Minggu, 13 Februari 2011

Valentine HARAM

Itulah fatwa yang baru saja dilontarkan oleh pihak MUI. Sebenarnya bukan hanya MUI saja, para Ulama diseluruh dunia juga sepakat Valentine adalah haram dan merayakannya adalah perbuatan menodai agama dan berdosa.

Kenapa Valentine diharamkan ? kita coba tilik dari segi sejarah dan fungsi dari valentine ini.

Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini.

1. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (268 – 270 M). kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut.

Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.

Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’

Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.

2. Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia.

3. Ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun.

Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

4. St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

5. Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga “martir” atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang “martir” di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga ““martir”” ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai “martir”-”martir” ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya).

Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,
“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.

Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”
Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. 5 Maa'idah:51
Wallahu’alam bishawab.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup Non Islami dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Kampanye anti valentine day
Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day.

Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.

Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata – mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.

Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :

“Stop kemaksitan dan kekufuran berjubah valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW”.

Akhirnya, berdasar fakta negatif dan nuansa kemaksitan dan kekufuran yang terselubung dan merebak melalui peringatan hari valentine maka marilah kita secara bersama -sama satukan tekad “HAPUSKAN VALENTINE’S DAY SEKARANG JUGA !!!”

Hukum Merayakan Hari Valentine

Saat ini banyak ABG muslimah yg terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine yg pada dasarnya adl mengenang kembali pendeta St. Valentine.

Keinginan utk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yg diikuti berbeda dgn kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah ibadah syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasululllah SAW. Telah melarang utk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut”.

Bila dalam merayakannya bermaksud utk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yg besar. Ibnul Qayyim berkata “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yg khusus bagi mereka telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka dgn mengucapkan “Selamat hari raya ! ” dan semisalnya.

Bagi yg mengucapkannya kalaupun tidak sampai pada kekafiran paling itu itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yg menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lbh besar dosanya di sisi Allah dan lbh dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.

Banyak orang yg kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yg memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat bid’ah ataui kekufuran maka ia telah menyiapkan diri utk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah”.

Abu Waqid ra. meriwayatkan Rasulullah SAW. Saat keluar menuju perang Khaibar beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang Musyrik yg disebut dgn Dzaatu Anwaath biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW. berkata “Wahai Rasulullah buatkan utk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath .”

Maka Rasulullah SAW. bersabda “Maha Suci Allah ini seperti yg diucapkan kaum Nabi Musa ‘Buatkan utk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan’ Demi Dzat yg jiwaku di tangan-Nya sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yg ada sebelum kalian .” .

Adalah wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yg merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci orang-orang kafir memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini didalamnya terdapat kemaslahatan yg tidak terhingga sebaliknya gaya hidup yg menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yg lbh banyak.

Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah SWT telah berfirman yg artinya

Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan nashrani menjadi pemimpin-pemimpin ; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.”

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca

“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.” .

Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.
Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yg memperingatinya. Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi perayaan ini adl dari ritual agama lain !

Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta Kristiani dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tetapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Alhamdulillah kita mempunyai pengganti yg jauh lbh baik dari itu semua sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya bahwa dalam pandangan kita seorang ibu mempunyai kedudukan yg agung kita bisa mempersembahkan ini kepadanya dari waktu ke waktu demikian pula utk ayah saudara suami? dst tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yg dirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dgn kecintaan dan kasih sayang yg tulus yg menjadi jembatan utk masuk ke dalam sorga yg hamparannya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golonga orang-orang yg disebutkan

“Kecintaan-Ku adl bagi mereka yg saling mencintai krn Aku yg saling mengunjungi krn Aku dan yg saling berkorban krn Aku”

Referensi :
http://id.wikipedia.org/

muzakarah.tripod.com/valentine1.html
isrona.wordpress.com/2007/02/18/sejarah-hari-valentine/ http://dunia.pelajar-islam.or.id/
www. eramuslim.com
http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/rit01.html
update :
Maaf, kalo ini juga “sangat” telat, sebenarnya hukum tersebut diatas (kufur/murtad) apabila merasa senang (mail) pada agamanya, atau bermaksud menyerupai mereka dalam syiar kekufuran, maka hukumnya kafir. Kalau menyerupai dalam syariat hari rayanya (seperti fatwa MUI) hukumnya haram, dan bila hanya ketepatan saja hukumnya makruh.

Rujukan :
Alfatawie al-Kubro 4 hal. 238-239
Bughyatul Musytarsyidien 284
Al amru bil-ittiba’ 48
Mughnil Muhtaj 3 hal 26

Postingan ini sebenarnya bukan untuk menyudutkan agama lain atau merendahkannya, cuma “mengingatkan” saudara saya se-Iman agar tidak terpengaruh budaya yang bertentangan dengan syariat Islam. Jadi kalau ada suadara non-muslim yang merasa terganggu dengan postingan ini mohon maaf ( kalau “menyinggung” perasaan ). soal judulnya yang serem.?? silakan baca disini

Pun terima kasih atas masukan saudara saudari anggota ITB, ini akan saya jadikan pengalaman tersendiri dalam dunia yang “tanpa batas” (maya). Tidak lupa, saya ucapkan maaf pula kepada sebagian pengunjung yang komentarnya tidak bisa saya tampilkan, karena kawatir nanti bertambah “panas” dan “ruwet”.
Hamba Dhoif:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 13 Februari 2011

Valentine HARAM

Diposting oleh Wanita Sholehah di 18.38
Itulah fatwa yang baru saja dilontarkan oleh pihak MUI. Sebenarnya bukan hanya MUI saja, para Ulama diseluruh dunia juga sepakat Valentine adalah haram dan merayakannya adalah perbuatan menodai agama dan berdosa.

Kenapa Valentine diharamkan ? kita coba tilik dari segi sejarah dan fungsi dari valentine ini.

Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini.

1. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (268 – 270 M). kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut.

Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.

Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’

Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.

2. Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia.

3. Ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun.

Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

4. St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

5. Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga “martir” atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang “martir” di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga ““martir”” ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai “martir”-”martir” ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya).

Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,
“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.

Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”
Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. 5 Maa'idah:51
Wallahu’alam bishawab.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup Non Islami dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Kampanye anti valentine day
Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day.

Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.

Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata – mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.

Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :

“Stop kemaksitan dan kekufuran berjubah valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW”.

Akhirnya, berdasar fakta negatif dan nuansa kemaksitan dan kekufuran yang terselubung dan merebak melalui peringatan hari valentine maka marilah kita secara bersama -sama satukan tekad “HAPUSKAN VALENTINE’S DAY SEKARANG JUGA !!!”

Hukum Merayakan Hari Valentine

Saat ini banyak ABG muslimah yg terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine yg pada dasarnya adl mengenang kembali pendeta St. Valentine.

Keinginan utk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yg diikuti berbeda dgn kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah ibadah syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasululllah SAW. Telah melarang utk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut”.

Bila dalam merayakannya bermaksud utk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yg besar. Ibnul Qayyim berkata “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yg khusus bagi mereka telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka dgn mengucapkan “Selamat hari raya ! ” dan semisalnya.

Bagi yg mengucapkannya kalaupun tidak sampai pada kekafiran paling itu itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yg menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lbh besar dosanya di sisi Allah dan lbh dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.

Banyak orang yg kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yg memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat bid’ah ataui kekufuran maka ia telah menyiapkan diri utk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah”.

Abu Waqid ra. meriwayatkan Rasulullah SAW. Saat keluar menuju perang Khaibar beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang Musyrik yg disebut dgn Dzaatu Anwaath biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW. berkata “Wahai Rasulullah buatkan utk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath .”

Maka Rasulullah SAW. bersabda “Maha Suci Allah ini seperti yg diucapkan kaum Nabi Musa ‘Buatkan utk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan’ Demi Dzat yg jiwaku di tangan-Nya sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yg ada sebelum kalian .” .

Adalah wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yg merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci orang-orang kafir memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini didalamnya terdapat kemaslahatan yg tidak terhingga sebaliknya gaya hidup yg menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yg lbh banyak.

Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah SWT telah berfirman yg artinya

Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan nashrani menjadi pemimpin-pemimpin ; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.”

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca

“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.” .

Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.
Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yg memperingatinya. Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi perayaan ini adl dari ritual agama lain !

Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta Kristiani dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tetapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Alhamdulillah kita mempunyai pengganti yg jauh lbh baik dari itu semua sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya bahwa dalam pandangan kita seorang ibu mempunyai kedudukan yg agung kita bisa mempersembahkan ini kepadanya dari waktu ke waktu demikian pula utk ayah saudara suami? dst tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yg dirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dgn kecintaan dan kasih sayang yg tulus yg menjadi jembatan utk masuk ke dalam sorga yg hamparannya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golonga orang-orang yg disebutkan

“Kecintaan-Ku adl bagi mereka yg saling mencintai krn Aku yg saling mengunjungi krn Aku dan yg saling berkorban krn Aku”

Referensi :
http://id.wikipedia.org/

muzakarah.tripod.com/valentine1.html
isrona.wordpress.com/2007/02/18/sejarah-hari-valentine/ http://dunia.pelajar-islam.or.id/
www. eramuslim.com
http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/rit01.html
update :
Maaf, kalo ini juga “sangat” telat, sebenarnya hukum tersebut diatas (kufur/murtad) apabila merasa senang (mail) pada agamanya, atau bermaksud menyerupai mereka dalam syiar kekufuran, maka hukumnya kafir. Kalau menyerupai dalam syariat hari rayanya (seperti fatwa MUI) hukumnya haram, dan bila hanya ketepatan saja hukumnya makruh.

Rujukan :
Alfatawie al-Kubro 4 hal. 238-239
Bughyatul Musytarsyidien 284
Al amru bil-ittiba’ 48
Mughnil Muhtaj 3 hal 26

Postingan ini sebenarnya bukan untuk menyudutkan agama lain atau merendahkannya, cuma “mengingatkan” saudara saya se-Iman agar tidak terpengaruh budaya yang bertentangan dengan syariat Islam. Jadi kalau ada suadara non-muslim yang merasa terganggu dengan postingan ini mohon maaf ( kalau “menyinggung” perasaan ). soal judulnya yang serem.?? silakan baca disini

Pun terima kasih atas masukan saudara saudari anggota ITB, ini akan saya jadikan pengalaman tersendiri dalam dunia yang “tanpa batas” (maya). Tidak lupa, saya ucapkan maaf pula kepada sebagian pengunjung yang komentarnya tidak bisa saya tampilkan, karena kawatir nanti bertambah “panas” dan “ruwet”.
Hamba Dhoif:

0 komentar on "Valentine HARAM"

Posting Komentar