada Hafshah,“Bertakwalah kepada Allah wahai Hafshah!”

Maka kata-kata Nabi itu menjadi penyejuk, keselamatan dan keamanan bagi Shafiyyah. Selanjutnya manakala dia mendengar ejekan dari istri Nabi yang lain maka diapun berkata, “Bagaimana bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku adalah Harun dan pamanku adalah Musa?”Shafiyyah r.a. wafat tatkala berumur sekitar 50 tahun, ketika masa pemerintahan Mu’awiyah. Beliau dikuburkan di Baqi’ bersama Ummuhatul Mukminin. Semoga Allah meridhai mereka semua.

Sumber: Al-Sofa