Karena ini termasuk perkara yang menghalangi terkabulnya doa, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
“Seorang lelaki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia mengangkat tangannya ke langit dan berseru, Ya Rabbi, ya Rabbi! Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan barang yang haram, bagaimana akan diterima doanya?” [Hadits riwayat Muslim (1015) dari Abu Hurairah]
Perbuatan seperti ini dilarang, karena dapat menghalangi terkabulnya doa. Namun ia juga tak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Sikap terburu-buru seperti ini bisa digolongkan sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap janji Allah, yang mana Allah telah menjajikan pengabulan doa. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Akan dikabulkan doa salah seorang dari kamu selama ia tidak terburu-buru, ia mengatakan: Aku sudah berdoa namun tidak dikabulkan bagiku.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (6340) dan Muslim (2735) dari Abu Hurairah]
3.Berlebih-Iebihan atau melampaui batas dalam berdoa Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Termasuk melampaui batas dalam berdoa. Allah berfirman:
“Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: SS)
Sa’ad radhiyallahu ‘anhu pernah melihat anak laki-Iakinya berdoa, dan ia berkata dalam doanya: “Ya Allah aku memohon kepadamu Surga, kenikmatannya, kemegahannya, begini dan begini. Dan aku berlindung kepadamu dari api Neraka, dari rantainya, belenggunya, begini dan begini.”
Sa’ad radhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai anakku sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Akan muncul nanti suatu kaum yang melampaui batas dalam berdoa, jangan sampai engkau masuk dalam golongan mereka. Jika engkau diberikan Surga, niscaya engkau akan diberikan semua apa yang ada di dalamnya. Jika engkau dihindarkan dari api Neraka, niscaya engkau akan dihindarkan darinya dan seluruh keburukannya.” [Hadits riwayat Ahmad (1/172) dan Abu Dawud (1480) dari Sa'ad. Silakan lihat Shahih Abu Dawud (1313)]
Misalnya orang itu berdoa bisa menjadi nabi, atau ia berdoa agar menjadi malaikat, karena hal itu tidaklah mungkin. Bahkan kalau ia meyakini adanya kenabian setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, ia bisa kafir karenanya. Disamping hal itu juga termasuk bentuk berlebih-Iebihan dalam berdoa.
- shalihah.com -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar