Peneliti di Swedia telah menemukan bahwa kopi tidak hanya membantu meringankan saat bangun tidur, tetapi juga dapat membantu mengurangi resiko terkena kanker payudara. Tetapi ini bukan untuk mengobati semuanya. Sebuah studi yang diterbitkan Selasa (10/5) dalam jurnal yang dapat diakses secara terbuka, BioMed Central's Breast Cancer Research, menunjukkan bahwa beberapa jenis kopi mungkin bisa berhasil dalam mengurangi resiko terkena jenis kanker payudara tertentu, khususnya antiestrogen-resisten estrogen-reseptor (ER)-strain negatif.Pada tahun 2010 di Kanada, kanker payudara membunuh sekitar 100 wanita dan satu pria setiap minggu.
Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan faktor gaya hidup, termasuk mengkonsumsi kopi, antara umur-dengan yang terkena dan tidak terkena kanker payudara, menemukan, peminum kopi lebih rendah terkena kanker, meskipun mereka mencatat bahwa faktor gaya hidup yang lainnya mempengaruhi tingkat kanker payudara, termasuk usia menopause, olahraga, berat badan, pendidikan dan sejarah keluarga.
Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan faktor gaya hidup, termasuk mengkonsumsi kopi, antara umur-dengan yang terkena dan tidak terkena kanker payudara, menemukan, peminum kopi lebih rendah terkena kanker, meskipun mereka mencatat bahwa faktor gaya hidup yang lainnya mempengaruhi tingkat kanker payudara, termasuk usia menopause, olahraga, berat badan, pendidikan dan sejarah keluarga.
Setelah mencermati variabel lain yang dapat menyebabkan kanker, tampaknya efek mengkonsumsi kopi hanya bermanfaat mencegah kanker ER-negatif.
"Sering ada informasi yang bertentangan tentang efek positif dari kopi," para peneliti dari Karolinska Institutet mengatakan. Mereka, mencatat sebuah penelitian di Jerman menunjukkan kecenderungan umum yang sama, namun hubungan itu lemah.Mereka juga mengatakan, mekanisme kopi yang mencegah kanker, dan senyawa yang terlibat, masih belum jelas.
"Kami menduga bahwa ini mungkin ada hubungannya dengan cara kopi disiapkan, atau jenis biji kopi yang disukai. Yang jelas tidak berhubungan dengan phytoestrogen yang ada di kopi karena tidak ada penurunan kejadian kanker ER-positif dalam penelitian ini."
"Sering ada informasi yang bertentangan tentang efek positif dari kopi," para peneliti dari Karolinska Institutet mengatakan. Mereka, mencatat sebuah penelitian di Jerman menunjukkan kecenderungan umum yang sama, namun hubungan itu lemah.Mereka juga mengatakan, mekanisme kopi yang mencegah kanker, dan senyawa yang terlibat, masih belum jelas.
"Kami menduga bahwa ini mungkin ada hubungannya dengan cara kopi disiapkan, atau jenis biji kopi yang disukai. Yang jelas tidak berhubungan dengan phytoestrogen yang ada di kopi karena tidak ada penurunan kejadian kanker ER-positif dalam penelitian ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar